PROSES MORFOFONEMIS NASAL DALAM BAHASA JAWA

Diterbitkan: Apr 28, 2025

Abstrak:

The development of language dynamics can be seen from the realm of phonology, morphology, syntax, and semantics. This research is at the level of morphology, namely affixation, specifically in the process of nasal morphophonemis in Javanese. The theory used is the morphological theory of Javanese language by Subalidinata and Suwadji, Sabariyanto, & Sudira. The research method used is descriptive qualitative, with the Miles & Huberman data analysis process, namely the stages of collection, reduction, presentation, and analysis. The object of study is colloquial Javanese in WhatsApp conversations of students of the Javanese Language, Literature, and Culture Study Program, Universitas Gadjah Mada, in 2023. As a result, prefix {N-} has allomorphs that come with certain patterns. The majority of the data found is the attachment of the prefix {N-} with various allomorphs and their rules. Then, the attachment of {N-} prefix to Indonesian and English words is found. In addition, the consonant phoneme /m/ at the beginning of the word can also be the attachment of prefix {ma-} and infix {-um-}, both of which experience ellipsis.

Perkembangan dari dinamisnya bahasa dapat ditinjau dari ranah fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Penelitian ini berada pada tataran morfologi, yaitu afiksasi, terkhusus dalam proses morfofonemis nasal dalam Bahasa Jawa. Teori yang digunakan adalah teori morfologis Bahasa Jawa oleh Subalidinata serta Suwadji, Sabariyanto, & Sudira. Metode penelitian yang digunakan adalah desriptif kualitatif, dengan proses analisis data Miles & Huberman, yaitu tahap pengumpulan, reduksi, penyajian, dan analisis. Objek kajiannya adalah Bahasa Jawa sehari-hari pada percakapan WhatsApp mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Universitas Gadjah Mada, tahun 2023. Hasilnya, prefiks {N-} memiliki alomorf-alomorf yang hadir dengan pola tertentu. Mayoritas data yang ditemukan merupakan pelekataan atas prefiks {N-} dengan beragam alomorf beserta aturannya. Kemudian, ditemukan pelekatan prefiks {N-} pada kata dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain itu, penambahan fonem konsonan /m/ pada bagian awal kata dapat juga merupakan pelekatan dari prefiks {ma-} dan infiks {-um-} yang keduanya mengalami elipsis.

Penulis:
1 . Haryo Untoro
2 . Nanda Nursa Alya
Cara Mengutip
Untoro, H., & Alya, N. N. (2025). PROSES MORFOFONEMIS NASAL DALAM BAHASA JAWA. Jurnal Kata : Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya, 13(1), 452–469. https://doi.org/10.23960/kata.v13i1.356

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.
Referensi

    Azizah, N. (2018). Anglicism in Indonesia. Ethical Lingua: Jurnal of Language Teaching and Literature, 5(1), 61-71. https://doi.org/10.30605/ethicallingua.v5i1.736.

    Badan Pusat Statistik. (2024). Profil Suku dan Keragaman Bahasa Daerah Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020.

    Chaer. Abdul. (2012). Linguistik Umum. Yogyakarta: Rineka Cipta

    Darihastining, S., Dwijonagoro, S., Sulistyowati, H., Setianik, S., Maisaroh, S., & Wahyudi, H.H. (2023). Komparatif Variasi Bahasa Jawa Jombangan dengan Bahasa Jawa Standar. Journal of Education Research, 4(1), 404-412, https://doi.org/10.37985/jer.v4i1.172.

    Hidayat, R., & Setiawan, T. (2015). Interferensi Bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia pada Keterampilan Berbicara Siswa Negeri 1 Pleret. Lingtera, 2(2), 156-168. https://doi.org/10.21831/lt.v212.7374

    Kemdikbud. (2023, 17 Maret). Balai Bahasa Yogyakarta Jaring Masukan dari Pemangku Kepentingan Guna Merevitalisasi Bahasa Daerah. Diakses pada tanggal 14 November, 2023, dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/03/balai-bahasa-yogyakarta-jaring-masukaN-dari-pemangku-kepentingaN-guna-merevitalisasi-bahasa-daerah.

