Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela
<p><strong>Education, Language, and Art</strong> <strong>(ELA)</strong> merupakan jurnal ilmiah yang menjadi wadah bagi akademisi dan praktisi dalam mempublikasikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan, bahasa, dan seni. <strong>Education, Language, and Art</strong> <strong>(ELA)</strong> diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung. <strong>Education, Language, and Art</strong> <strong>(ELA)</strong> terbit dua kali setahun yaitu Bulan April/Mei dan September/Oktober.</p> <p>E-ISSN: 2830-5205</p> <p><img src="https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/public/site/images/sumarti/depan-ela-500px.jpg" alt="" width="333" height="500" /></p>Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Lampungen-USEducation, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat2830-5205Pendampingan Tahlil for Kids di MI Tarbiyatul Wathan Kraksaan
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/162
<p>Pendampingan Tahlil <em>for Kids</em> di MI Tarbiyatul Wathan Kraksaan dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi siswa dalam kegiatan Tahlil melalui pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan sesuai dengan perkembangan anak. Latar belakang dari pengabdian ini adalah rendahnya minat dan keterlibatan siswa dalam kegiatan keagamaan, khususnya Tahlil, yang disebabkan oleh metode pengajaran yang konvensional dan kurang menarik. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi pendekatan partisipatif, di mana siswa, guru, dan orang tua dilibatkan dalam setiap tahapan pengembangan dan pelaksanaan program. Solusi yang ditawarkan adalah penggunaan metode pembelajaran multisensori dan teknologi pendukung untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik bagi siswa. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterlibatan siswa dan pemahaman mereka terhadap bacaan Tahlil. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah bahwa pendekatan yang interaktif dan berbasis teknologi dapat secara efektif meningkatkan minat dan pemahaman siswa dalam pembelajaran agama Islam di sekolah dasar.</p> <p> </p> <p><em>The Tahlil for Kids program at MI Tarbiyatul Wathan Kraksaan was conducted to enhance students' understanding and participation in Tahlil activities through a more interactive and child-friendly learning approach. The background of this community service initiative stems from the low interest and involvement of students in religious activities, particularly Tahlil, due to conventional and less engaging teaching methods. The method employed in this program involved a participatory approach, engaging students, teachers, and parents in each stage of the program’s development and execution. The solution offered was the use of multisensory learning methods and supporting technology to create an engaging learning environment for students. The results of the program indicated a significant improvement in students' involvement and their understanding of Tahlil recitations. The conclusion of this community service program is that interactive and technology-based approaches can effectively enhance students' interest and understanding in Islamic religious education at the elementary school level.</em></p>Muhammad MahbubiDirham Sukma Sahrur R.Fathor RahmanAchmad Qusyairi MahfudiKhairul Fata
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-09-082024-09-0832, Okt7889PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY BAGI GURU BAHASA LAMPUNG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN VISUALISASI TIGA DIMENSI SISWA TERHADAP AKSARA LAMPUNG
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/166
<p>Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini ialah memberikan wawasan dan pemahaman kepada guru pengampu mata pelajaran Bahasa Daerah kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan terhadap penggunaan had Lampung digital berbasis <em>Augmented Reality</em>. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di DT <em>Archery and Café</em>-Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu metode latihan instruksi kerja. Jumlah peserta pelatihan ini sebanyak 20 orang guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa Daerah Lampung. Keberhasilan kegiatan ini diukur dari penilaian hasil maupun proses. Keberhasilan hasil diukur dengan melakukan penilaian terhadap unjuk kerja penggunaan had Lampung digital yang dilakukan peserta pelatihan secara individu. Selanjutnya, penilaian proses diukur melalui instrumen berbentuk angket yang menitikberatkan pada aspek kebermanfaatan dan keberhasilan penyelenggaraan pelatihan baik yang meliputi materi pelatihan maupun sarana dan prasarana pelatihan. Hasil pengabdian ini adalah tecapainya optimalisasi kompetensi dan kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Daerah, dalam penggunaan had Lampung digital berbasis <em>Augmented Reality</em>.</p> <p> </p> <p><em>The purpose of this community service activity is to provide insights and understanding to teachers of regional languages in Natar Subdistrict, South Lampung Regency, regarding the use of digital Lampung script-based Augmented Reality. This service activity was carried out at DT Archery and Café-Natar Subdistrict, South Lampung Regency. The method used in this training is the job instruction training method. The number of participants in this training was 20 teachers who are members of the Lampung Regional Language MGMP. The success of this activity was measured from the assessment of results and processes. The success of the results was measured by assessing the performance of using digital Lampung script carried out by training participants individually. Furthermore, the process assessment was measured using a questionnaire instrument that focused on the aspects of the usefulness and success of the training implementation, both covering the training materials and the training facilities and infrastructure. The results of this service are the achievement of the optimization of the competencies and abilities of Regional Language Teachers in using Augmented Reality-based digital Lampung script.</em></p>Iqbal HilalMunaris MunarisRahmat PrayogiHeru Prasetyo
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-09-212024-09-2132, Okt90104PELATIHAN MENULIS CERPEN BERWAWASAN EKOLOGIS BAGI SISWA SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/167
