Strategi Kesantunan Berbahasa Bagi Tenaga Kependidikan Menuju Peningkatan Kualitas Pelayanan di Fkip Universitas Lampung
Abstract:
The introduction of politeness to educators engaged in education is one of the educator service activities carried out by the Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung on date. This activity was conducted by Dr. I Wayan Ardi Sumarta, M. Pd. and attended by participants of University of Lampung educators. The activity stage begins with giving quizzes to participants to get stimulus, then the introduction of language politeness is carried out with the presentation stage of material studies related to language politeness for educators. Questions and answers and discussions to clarify and sharpen participants' mastery and understanding of the material presented. This activity aims to improve the interpersonal skills of educators related to the ability to apply language politeness and maintain students' feelings or faces as speech partners.
Pengenalan kesantunan berbahaasa pada tenaga pendidik yang bergerak di bidang pendidikan merupakan salah satu kegiatan pengabdian tenaga pendidik yang dilakukan oleh Program Studi Pemdidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung pada tanggal. Kegiatan ini dilakukan oleh Dr. I Wayan Ardi Sumarta, M. Pd. dan dihadiri oleh peserta tenaga pendidik Universitas Lampung. Tahap kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh Dekan FKIP dan penenalan tim pengabdian. Selanjutnya, kuis kepada peserta untuk mendapatkan stimulus, selanjutnya pengenalan kesantunan berbahasa dilakukan dengan tahap presentasi kajian materi yang berkaitan dengan kesantunan berbahasa bagi tenaga pendidik. Tanya jawab dan diskusi untuk memperjelas dan mempertajam penguasaan dan pemahaman peserta tentang materi yang disampaikan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal tenaga pendidik terkait kemampuan menerapkan kesantunan berbahasa serta menjaga perasaan atau muka mahasiswa sebagai mitra bicara dalam tuturan.