    Kridalaksana, H. (2007). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

    Marsono. (2021). Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

    Marsono. (2019). Morfologi Bahasa Indonesia dan Nusantara. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

    Muhidin, R. (2017). Prefiks {N-} Dalam Bahasa Jawa Dialek Banyumas. Sirok Bastra, 5(1), 39-48, https://doi.org/10.37671/sb.v5i1.93.

    Mutia, A. (2022, 15 September). Warga RI Paling Banyak Habiskan Waktu Bermedia Sosial di WhatsApp dan TikTok. Databoks.katadata.co.id. Diakses pada 18 Desember 2024, dari https://databoks.katadata.co.id/media/statistik/2a3e94014d58e43/warga-ri-paling-banyak-habiskan-waktu-bermedia-sosial-di-WhatsApp-dan-tiktok.

    Nurfaizah, S., & Tanggoro, U. (2018). Derivational Analaysis on The Jakarta Post Article “Lesson Learned from Nov, 4 Protest”. Dilaektika Jurnal Bahasa Inggris, 1(6),10-21.

    Poerwadarminta, W.J.S. (1939). Baoesastra Djawa. Batavia: J.B.Wolters’ Uigevers-Maatschappij N.V. Groningen.

    Ramadhani, M.R. (2023). Interferensi Morfologi Bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia oleh Masyarakat Tutur Kota Mojokerto. Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1) 74-78, https://doi.org/10.30743/bahastra.v8i1.7193.

    Rizqina, A.A., Setyningsih, A.O., Khoerunnisa, N., & Mulyono, S. (2023). Komparasi Pola Perilaku Morfologi Bahasa Jawa Banyumasan dan Bahasa Indonesia pada Cerpen Nini Rikem dan Kaki Tupon (Anake Akeh) Episode 6 Karya Umi Asmaran. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 10(1), 1-12, https://doi.org/10.33541/dia.v10i1.4883.

    Rokmah, R. (2024). Analisis Kajian Kontransif Afiksasi Verba Prefiks {Nge-} Dialek Jawa Kronjo Banten dalam Dialek Bahasa Indonesia: Analysis of The Study of Contrastive Affixation of Prefix Verbs {Nge-} in The Javanese Dialect of Banten Kronjo in Indonesian Dialect. Kibas Cenderawasih, 21(2), 106-111. https://doi.org/10.26499/kc.v21i2.445

    Sari, R.P. (2020). Old Javanese Elements in Banyumas Javanese as a Form of Language Retention. Jurnal Kata: Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra, 4(1), 59-69.

    Safitri, R., & Rosidin, O. (2023). Analisis Kontrastif Afiksasi (Prefiks) Verba Bahasa Jawa Serang dengan Bahasa Indonesia. Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(2), 244-250. http://dx.doi.org/10.33087/aksara.v7i2.570.

    Subalidinata. (1994). Kawruh Paramasastra Jawa. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

    Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

    Sulistyo-Basuki. (2010). Metode Penelitian (Ed. 2). Jakarta: Penaku.

    Setyaningsih, S. (2015). Prefiks dalam Teks Serat Sastra Gendhing Pupuh I sampai Pupuh V. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

    Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

    Suwadji, Sabariyanto, D., & Sudira, S. (1991). Perbandingan Sistem Morfologi Verba Bahasa Jawa dengan Sistem Morfologi Verba Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    Verhaar, J. W. M. (2010). Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