<p><em>Environmental degradation is one of the most pressing issues facing humanity in the 21st century. Climate change, deforestation, pollution, and loss of biodiversity have become serious threats to humanity. One way to campaign for concern for the natural environment is through short stories. Short stories can present environmental issues by emphasizing the interaction between characters and nature. Writing skills are language skills that must be possessed by students, from elementary school to high school. One of the skills that must be mastered by students at the high school level is the skill of writing short stories. Considering this problem, the community service that will be carried out is focused on short story writing skills for high school students at SMA YP Unila Bandar Lampung. This short story writing training will focus on ecologically-oriented themes with consideration of increasingly pressing environmental issues. The training activities will be carried out in the SMA YP Unila Bandar Lampung hall. After this training, students at SMA YP Unila Bandar Lampung are expected to have the skills and abilities to write short stories. The results achieved from this training are generally an increase in understanding, skills, and attitudes towards short story writing material. This can be seen from the differences in the initial and final evaluation results obtained by training participants.</em></p> <p> </p> <p>Kerusakan alam merupakan salah satu isu paling mendesak yang dihadapi manusia pada abad ke-21 ini. Perubahan iklim, deforestasi, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati telah menjadi ancaman serius bagi manusia. Salah satu cara untuk mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan alam melalui cerita pendek. Cerita pendek dapat menampilkan permasalahan-permasalahan lingkungan dengan menitikberatkan pada interaksi tokoh dan alam. Keterampilan menulis adalah keterampilan berbahasa yang wajib dimiliki oleh seorang siswa, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Salah satu keterampilan yang wajib dikuasai siswa pada jenjang sekolah menengah atas adalah keterampilan menulis cerita pendek. Memperhatikan masalah ini, pengabdian yang akan dilakukan difokuskan pada keterampilan menulis cerpen pada siswa sekolah menengah atas di SMA YP Unila Bandar Lampung. Pelatihan menulis cerpen ini akan difokuskan pada tema-tema berwawasan ekologis dengan pertimbangan isu-isu lingkungan yang semakin mendesak. Kegiatan pelatihan akan dilakukan di aula SMA YP Unila Bandar Lampung. Setelah pelatihan ini, para siswa di SMA YP Unila Bandar Lampung diharapkan memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menulis cerita pendek. Hasil yang dicapai dari pelatihan ini secara umum adanya peningkatan pemahaman, keterampilan, dan sikap terhadap materi menulis cerita pendek. Hal ini akan dapat dilihat dari perbedaan hasil evaluasi awal dan akhir yang diperoleh peserta pelatihan.</p>Rian Andri PrasetyaMuharsyam Dwi AnantamaYinda Dwi GustiraKhoerotun Nisa Liswati
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-09-212024-09-2132, Okt105114PELATIHAN MUSIKALISASI PUISI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA EKSPRESI DAN KREATIVITAS GURU DI SEKOLAH YP UNILA
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/163
<p><em>This training on poetic musicalization is provided to develop teachers' expressive and creative abilities, fostering their potential as quality educators. Teachers often need more workloads and more time to plan and execute creative activities in the classroom. Resource constraints, such as funding for additional materials or equipment, can also hinder the implementation of creative ideas. Teachers lacking confidence in musical, artistic, or other creative skills may need help to design and implement activities encouraging students' creative expression. Some school curricula may prioritize quantifiable learning outcomes over students' creative expression and individuality, limiting opportunities for integrating creative and expressive activities into teaching. This training includes demonstration sessions integrating music, language, and literature, such as using songs, rhythm, or musical instruments to enhance vocabulary and language structure comprehension. The outcomes of this training generally show an increase in understanding, skills, and attitudes toward music, language, and literature, as evidenced by the difference in pre- and post-training evaluations.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p>Pelatihan musikalisasi puisi bagi para guru di sekolah ini diberikan untuk mengembangkan daya ekspresi dan kreativitas mereka dalam menggali potensi-potensi diri profil guru berkualitas. Guru sering kali memiliki beban kerja yang tinggi dan waktu yang terbatas untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan kreatif dalam pembelajaran. Keterbatasan sumber daya, seperti dana untuk membeli materi atau peralatan tambahan, juga dapat menjadi kendala dalam mengimplementasikan ide kreatif. Guru yang merasa kurang percaya diri dalam keterampilan musik, seni, atau kreativitas lainnya mungkin mengalami kesulitan dalam merancang dan mengimplementasikan kegiatan yang mendorong ekspresi kreatif siswa. Beberapa kurikulum sekolah mungkin lebih menekankan pada pencapaian hasil belajar yang terukur secara kuantitatif daripada ekspresi kreatif dan individualitas siswa. Hal ini dapat membatasi ruang bagi guru untuk mengintegrasikan kegiatan kreatif dan ekspresif dalam pembelajaran. Pelatihan musikalisasi yang mencakup sesi demonstrasi pengajaran yang mengintegrasikan musik, bahasa dan sastra, seperti penggunaan lagu, ritmik, atau alat musik untuk memperkuat pemahaman kosakata dan struktur bahasa. Hasil yang dicapai dari pelatihan ini secara umum adanya peningkatan pemahaman, keterampilan dan sikap terhadap musik, bahasa, dan satra. Hal ini akan dapat dilihat dari perbedaan hasil evaluasi awal dan akhir yang diperoleh peserta pelatihan.</p>Riyan HidayatullahSumarti SumartiPrisma TejapermanaMuharsyam Dwi Anantama
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-082024-10-0832, Okt115126PENINGKATAN PERFORMA GURU DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TINDAK TUTUR DI SMK 2 MEI BANDAR LAMPUNG
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/169
