REPRESENTASI FEAR OF MISSING OUT (FOMO) DALAM SERIAL MADROSAH AL-RAWABI LIL BANAT SEASON 2 KARYA TIMA SHOMALI
Abstrak:
The phenomenon of Fear of Missing Out (FoMO) is increasingly prevalent in the digital age. FoMO is defined as a feeling of anxiety or fear of missing out on social experiences that are considered fun or important, especially due to the use of social media. This study aims to analyze the representation of FoMO in the context of Sigmund Freud's psychoanalysis in the Madrosah Al-Rawabi Lil Banat Season 2 series by Tima Shomali. The method used in this research is qualitative with descriptive analysis techniques. The data sources used are quotes in the Madrosah Al-Rawabi Lil Banat Season 2 series that represent the FoMO phenomenon. The data collection technique is done by watching the series repeatedly to gain a deep understanding and followed by the formulation of the problem and the search for the right theory. This research found that FoMO is closely related to id, ego, and superego. FoMO arises as a result of the id's drive for instant gratification and social validation. Meanwhile, the ego helps to help balance between desires and social reality owned by individuals. In addition, the superego helps individuals to limit behavior based on social values and norms.
Fenomena Fear of Missing Out (FoMO) semakin marak terjadi di era digital. FoMO diartikan sebagai perasaan cemas atau takut ketinggalan dari pengalaman sosial yang dianggap menyenangkan atau penting, terutama akibat penggunaan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi FoMO dalam konteks psikoanalisis Sigmund Freud dalam serial Madrosah Al-Rawabi Lil Banat Season 2 karya Tima Shomali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa kutipan-kutipan dalam serial Madrosah Al-Rawabi Lil Banat Season 2 yang merepresentasikan fenomena FoMO. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menonton serial tersebut secara berulang-ulang untuk memperoleh pemahaman mendalam serta diikuti penyusunan rumusan masalah dan pencarian teori yang tepat. Dari penelitian ini ditemukan bahwa FoMO sangat erat kaitannya dengan id, ego, dan superego. FoMO muncul akibat dari dorongan id yang menginginkan kepuasan instan dan validasi sosial. Sedangkan ego membantu membantu menyeimbangkan diantara keinginan dengan realitas sosial yang dimiliki oleh individu. Selain itu, superego membantu individu untuk membatasi perilaku berdasarkan nilai-nilai dan norma sosial.