This study aims to examine stylistics, namely the style of language in the poem "Bayang" by Khalil Gibran. The type of research used is descriptive qualitative research method without any calculations. The research that will be discussed is about the style of language, defamiliarization, and foregrounding contained in this "Bayang" poem. This poem describes the heart of a person who is feeling sad because he is never appreciated and is not even considered by his lover even though he always accompanies his lover when he is sad or happy. His lover who has many fans makes him forgotten by his own lover. Until one day he was abandoned by his lover, but he did not give up and faithfully waited for his lover who left in the hope of having a relationship with his lover again. This poem aims to give motivation or encouragement to someone whose love has failed by giving up and always believing that something has been arranged and will be beautiful in time.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji stilistika yaitu gaya bahasa dalam puisi “Bayang” karya Khalil Gibran. Penelitian menganalisis puisi ini dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian yang akan dibahas, yaitu mengenai gaya bahasa, defamiliarisasi, dan foregrounding yang terdapat dalam puisi “Bayang” ini. Puisi ini menceritakan tentang perasaan hati seseorang yang sangat sedih karena tidak pernah dianggap dan dihargai oleh orang yang paling ia sayang, yaitu kekasihnya. Ia merasa terlupakan karena kekasihnya memiliki banyak penggemar bahkan sampai ditinggalkan, tetapi hal ini tidak membuatnya menyerah justru ia tetap setia menunggu kekasihnya dengan sabar dan berharap dapat menjalin hubungan lagi dengan kekasihnya. Tujuan dari puisi ini adalah memberikan motivasi dan sebagi penyemangat untuk seseorang yang cintanya telah gagal yaitu dengan merelakan dan selalu yakin bahwa semuanya akan menjadi indah seiring berjalannya waktu.