<p><em>This training on poetic musicalization is provided to develop teachers' expressive and creative abilities, fostering their potential as quality educators. Teachers often need more workloads and more time to plan and execute creative activities in the classroom. Resource constraints, such as funding for additional materials or equipment, can also hinder the implementation of creative ideas. Teachers lacking confidence in musical, artistic, or other creative skills may need help to design and implement activities encouraging students' creative expression. Some school curricula may prioritize quantifiable learning outcomes over students' creative expression and individuality, limiting opportunities for integrating creative and expressive activities into teaching. This training includes demonstration sessions integrating music, language, and literature, such as using songs, rhythm, or musical instruments to enhance vocabulary and language structure comprehension. The outcomes of this training generally show an increase in understanding, skills, and attitudes toward music, language, and literature, as evidenced by the difference in pre- and post-training evaluations.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p>Pelatihan musikalisasi puisi bagi para guru di sekolah ini diberikan untuk mengembangkan daya ekspresi dan kreativitas mereka dalam menggali potensi-potensi diri profil guru berkualitas. Guru sering kali memiliki beban kerja yang tinggi dan waktu yang terbatas untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan kreatif dalam pembelajaran. Keterbatasan sumber daya, seperti dana untuk membeli materi atau peralatan tambahan, juga dapat menjadi kendala dalam mengimplementasikan ide kreatif. Guru yang merasa kurang percaya diri dalam keterampilan musik, seni, atau kreativitas lainnya mungkin mengalami kesulitan dalam merancang dan mengimplementasikan kegiatan yang mendorong ekspresi kreatif siswa. Beberapa kurikulum sekolah mungkin lebih menekankan pada pencapaian hasil belajar yang terukur secara kuantitatif daripada ekspresi kreatif dan individualitas siswa. Hal ini dapat membatasi ruang bagi guru untuk mengintegrasikan kegiatan kreatif dan ekspresif dalam pembelajaran. Pelatihan musikalisasi yang mencakup sesi demonstrasi pengajaran yang mengintegrasikan musik, bahasa dan sastra, seperti penggunaan lagu, ritmik, atau alat musik untuk memperkuat pemahaman kosakata dan struktur bahasa. Hasil yang dicapai dari pelatihan ini secara umum adanya peningkatan pemahaman, keterampilan dan sikap terhadap musik, bahasa, dan satra. Hal ini akan dapat dilihat dari perbedaan hasil evaluasi awal dan akhir yang diperoleh peserta pelatihan.</p>I Wayan Ardi SumartaMulyanto WidodoNurlaksana Eko RusmintoRahmat Prayogi
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-082024-10-0832, Okt127132PELATIHAN OLAH TUBUH BERBASIS 'RESISTANCE EXERCISE' BAGI GURU SENI BUDAYA SE-BANDAR LAMPUNG
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/171
<p>Olah tubuh adalah melatih ketahanan fisik, ketahanan otot, tulang dan nafas. Demngan adanya pelatihan otot tubuh maka kesiapan tubuh belum melakukan aktivitas gerak akan dapat seimbang dengan aktivitas yang akan dilakukan. Pelatihan olah tubuh berbasis 'Resistance Exercise' bagi guru seni budaya se-Bandar Lampung bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengintegrasikan olah tubuh ke dalam pembelajaran seni budaya terutama pembelajaran tari pada saat praktik. Adapun tahap dalam pelaksanaan pelatihan ini memiliki urutan sebagai berikut: (1) Persiapan meliputi: menyiapkan tape/speaker dan pemanasan (2) pembukaan meliputi: penyampaian tentang materi olah tubuh berbasis <em>resistance </em>exercise (3) penyampaian materi gerak olah tubuh berbasis <em>resistance </em>exercise, iringan music dan presentasi kelompok. Pengabdian kepada masyarakat diikuti oleh 25 peserta yang merupakan guru-guru seni budaya se-Bandar Lampung. Pelatihan olah tubuh yang diberikan melalui tahapan-tahapan yaitu: tahap awal yaitu tahap hafalan gerak peserta mampu memperagakan hafalan gerak yang baik dan benar. Tahapan kedua Teknik gerak, peserta mempu memperagakan gerak olah tubuh dengan Teknik gerak yang baik dan benar. Tahap terakhir yaitu pemberian iringan musik, peserta mampu memperagakan gerak olah tubuh sesuai dengan iringan musik. Peserta mampu memperagakan gerak olah tubuh di depan peserta yang lain.</p> <p> </p> <p><em>Body conditioning is essential for developing physical endurance, muscle strength, bone health, and breath control. This “Resistance Exercise” training for cultural arts teachers in Bandar Lampung aims to enhance their understanding and skills in integrating body conditioning into cultural arts education, particularly in dance practice. The training involves three stages: </em><em>(1) Preparation, including setting up equipment and warming up; (2) Introduction, covering resistance exercise concepts; and (3) Delivery of movement material, accompanied by music and group presentations. Twenty- five cultural arts teachers participated in the community service program. Participants progressed through stages, starting with memorizing </em><em>movements, then mastering techniques, and finally performing movements to music. By the end, participants demonstrated their body conditioning skills effectively in front of their peers.</em></p>Susi WendhaningsihDwiyana HabsararyAgung KurniawanIndra Bulan
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-082024-10-0832, Okt133137Pelatihan Menggunakan Les Contes Pedagogiques (Dongeng Yang Mendidik) Untuk Pembelajaran Bahasa Prancis Pemula Bagi Para Pengajar Bahasa Prancis di Lampung
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/170
<p><em>The objective to be achieved in this study is to provide knowledge or insight to French teachers about how to use les contes pedagogiques (educational fairy tales) for learning French for beginners. The methods used are the pre-test-post-test method, lectures, questions and answers and practice/exercises. The teachers listened to the explanation given by the resource person carefully, assisted by power point media. Then the teachers were given time to ask the resource person about the material that had been given, then the resource person answered all the questions. After that the teachers were given training to practice the theory that had been given by the resource person to practice using les contes pedagogiques for learning French by making learning modules or (RPP) adjusted to the level/niveau. In this activity the resource person will also provide a Pre-Test and Post-Test to determine the extent of the knowledge of the training participants before and after the training was given. The target of this community service activity is teachers of French as a foreign language elective program in class XI with a total of 5 people. The training venue will be held at SMUN 16 Jl. Darussalaam, Susunan Baru sub-district, Tanjung Karang Barat district, Bandarlampung for 3 days. The average result of the pre-test of the pedagogical contest lesson material is 58.66 and the average post-test score is 95.996 indicating a very good improvement.