BENTUK TUTURAN EKSPRESIF DALAM KONTESTASI POLITIK DEBAT CALON PRESIDEN (CAPRES) RI 2024
Abstrak:
This study aims to determine the form of expressive speech in the political contestation of the 2024 RI presidential candidate debate. This study is a qualitative study with a descriptive approach. The data for this study comes from the 2024 RI presidential candidate debate on the KPU RI YouTube channel. Data collection in this study was carried out using the listening and recording method. The analysis techniques used by the researcher are data reduction, data presentation, conclusions/verification. The results of this study are the discovery of 6 forms of speech in the 2024 RI presidential candidate debate political contest, namely, gratitude, apology, sarcasm, agreement, criticism, and anger. The most dominant form of expressive speech that emerged during the presidential debate was the form of expressive speech that was satirical. This was because each presidential candidate made statements indirectly or indirectly and attacked each other accompanied by satirical body movements. The form of expressive speech that was satirical during the debate was used in the context of satirizing the answers or responses delivered by one of the presidential candidates or the debate opponent.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tuturan ekspresif dalam kontestasi politik debat calon presiden (capres) RI 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari debat capres RI 2024 pada youtube channel KPU RI. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan metode simak-catat. Teknik analisis yang digunakan peneliti yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya 6 bentuk tuturan dalam kontestasi politik debat capres RI 2024 yaitu, ucapan terima kasih, permintaan maaf, menyindir, menyetujui, mengkritik, dan rasa marah. Bentuk tuturan ekspresif paling dominan yang muncul saat debat capres adalah bentuk tuturan ekspresif menyindir. Hal ini dikarenakan setiap capres memberikan pernyataan secara tidak langsung atau tidak terus terang dan saling menyerang disertai dengan gerakan-gerakan tubuh menyindir. Bentuk tuturan ekspresif menyindir selama debat digunakan pada konteks menyindir jawaban atau tanggapan yang disampaikan oleh salah satu capres atau lawan debat.