Saka Bahasa: Jurnal Sastra, Bahasa, Pendidikan, dan Budaya

Saka Bahasa merupakan jurnal kajian dan penelitian yang berfokus pada pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya. Setiap artikel di Saka Bahasa telah melewati proses telaah pustaka dan penyuntingan sehingga memenuhi standar publikasi ilmiah. Saka Bahasa terbit pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya.

Readmore

Saka Bahasa merupakan jurnal kajian dan penelitian yang berfokus pada pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya. Setiap artikel di Saka Bahasa telah melewati proses telaah pustaka dan penyuntingan sehingga memenuhi standar publikasi ilmiah. Saka Bahasa terbit pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya.

Published
2024-12-03

Articles

ANALISIS DEIKSIS SOSIAL DALAM NOVEL BUKAN PASAR MALAM KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

Novels are real life and actions expressed through writing. Pragmatics is the study of the science between context and language when the language is expressed. Social deixis is deixis that focuses on the social position and existence between speakers and unux opponents in society with their interactions using language. The novel Bukan Pasar Malam by Pramoedya Ananta Toer tells the reality of people's lives after independence. Based on the results of the analysis, 6 social deixis for positions were found. 5 social deixis of types of profession. 6 social deixis types of greeting. 3 social deixis 1 type of social class. I social deiksıs based on cultural background 2 social deixis types of social activities. 3 social deixis tennis social status 2 social deixis economic statusı I social deixis based on religious background, and 1 social deixis based on ethnic background.   Novel merupakan suatu kehidupan dan tindakan nyata yang dituangkan melalui tulisan. Pragmatik adalah kajian ilmu antara konteks dan bahasa pada saat bahasa tersebut   diungkapkan.   Deiksis   sosial   adalah   deiksis   yang   berfokus   pada kedudukan   sosial   dan   keberadaan   antara penutur   dan   lawan   tutur   dalam masyarakat dengan interaksinya yang menggunakan bahasa. Novel Bukan Pasar Malam karya Pramoedya Ananta Toer menceritakan realita kehidupan rakyat setelah merdeka. Berdasarkan hasil analisis ditemukan 6 deiksis sosial jenis jabatan, 5 deiksis sosial jenis profesi, 6 deiksis sosial jenis sapaan, 3 deiksis sosial jenis kelas sosial, 1 deiksis sosial berdasarkan latar belakang budaya, 2 deiksis sosial jenis aktivitas sosial, 3 deiksis sosial jenis status sosial, 2 deiksis sosial status ekonomi, 1 deiksis sosial berdasarkan latar belakang agama, dan 1 deiksis sosial berdasarkan latar belakang etnis.

DAMPAK KULTURAL MAYORITAS JAWA TERHADAP MINORITAS LAMPUNG DI DESA PAREREJO

This research aims to explore how Javanese culture influences the social and cultural life of the minority Lampung pelples. Using a qualitative approach, this research collected data through interviews and direct observation in the field. The research results show that the dominance of Javanese culture has resulted in changes in Lampung cultural values, including language, customs and social practices. Lampung people experience difficulties in maintaining their cultural identity, with the younger generation more likely to adopt Javanese language and traditions. This creates social tensions that can threaten the continuity of Lampung culture. Research also finds that despite acculturation, many elements of Lampung culture are marginalized. As a solution, it is important to increase awareness of Lampung’s cultural values ​​through education and preserving traditions. Community activities involving both ethnicities can help build mutual understanding and respect for diversity. This research emphasizes the need for collaboration between government and society to create a harmonious and inclusive environment for all ethnicities.   Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana budaya Jawa mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya masyarakat Lampung yang menjadi minoritas. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominasi budaya Jawa telah mengakibatkan perubahan nilai-nilai budaya Lampung, termasuk dalam bahasa, adat istiadat, dan praktik sosial. Masyarakat Lampung mengalami kesulitan dalam mempertahankan identitas budaya mereka, di mana generasi muda lebih cenderung mengadopsi bahasa dan tradisi Jawa. Hal ini menciptakan ketegangan sosial yang dapat mengancam keberlangsungan budaya Lampung. Penelitian juga menemukan bahwa meskipun ada akulturasi, banyak elemen budaya Lampung yang terpinggirkan. Sebagai solusi, penting untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai budaya Lampung melalui pendidikan dan pelestarian tradisi. Kegiatan komunitas yang melibatkan kedua etnis dapat membantu membangun saling pengertian dan menghormati keberagaman. Penelitian ini menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan inklusif bagi semua etnis.