</em></p> <p> </p> <p>Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memberikan pengetahuan atau wawasan kepada para guru Bahasa prancis tentang bagaimana menggunakan <em>les contes pedagoqiques</em> (dongeng yang mendidik) untuk pembelajaran Bahasa prancis bagi pemula. Metode yang digunakan adalah metode pre tes-post tes, ceramah, tanya-jawab dan praktik/latihan. Para guru menyimak penjelasan yang diberikan oleh nara sumber dengan seksamamdengan dibantu oleh media power point. Kemudian para guru diberikan waktu untuk bertanya kepada nara sumber tentang materi yang telah diberikan, lalu nara sumber menjawab semua pertanyaan tersebut. Setelah itu para guru diberi Latihan untuk mempraktekkan teori yang telah diberikan oleh nara sumber untuk mempraktekkan menggunakan les contes pedagogiques untuk pembelajaran Bahasa Prancis dengan membuat modul pembelajarannya atau (RPP) disesuaikan dengan tingkatan / niveau nya. Dalam kegiatan ini nara sumber juga akan memberikan Pre- Test dan Post-Test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan para peserta pelatihan sebelum dan setelah pelatihan diberikan. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para guru pengajar bahasa Prancis sebagai bahasa asing program pilihan yg ada di kelas XI dengan jumlah 5 orang. Tempat pelatihan akan dilaksanakan di SMUN 16 Jl. Darussalaam, kelurahan Susunan Baru, Kecamatan Tanjung karang Barat, Bandarlampung selama 3 hari. Hasil rata rata Pre- test materi les contes pedagogiuqes yaitu 58,66 dan nilai rata-rata post-test 95,996 menunjukkan adanya peningkatan yang baik sekali.</p>Endang IkhtiartiDiana RositaSetia RiniIndah Nevira Trisna
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-092024-10-0932, Okt138143DISEMINASI PRODUK MEDIA PEMBELAJARAN TARI BAGI GURU SENI BUDAYA DI KOTA BANDAR LAMPUNG
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/172
<p>Pendampingan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru seni budaya salah satunya dengan menyebarluaskan produk media pembelajaran yang dapat langsung diimplementasikan oleh guru. Produk media pembelajaran merupakan hasil riset dosen dan mahasiswa di Program Studi Pendidikan Tari. Produk dimaksud berupa media konvensional & multimedia yaitu monopoli tari sigeh penguten (<em>mosen</em>), <em>urbana</em> (ular tangga bedana), <em>batapung</em> (peta tari Lampung) dan aplikasi <em>ruting</em> (rumah melinting). Namun, pemanfaatan produk media tersebut saat ini sifatnya terbatas hanya sebagai bahan literatur. Diseminasi produk media pembelajaran tari kepada stakeholder diharapkan dapat memberikan inovasi pembelajaran tari di sekolah.. Mitra dari kegiatan ini adalah kelompok MGMP seni budaya SMP Kota Bandar Lampung. Diseminasi dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan pendampingan penggunaan media pembelajaran kepada guru seni budaya tingkat SMP di Kota Bandar Lampung. Adapun tahapan pelaksanaannya dimulai dari perkenalan tim, diseminasi dan pelatihan cara penggunaan media, serta evaluasi kegiatan. Capaian dalam kegiatan ini adalah keterampilan guru menggunakan produk media pembelajaran tari dalam kegiatan pembelajaran, dan penyebarluasan produk media di Kota Bandar Lampung.</p> <p> </p> <p><em>Ongoing assistance to improve the competence of arts and culture teachers, one of which is by disseminating learning media products that can be directly implemented by teachers. Learning media products are the results of research by lecturers and students in the Dance Education Study Program. The products in question are conventional media & multimedia, namely the monopoly of the sigeh menguten dance (mosen), urbana (snakes and ladders bedana), batapung (Lampung dance map) and the ruting application (rumah melinting). However, the use of these media products is currently limited to being literature materials. Dissemination of dance learning media products to stakeholders is expected to provide innovation in dance learning in schools. The partner of this activity is the MGMP art and culture group of junior high schools in Bandar Lampung City. Dissemination is carried out in the form of socialization and assistance in the use of learning media to junior high school art and culture teachers in Bandar Lampung City. The stages of implementation start from team introduction, dissemination and training on how to use the media, and evaluation of activities. The achievements in this activity are teacher skills in using dance learning media products in learning activities, and dissemination of media products in Bandar Lampung City.</em></p>Amelia SaputriGoesthy Ayu Mariana Devi LestariLora Gustia Ningsih SaputriFitri Daryanti
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-122024-10-1232, Okt144150PELATIHAN PERANCANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU BAGI GURU SMP DAN SMK YAYASAN AMAL BAKTI JATI MULYO KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/174
<p><em>Pelatihan Perancangan Asesmen Pembelajaran paradigma baru bagi guru SMP dan SMK Amal Bakti bertujuan (1) meningkatkan pengetahuan guru di tingkat SMP dan SMK tentang hakikat/paradigma dasar perancangan asesmen pembelajaran paradigma baru secara umum,(2) meningkatkan kemampuan merancang asesmen pembelajaran tingkat SMP dan SMK sesuai dengan karakteristik asesmen pembelajaran paradigma baru yang selaras dengan Kurikulum Merdeka Belajar. Kegiatan ini menggunakan metode pelatihan secara tatap muka maupun daring yang diikuti oleh 60 orang guru Yayasan Amal Bakti Jati Mulyo terdiri dari guru SMK yang berjumlah 36 peserta dan guru SMP berjumlah 24 orang. Hasil Pelatihan menunjukkan bahwa 100 % peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi dan presentasi hasil perancangan asesmen pembelajaran. Semua peserta sudah paham konsep asesmen pembelajaran paradigma baru KMB. Hal ini juga sesuai dengan hasil kinerja peserta dalam merancang asesmen pembelajaran yang dituangkan di dalam Modul Ajar dimana 80 % peserta sudah dapat merancang asesmen dengan baik, peserta sudah dapat merancang instrumen dan penilaian dalam bentuk tes dan non tes yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sementara 20% lainnya masih mengalami kendala dalam merancang instrumen pembelajaran yang sesuai dengan indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. </em></p> <p><strong> </strong></p> <p><em>Training on New Paradigm of Assessment and Instruction for SMP and SMK Amal Bakti teachers aims at (1) improving SMP and SMK teachers’ knowledge