  1. Azizah, N. (2018). Anglicism in Indonesia. Ethical Lingua: Jurnal of Language Teaching and Literature, 5(1), 61-71. https://doi.org/10.30605/ethicallingua.v5i1.736.
  2. Badan Pusat Statistik. (2024). Profil Suku dan Keragaman Bahasa Daerah Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020.
  3. Chaer. Abdul. (2012). Linguistik Umum. Yogyakarta: Rineka Cipta
  4. Darihastining, S., Dwijonagoro, S., Sulistyowati, H., Setianik, S., Maisaroh, S., & Wahyudi, H.H. (2023). Komparatif Variasi Bahasa Jawa Jombangan dengan Bahasa Jawa Standar. Journal of Education Research, 4(1), 404-412, https://doi.org/10.37985/jer.v4i1.172.
  5. Hidayat, R., & Setiawan, T. (2015). Interferensi Bahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia pada Keterampilan Berbicara Siswa Negeri 1 Pleret. Lingtera, 2(2), 156-168. https://doi.org/10.21831/lt.v212.7374
  6. Kemdikbud. (2023, 17 Maret). Balai Bahasa Yogyakarta Jaring Masukan dari Pemangku Kepentingan Guna Merevitalisasi Bahasa Daerah. Diakses pada tanggal 14 November, 2023, dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/03/balai-bahasa-yogyakarta-jaring-masukaN-dari-pemangku-kepentingaN-guna-merevitalisasi-bahasa-daerah.
  7. Kridalaksana, H. (2007). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
  8. Marsono. (2021). Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  9. Marsono. (2019). Morfologi Bahasa Indonesia dan Nusantara. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  10. Muhidin, R. (2017). Prefiks {N-} Dalam Bahasa Jawa Dialek Banyumas. Sirok Bastra, 5(1), 39-48, https://doi.org/10.37671/sb.v5i1.93.
  11. Mutia, A. (2022, 15 September). Warga RI Paling Banyak Habiskan Waktu Bermedia Sosial di WhatsApp dan TikTok. Databoks.katadata.co.id. Diakses pada 18 Desember 2024, dari https://databoks.katadata.co.id/media/statistik/2a3e94014d58e43/warga-ri-paling-banyak-habiskan-waktu-bermedia-sosial-di-WhatsApp-dan-tiktok.
  12. Nurfaizah, S., & Tanggoro, U. (2018). Derivational Analaysis on The Jakarta Post Article “Lesson Learned from Nov, 4 Protest”. Dilaektika Jurnal Bahasa Inggris, 1(6),10-21.
  13. Poerwadarminta, W.J.S. (1939). Baoesastra Djawa. Batavia: J.B.Wolters’ Uigevers-Maatschappij N.V. Groningen.
  14. Ramadhani, M.R. (2023). Interferensi Morfologi Bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia oleh Masyarakat Tutur Kota Mojokerto. Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1) 74-78, https://doi.org/10.30743/bahastra.v8i1.7193.
  15. Rizqina, A.A., Setyningsih, A.O., Khoerunnisa, N., & Mulyono, S. (2023). Komparasi Pola Perilaku Morfologi Bahasa Jawa Banyumasan dan Bahasa Indonesia pada Cerpen Nini Rikem dan Kaki Tupon (Anake Akeh) Episode 6 Karya Umi Asmaran. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 10(1), 1-12, https://doi.org/10.33541/dia.v10i1.4883.
  16. Rokmah, R. (2024). Analisis Kajian Kontransif Afiksasi Verba Prefiks {Nge-} Dialek Jawa Kronjo Banten dalam Dialek Bahasa Indonesia: Analysis of The Study of Contrastive Affixation of Prefix Verbs {Nge-} in The Javanese Dialect of Banten Kronjo in Indonesian Dialect. Kibas Cenderawasih, 21(2), 106-111. https://doi.org/10.26499/kc.v21i2.445
  17. Sari, R.P. (2020). Old Javanese Elements in Banyumas Javanese as a Form of Language Retention. Jurnal Kata: Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra, 4(1), 59-69.
  18. Safitri, R., & Rosidin, O. (2023). Analisis Kontrastif Afiksasi (Prefiks) Verba Bahasa Jawa Serang dengan Bahasa Indonesia. Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(2), 244-250. http://dx.doi.org/10.33087/aksara.v7i2.570.
  19. Subalidinata. (1994). Kawruh Paramasastra Jawa. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
  20. Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
  21. Sulistyo-Basuki. (2010). Metode Penelitian (Ed. 2). Jakarta: Penaku.
  22. Setyaningsih, S. (2015). Prefiks dalam Teks Serat Sastra Gendhing Pupuh I sampai Pupuh V. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
  23. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
  24. Suwadji, Sabariyanto, D., & Sudira, S. (1991). Perbandingan Sistem Morfologi Verba Bahasa Jawa dengan Sistem Morfologi Verba Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  25. Verhaar, J. W. M. (2010). Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.