PELESTARIAN SASTRA LISAN WAWANCAN DALAM UPAYA MEMBANGUN KESADARAN BUDAYA GENERASI MUDA DI PEKON SUKARATU

Wawancan oral literature is a cultural tradition rich in moral, ethical, and philosophical values. This tradition is typically performed during various customary events such as weddings and title bestowals (adok). However, modernization and globalization have led to a decline in younger generations' interest in this tradition, particularly in Pekon Sukaratu, Pringsewu Regency, Lampung. This study aims to document and preserve wawancan oral literature using a qualitative approach with a case study method. Data were obtained through in-depth interviews and field observations. The findings reveal that wawancan oral literature plays a significant role in strengthening the cultural identity of the Lampung community, yet its preservation faces challenges such as lack of documentation, limited government support, and the influence of modernization. This study recommends documenting wawancan in written and audio-visual formats, introducing cultural education in schools, and modernizing the tradition’s presentation to engage younger audiences. Government support and collaboration with local communities are essential for developing sustainable preservation strategies.   Sastra lisan wawancan merupakan tradisi budaya yang kaya akannilai-nilai moral, etika, dan filosofi hidup. Tradisi ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan dan pemberian gelar (adok). Namun, modernisasi dan globalisasi telah menyebabkan penurunan minat generasi muda terhadap tradisi ini, terutama di Pekon Sukaratu, Kabupaten Pringsewu, Lampung.Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan melestarikan sastra lisan wawancan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sastra lisan wawancan memiliki peran penting dalam memperkuat identitas budaya masyarakat Lampung, tetapi minimnya dokumentasi, dukungan pemerintah, serta pengaruh modernisasi menjadi tantangan besar dalam pelestariannya. Penelitian ini merekomendasikan dokumentasi dalam bentuk tulisan dan audio-visual, edukasi budaya di sekolah, serta pengemasan ulang tradisi dengan pendekatan modern untuk menarik minat generasi muda. Dukungan pemerintah dan kolaborasi dengan komunitas lokal juga diperlukan untuk menciptakan strategi pelestarian yang berkelanjutan.

MUATAN LOKAL BAHASA LAMPUNG DI SEKOLAH SEBAGAI STRATEGI PEMERTAHANAN DAN PELESTARIAN BAHASA DAERAH

The aim of this research is to determine strategies for maintaining and preserving the Lampung regional language in schools through local content subjects. This research method applies literature study with a qualitative approach, which is considered an effective way to collect information. The object of this research is to identify strategies that can maintain the Lampung language, one of which is by incorporating local Lampung language content into the subjects. In addition, this maintenance and conservation strategy involves teachers as educators, students and the government in developing educational curricula that support regional languages ​​and the use of information technology to promote understanding and use of the Lampung language. It is hoped that the results of this research can contribute to participation in efforts to maintain and preserve the Lampung language.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemertahanan dan pelestarian bahasa daerah Lampung di sekolah melalui mata pelajaran muatan lokal. Metode penelitian ini mengaplikasikan studi pustaka dengan pendekatan kualitatif, yang dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengumpulkan informasi. Objek penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi yang dapat mempertahankan bahasa Lampung, salah satunya dengan memasukkan muatan lokal bahasa Lampung ke dalam mata pelajaran. Selain itu, strategi pemertahanan dan pelestarian ini melibatkan guru sebagai pendidik, siswa, dan pemerintah dalam pengembangan kurikulum pendidikan yang mendukung bahasa daerah dan pemanfaatan teknologi informasi untuk mempromosikan pemahaman serta penggunaan bahasa Lampung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam partisipasi upaya untuk mempertahankan dan melestarikan bahasa Lampung.

ANALISIS SASTRA BANDINGAN PADA PEPACCUR LAMPUNG DAN TAHULI GORONTALO DALAM UPACARA PEMBERIAN GELAR ADAT

This research analyzes the comparison between two types of traditional Indonesian poetry, Pepaccur Lampung and Tahuli Gorontalo, in the context of traditional title awarding ceremonies. This research aims to compare the theme, tone, message and function of the two types of poetry in traditional ceremonies. Using a comparative literary analysis approach, this research analyzes the differences and similarities between Pepaccur and Tahuli and explores the cultural implications contained in both. The qualitative descriptive analysis method was used in this research. Non-participant observation techniques and literature studies were used to collect data. The results of the analysis are presented using informal techniques, namely word formulation techniques. The findings of this research provide deeper insight into the diversity of traditional Indonesian literature and the role of poetry in strengthening local cultural identity.   Penelitian ini menganalisis perbandingan antara dua jenis puisi tradisional Indonesia, Pepaccur Lampung dan Tahuli Gorontalo, dalam konteks upacara pemberian gelar adat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tema, nada, amanat dan fungsi kedua jenis puisi tersebut dalam upacara adat. Dengan menggunakan pendekatan analisis sastra komparatif, penelitian ini menganalisis perbedaan dan kesamaan antara Pepaccur dan Tahuli serta menggali implikasi budaya yang terkandung dalam keduanya. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Teknik observasi non partisipan dan studi literatur digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil analisis disajikan dengan menggunakan teknik informal yaitu teknik perumusan kata. Temuan penelitian ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang keragaman sastra tradisional Indonesia dan peran puisi dalam memperkuat identitas budaya lokal.

Indexer Sites