about new paradigm of assessment, (2) enhancing their ability in developing instructional assessment based on the demand of new paradigm implemented in KMB. The training was conducted both in workshop and Online discussion. The participants were 60 teachers of Yayasan Amal Bakti Lampung Selatan which consists of 36 Junior High School teachers (SMP) and 24 Vocational high school (SMK) teachers. The results of the training indicates that 100% of teachers actively participated in workshop activities and presented the results of their assessment design based on the school subjects they teach. All of them already understood the concept of KMB and its implementation in Teaching English in Junior High School (SMP). All of the participants have understood the concept of new paradigm of assessment adopted in KMB. It also noticed that 80 % of teachers who joined in this activity could design the assessment in their lesson plans well. Most of them could determine the indicators of learning achievement, types of alternative instruments used and scoring procedures as well. However, 20 % others still got obstacles in designing the appropriate assessment which goes with the learning outcomes stated in Curriculum. </em></p>Endang KomariahAg. Bambang SetiyadiDeddy SupriadyLilis Sholihah
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-122024-10-1232, Okt151157PENINGKATAN KEMAMPUAN SAVING FACE SEBAGAI PENGUASAAN STRATEGI WAWANCARA DALAM PERSIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/173
<p><em>Improving teacher performance in learning using speech acts at SMK 2 May is one of the service activities in fulfillment of one of the implementations of the Tridharma of Higher Education carried out by the Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung on 8 August 2024. Activities This was carried out by 15 participants who were teachers at SMK 2 May. The activity stage begins by giving a pretest to participants using the Kahoot evaluation media to obtain knowledge data before carrying out the service to improve teacher performance, then a material study presentation stage is carried out which can strengthen teacher performance in learning using actions in learning at school. The activity continued with a question and answer discussion to clarify and sharpen participants' mastery and understanding of the material presented. In the final stage, participants were asked to reflect on the material and discussions that had been presented. This activity seeks to provide teachers with training in implementing language politeness as figures who have the responsibility to provide character strengthening to students, one of which is through language media.</em></p> <p> </p> <p>Peningkatan performa guru dalam pembelajaran menggunakan tindak tutur di SMK 2 Mei merupakan salah satu kegiatan pengabdian sebagai pemenuhan salah satu pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung pada 8 Agustus 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta sebanyak 15 orang yang merupakan guru SMK 2 Mei. Tahap kegiatan dimulai dengan memberikan pretes kepada peserta menggunakan media evaluasi kahoot untuk memperoleh data pengetahuan sebelum dilaksanakannya pengabdian peningkatan performa guru mtersebut, selanjutnya dilakukan tahap presentasi kajian materi yang dapat memberikan penguatan performa guru dalam pembelajaran menggunakan tindak dalam pembelajaran di sekolah. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab untuk memperjelas dan mempertajam penguasaan dan pemahaman peserta tentang materi yang disampaikan, tehap terakhir peserta diminta merefleksi materi dan diskusi yang telah disampaikan. Kegiatan ini berupaya memberikan pembekalan guru dalam menerapkan kesantunan berbahasa sebagai tokoh yang memiliki tanggung jawab dalam memberikan penguatan karakter terhadap peserta didik salah satunya melalui media bahasa.</p>I Wayan Ardi SumartaMaskun MaskunDaniel RinaldiAnisa Yulistia
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-122024-10-1232, Okt158163PELATIHAN MEMIMPIN LAGU DENGAN METODE HAND SIGN KODALY BAGI GURU PAUD DI-KOTA BANDAR LAMPUNG
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/179
<p>Kegiatan belajar di PAUD menitikberatkan pada upaya pengoptimalan perkembangan potensi Anak Usia Dini (AUD). Pembelajaran di PAUD seringkali menggunakan lagu sebagai media ajarnya, selain karena materi ajar di PAUD berbasis tema, pembelajaran yang disampaikan guru pun haruslah menyenangkan, maka harapannya capaian pembelajaran akan lebih optimal menggunakan lagu. Adapun aktivitas belajar dengan media lagu ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan bernyanyi dan dengan memainkan alat musik. Namun, kemampuan guru dalam mengarahkan siswa memainkan lagu anak saat ini cukup terbatas. Melihat pentingnya peranan musik/lagu dalam pembelajaran di PAUD dan perlunya mengetahui metode pembelajaran musik yang efektif digunakan pada proses pembelajaran musik di PAUD, maka dirasa perlu untuk mengadakan pelatihan memimpin lagu dengan menggunakan metode <em>hand sign Kodaly</em> bagi guru-guru PAUD di Kota Bandar Lampung, yang akan di laksanakan di Pusat Kegiatan Gugus (PKG) PAUD Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung. Sehingga setelah pelatihan ini para guru PAUD diharapkan memiliki pemahaman tentang ragam metode pembelajaran musik dan bagaimana proses implementasinya pada pembelajaran musik di PAUD. Hasil yang dicapai dari pelatihan ini secara umum adanya peningkatan pemahaman, keterampilan dan sikap terhadap materi ajar penggunaan metode <em>hand sign</em> pada pembelajaran musik.</p> <p> </p> <p><em>Learning activities at PAUD(Pendidikan Anak Usia Dini) focus efforts to optimize the potential development of Early Childhood. Learning ini PAUD often uses songs as a teaching medium, apart from the fact that teaching material in PAUD is theme-based, the learning delivered by the teacher must also be fun, so it is hoped that learning outcomes will be more optimal using songs. This learning activity using song media can be done in two ways, namely by singing and by playing a musical instrument. However, teacher’s ability to direct students to play children’s songs is currently quite limited, the methods used are deened not effective enough, coupled with the problem of AUD student’s ability to read musical notation which has not been mastered well</em><em>. </em><em>Seeing the important role of music/songs in learning PAUD and the need to know effective music learning methods used in the music learning process inPAUD, it is deened necessary to hold song leading training using the Kodaly hand sign method for PAUD teacher’s in Bandar lampung City, which will be held at the PAUD Cluster Activity Center (PKG) Labuhan Ratu District. So that after this training, PAUD teachers are expected to have an understanding of various music learning methods and how to implement them in music learning in PAUD. The results achieved from this training are generally an increase in understanding, skills and attitudes toward teaching material using the hand sign method in music learning. </em></p>Prisma TejapermanaRiyan HidayatullahHasyimkan Hasyimkan
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-142024-10-1432, Okt164169PELATIHAN MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF BAGI GURU SMA DI SMA YP UNILA
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/185
<p>Permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar guru adalah masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam menciptakan dan menerapkan pengajaran yang aktif dan juga efektif. Selama ini, guru-guru masih mengajar dengan metode konvensional dengan metode yang kurang memberikan waktu pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Sebagai pembelajar yang sulit untuk mengikuti pelajaran hanya dengan cara mendengarkan, siswa butuh mendapatkan pembelajaran yang aktif dan juga efektif. Oleh sebab itu, perlu adanya pelatihan pembelajaran yang Aktif dan Efektif juga memungkinkan untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran secara daring. Dalam fase pelatihan, tim pengabdian mengundang guru-guru di SMA YP Unila untuk mengikuti kegiatan pelatihan yang diselenggarakan secara luring (luar jaringan/ offline) di ruang pertemuan SMA YP Unila. Kegiatan pelatihan dihadiri oleh 20 orang guru dari berbagai mata pelajaran. Kegiatan pengabdian berjalan sesuai dengan rencana dan ekspektasi. Respon para peserta pelatihan sangat positif. Hal ini terlihat dari keterlibatan mereka dalam diskusi dan antusiasme saat menyimak materi yang dipaparkan oleh narasumber. Sebagai tindak lanjut, para guru diminta untuk mengembangkan kelas digital melalui platform gather.town, dan berkoordinasi melalui grup WhatsApp untuk terus meng-update perkembangan kelas digital yang mereka buat. Adapun peran para narasumber di tahapan selanjutnya ini adalah sebagai pemberi masukan, rekan diskusi, serta validator.</p> <p> </p> <p><em>The problem faced by most teachers is the limited knowledge and ability of teachers to create and implement active and effective teaching. So far, teachers still teach using conventional methods that do not give students enough time to be active in learning. As learners who find it difficult to follow lessons just by listening, students need to receive active and effective learning. Therefore, there is a need for active and effective learning training that can also be applied in online learning processes. In the training phase, the service team invited teachers at SMA YP UNILA to participate in training activities held offline in the meeting room of SMA YP UNILA. The training session was attended by 20 teachers from various subjects. The community service activities are proceeding according to plan and expectations. The response from the training participants was very positive. This is proved by their involvement in the discussion and enthusiasm while listening to the material presented by the speaker. As a follow-up, teachers are asked to develop digital classes through the gather.town platform and coordinate via WhatsApp groups to continuously update the progress of the digital classes they create. The role of the informants in the next stages is to provide input, be discussion partners, and serve as validators.</em></p>Fajar RiyantikaFeni MunifatullahDian ShafwatiEndang Komariah
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-242024-10-2432, Okt170174PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DALAM MERENCANKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS TPACK UNTUK GURU BAHASA INGGRIS DI SMP DI KECAMATAN TELUK PANDAN, KAB. PESAWARAN MELALUI KEGIATAN MGMP
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/184
<p>Pengabdian ini dilaksanakan di Kecamatan Teluk Pandan, Kab.Pesawaran dan peserta melibatkan sekitar 20 orang guru Bahasa Inggris yang berasal dari SMP di Kecamatan Teluk Pandan, dan sekitarnya. Sekolah ini tergabung dalam Sub-Rayon Teluk Pandan. Kegiatannya dilaksanakan di SMPN 25, Teluk Pandan. Kegiatan terfokus pada upaya peningkatan professional guru Bahasa Inggris yang ditekankan pada keterampilan mengembangkan pembelajaran berbasis TPACK di kelas dalam persiapan mengajar, Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan MGMP Bahasa Inggris di Sub-Rayon Teluk Pandan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh empat orang dosen Prodi Pend, Bahasa Inggris, FKIP Universitas Lampung. Diharapkan dengan kegiatan ini kompetensi professional guru meningkat dan pada akhirnya prestasi siswa juga meningkat. Kegiatan pengabdian ini berlangsung 2 hari dengan mencakup seluruh tahapan kegiatan sampai pelaporan selama 3-4 bulan, mulai dari persiapan berbentuk survey lapangan, pembuatan proposal dan perencanaan kegiatan, pelaksanaan dan pembuatan laporan.</p> <p> </p> <p><em>This community service was carried out in Teluk Pandan District, Pesawaran Regency and participants involved around 20 English teachers from junior high schools in Teluk Pandan District and its surroundings. This school is part of the Teluk Pandan Sub-Rayon. The activity was carried out at SMPN 25, Teluk Pandan. The activity focused on efforts to improve the professionalism of English teachers which emphasized the skills of developing TPACK-based learning in the classroom in preparation for teaching. This activity is part of the English MGMP activities in the Teluk Pandan Sub-Rayon. This activity was carried out by four lecturers from the English Education Study Program, FKIP, University of Lampung. It is hoped that with this activity the professional competence of teachers will increase and ultimately student achievement will also increase. This community service activity lasted 2 days covering all stages of activities until reporting for 3-4 months, starting from preparation in the form of field surveys, making proposals and planning activities, implementing and making reports.</em></p>Cucu SutarsyahHery YufrizalBudi KadaryantoEndang Komariah
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-242024-10-2432, Okt175178PROGRAM PEMBAGIAN BIBIT TANAMAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI JORONG SIKABAU, RANAH KOTO TINGGI, KECAMATAN KOTO BALINGKA, KABUPATEN PASAMAN BARAT
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/203
<p><em>The Community Service Program (KKN) of STAIN Madina held in Jorong Sikabau, Ranah Koto Tinggi, Koto Balingka District, West Pasaman Regency, aims to overcome the problem of lack of land utilization in the area. The majority of the population of Jorong Sikabau depends on oil palm plantations, but the lack of plant diversity along the road and the lack of greening are serious environmental challenges. This KKN program focuses on distributing red chili, cayenne pepper, and eggplant seedlings to the community with the aim of utilizing yard land more productively, increasing awareness of greening, and improving the local economy. The approach used in this program is Asset-Based Community Development (ABCD), which emphasizes community empowerment based on existing potential. The KKN team also provided counseling related to appropriate cultivation techniques and the economic benefits of these two commodities. This program has succeeded in making a positive contribution to increasing public awareness of the importance of greening and the use of yard land for horticultural activities. The distribution of chili and eggplant seedlings also has an economic impact, because these two plants have high selling value that can increase community income. In addition, the reforestation carried out through this program plays an important role in improving the quality of the environment, such as reducing erosion and absorbing air pollution. With a participatory approach and technical assistance, this program has the potential to create long-term changes in terms of the economy and environmental sustainability.</em></p> <p> </p> <p>Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Madina yang dilaksanakan di Jorong Sikabau, Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, bertujuan untuk mengatasi permasalahan kurangnya pemanfaatan lahan di daerah tersebut. Mayoritas penduduk Jorong Sikabau bergantung pada perkebunan kelapa sawit, tetapi minimnya keberagaman tanaman di sepanjang jalan serta kurangnya penghijauan menjadi tantangan lingkungan yang serius. Program KKN ini berfokus pada pembagian bibit tanaman cabai merah, cabai rawit, dan terong kepada masyarakat dengan tujuan untuk memanfaatkan lahan pekarangan secara lebih produktif, meningkatkan kesadaran akan penghijauan, serta memperbaiki perekonomian lokal. Pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah <em>Asset-Based Community Development (ABCD),</em> yang menekankan pemberdayaan masyarakat berdasarkan potensi yang sudah ada. Tim KKN juga memberikan penyuluhan terkait teknik budidaya yang tepat dan manfaat ekonomi dari kedua komoditas ini. Program ini berhasil memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penghijauan serta pemanfaatan lahan pekarangan untuk kegiatan hortikultura. Pembagian bibit tanaman cabai dan terong juga memberikan dampak ekonomis, karena kedua tanaman ini memiliki nilai jual tinggi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, penghijauan yang dilakukan melalui program ini berperan penting dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup, seperti mengurangi erosi dan menyerap polusi udara. Dengan pendekatan partisipatif dan pendampingan teknis, program ini berpotensi menciptakan perubahan jangka panjang dalam hal ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.</p>Amrar FazaRizka Putri LubisRidwandi RidwandiAnwar YusufNur Halisah PulunganLisna Sari ChaniagoEka Wanda RangkutiAsrida LubisAzizah Rahmadani
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-10-252024-10-2532, Okt179187Sosialisasi Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial di Pondok Pesantren Al-Qolbi
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/188
<p>Sosialisasi bijak dalam bermedia sosial bukan hanya tentang cara menggunakan platform tersebut, tetapi juga mengenai pembentukan karakter dan etika yang baik di dunia maya. Melalui sosialisasi yang efektif, santri dapat belajar untuk membedakan konten yang bermanfaat dari yang merugikan, berinteraksi dengan cara yang sopan, serta menjaga privasi dan keamanan diri. Untuk memastikan sosialisasi bijak dalam bermedia sosial di pondok pesantren berlangsung efektif, metode pelaksanaan yang dilakukan adalah melalui Pelatihan Interaktif. Dalam penyampaian materi ini juga diberikan selingan film pendek yang dapat memberikan edukasi tambahan kepada peserta agar lebih mengerti konsep bagaimana menggunakan media sosial.</p> <p> </p> <p><em>Wise socialization in social media is not only about how to use the platform, but also about the formation of good character and ethics in cyberspace. Through effective socialization, students can learn to distinguish useful content from harmful content, interact in a polite way, and maintain privacy and personal safety. To ensure that the socialization of wisdom in social media in Islamic boarding schools is effective, the implementation method is through Interactive Training. In the delivery of this material, short film interludes were also given which could provide additional education to participants to better understand the concept of how to use social media.</em></p>Vivi Sylvia PurboriniSuryaningsih SuryaningsihKasmin Kasmin
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-09-212024-09-2132, Okt188193PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI MAHASISWA PPGPRAJABATAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/262
<p><em>The Scientific Writing Training for Pre-Service Teacher Education Students in the Indonesian Language Subject aims to enhance participants' writing skills and understanding in composing high-quality scientific papers. This activity was conducted over four days at Building C, FKIP Universitas Lampung, with the participation of 25 students. The training methods included an introduction to the basic concepts of scientific writing, the use of the Mendeley application for reference management, and hands-on practice. Evaluation results showed that 60% of participants strongly agreed that the training increased their understanding, while 40% agreed. This training is expected to prepare students to convey important knowledge and values to their future students and support the goals of the Merdeka Curriculum in enhancing literacy and creativity among learners.</em></p> <p> </p> <p>Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa PPG Prajabatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis dan pemahaman peserta dalam menyusun karya tulis ilmiah yang berkualitas. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari di Gedung C FKIP Universitas Lampung, diikuti oleh 25 mahasiswa. Metode pelatihan meliputi pengenalan konsep dasar karya tulis ilmiah, penggunaan aplikasi Mendeley untuk manajemen referensi, dan praktik langsung. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 60% peserta sangat setuju bahwa pelatihan ini menambah pemahaman mereka, sementara 40% lainnya setuju. Pelatihan ini diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai penting kepada siswa di masa depan serta mendukung tujuan Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan literasi dan kreativitas peserta didik.</p>Eka Sofia AgustinaAyu Setiyo PutriHeru PrasetyoMuharsyam Dwi Anantama
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-09-222024-09-2232, Okt194199PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MODUL AJAR TEKS REPORT BAHASA INGGRIS BERDASARKAN KURIKULUM MERDEKA BAGI CALON GURU DAN GURU BAHASA INGGRIS DI LAMPUNG
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/199
<p><em>Teaching modules are learning tools consisting of objectives, activity plans, teaching media, and assessments that serve as guidelines for teachers. The specific aim of this community service is that the participants, that is, prospective teachers and English teachers, can write teaching modules for English factual report texts. The training was conducted for two days of direct face-to-face meetings and five working days of assignments without direct face-to-face meetings with the service team. The training participants were 25 prospective English teachers and English teachers in Lampung. The training includes theory related to Kurikulum Merdeka, learning outcomes, developing task-based factual report texts, teaching modules, practice writing teaching modules of English factual report texts, and presentation and evaluation of the modules written by the participants. Assessment of the success of the training is seen from the teaching modules produced by training participants in groups. This community service activity shows that the will-be English teachers and English teachers can create English factual report texts teaching modules following the standards. The total teaching modules produced were five, two for Phase F and three for Phases D and E with different English elements. </em></p> <p> </p> <p>Modul ajar merupakan perangkat pembelajaran yang berisi tujuan, rencana kegiatan, materi serta media ajar, dan assessment yang menjadi pedoman bagi guru. Tujuan khusus pengabdian kepada masyarakat ini yaitu peserta pelatihan yang merupakan calon guru dan guru Bahasa Inggris dapat menulis modul ajar teks report faktual Bahasa Inggris. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari tatap muka langsung dan lima hari kerja penugasan tanpa tatap muka langsung dengan tim pengabdi. Peserta pelatihan yaitu 25 calon guru dan guru Bahasa Inggris di Lampung. Pelatihan meliputi penyampaian teori terkait Kurikulum Merdeka, capaian pembelajaran, pengembangan task berbasis <em>factual report texts</em>, modul ajar factual report texts, praktek menulis modul ajar <em>factual report texts</em> Bahasa Inggris, dan presentasi serta evaluasi terhadap modul yang ditulis peserta. Penilaian terhadap keberhasilan pelatihan dilihat dari modul ajar yang dihasilkan peserta pelatihan secara berkelompok. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa calon guru dan guru Bahasa Inggris dapat membuat modul ajar factual report texts Bahasa Inggris sesuai dengan standard. Total modul ajar yang dihasilkan yaitu lima, dengan rincian dua modul ajar untuk Fase F dan 3 modul ajar untuk Fase D dan E dengan elemen Bahasa Inggris yang berbeda.</p>Ari NurweniMuhammad SukirlanMahpul MahpulHery Yufrizal
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-09-222024-09-2232, Okt200207OPTIMALISASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN BUATAN (AI) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU
https://jurnal.pbs.fkip.unila.ac.id/index.php/ela/article/view/190
<p><em>The use of artificial intelligence (AI)-based applications has become very massive. Many educational platforms have created various applications designed to improve the learning experience, personalize education, and streamline administrative tasks, including in compiling teaching materials for students. In reality, there are still many teachers who do not have sufficient digital literacy, especially in optimizing the use of AI to support the quality of their learning. Such conditions are not balanced with the development of digital literacy of students who have far surpassed their teachers. By providing training in optimizing the use of artificial intelligence-based applications, teachers will have the ability to create effective and efficient teaching materials. After this training, YP Unila High School teachers are expected to have an understanding of the importance of AI in optimizing the quality of learning. The results achieved from this training are generally an increase in understanding, skills and attitudes towards mastering and utilizing AI for learning. This can be seen from the difference in the results of the initial and final evaluations obtained by training participants.</em></p> <p> </p> <p>Penggunaan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) sudah sangat masif. Banyak platform pendidikan menciptakan berbagai aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman belajar, mempersonalisasi pendidikan, dan merampingkan tugas-tugas administratif, termasuk dalam menyusun materi ajar untuk para siswa. Kenyataannya masih banyak guru-guru yang belum memiliki literasi digital yang cukup, terlebih dalam mengoptimasi penggunaan AI untuk menunjang kualitas pembelajaran mereka. Kondisi semacam itu tidak diimbangi dengan perkembangan literasi digital para siswa yang sudah jauh melampaui gurunya. Dengan memberikan pelatihan optimalisasi penggunaan aplikasi berbasis kecerdasan buatan, maka guru-guru akan memiliki kemampuan membuat bahan ajar yang efektif dan efisien. Setelah pelatihan ini para guru SMA YP Unila diharapkan memiliki pemahaman tentang pentingnya AI dalam mengoptimalisasi kualitas pembelajaran. Hasil yang dicapai dari pelatihan ini secara umum adanya peningkatan pemahaman, keterampilan dan sikap terhadap penguasaan dan pemanfaatan AI untuk pembelajaran. Hal ini akan dapat dilihat dari perbedaan hasil evaluasi awal dan akhir yang diperoleh peserta pelatihan.</p>Bambang RiadiRiyan Hidayatullah
Copyright (c) 2024 Education, Language, and Arts: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2024-09-222024-09-2232, Okt208217