J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is a biannual journal (April and September) published by the Master of Indonesian Language and Literature Education study program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung.

The journal aims to promote the development of links between research in education, linguistics, applied linguistics, arts, as well as literature and its application in professional and educational settings. Therefore, the journal in... Readmore

J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia is a biannual journal (April and September) published by the Master of Indonesian Language and Literature Education study program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung.

The journal aims to promote the development of links between research in education, linguistics, applied linguistics, arts, as well as literature and its application in professional and educational settings. Therefore, the journal invites researchers, scholars, students to submit their research articles and literature reviews for publication in this journal.

Previous Website OJS-2: [Suspended]

ISSN
2355-4061 (printed) | 2830-5256 (online)
Published
2025-04-01
sinta-4

Articles

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM FILM NETFLIX TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK

This research aims to describe the types, functions and effects of directive speech acts in the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. This research uses a qualitative descriptive method with a pragmatic approach. The data in this research are fragments of speech from the characters in the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, while the data source for this research is the dialogue in the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck which was obtained via the Netflix application. Data collection techniques were carried out by watching films, recording character conversations, and classifying forms of directive speech acts. The results of research in the film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck found various variations of speech. Based on the types of speech acts found, namely direct speech acts and indirect speech acts. Based on the function of directive speech acts found, namely directive speech acts have the function of ordering, requesting, suggesting, forcing, inviting and challenging. Based on the positive effects found, namely making people happy, making them feel relieved, encouraging and making them interested. Based on the negative effects found, namely making people afraid, making them angry and making them sad.   Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, fungsi, dan efek tindak tutur direktif dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Data dalam penelitian ini berupa penggalan tuturan para tokoh film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, sedangkan sumber data penelitian ini adalah dialog dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang diperoleh melalui aplikasi Netflix. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menonton film, mencatat percakapan tokoh, dan mengklasifikasikan bentuk-bentuk tindak tutur direktif. Hasil penelitian dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ditemukan berbagai variasi tuturan. Berlandaskan jenis tindak tutur yang ditemukan yaitu tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Berlandaskan fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan yaitu tindak tutur direktif fungsi menyuruh, meminta, menyarankan, memaksa, mengajak, dan menantang. Berlandaskan efek positif yang ditemukan yaitu membuat senang, membuat lega, mendorong, dan membuat tertarik. Berlandaskan efek negatif yang ditemukan yaitu membuat takut, membuat marah, dan membuat sedih.

ABREVIASI DALAM KOMUNIKASI PADA GAME ONLINE MOBILE LEGENDS DI KAWASAN PETOJO ENCLEK: KAJIAN MORFOLOGI

The aim of this research is to describe or explain abbreviations, as well as knowing the forms and processes of abbreviations used in the Mobile Legends game. Another aim of this research is also to determine the influence of the abbreviations used in the online game Mobile Legends on the use of language in daily life in the Petojo Enclek area. The method used in this research is a descriptive qualitative method, with data collection techniques using observation and documentation. In this research, there are 5 forms of abbreviation that occur in the Mobile Legends game, such as: 36 abbreviations, 9 acronyms, 10 contractions, 7 fragments, and 1 letter symbol. From the results of this research, it can also be seen that there are several abbreviated words in the Mobile Legends game that can be used or are often used in everyday life by Mobile Legends game players, especially in the Petojo Enclek area.   Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan ataupun menjelaskan mengenai abreviasi, serta mengetahui bentuk dan proses abreviasi yang digunakan dalam game Mobile Legends. Tujuan lain dari penelitian ini juga untuk mengetahui pengaruh abreviasi yang digunakan dalam game online Mobile Legends terhadap penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari di kawasan Petojo Enclek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. penelitian ini terdapat 5 bentuk abreviasi yang terjadi di game Mobile Legends, seperti: 36 singkatan, 9 akronim, 10 kontraksi, 7 penggalan, dan 1 lambang huruf. Dari hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa ada beberapa kata dari jenis abreviasi yang ada di dalam game Mobile Legends ini yang bisa digunakan atau sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh para pemain game Mobile Legends khususnya di kawasan Petojo Enclek.

NILAI MORAL PADA ACARA FAMOTU ONO NIHALӦ DALAM PESTA PERNIKAHAN ADAT NIAS

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata cara menandu pengantin dan makna menandu Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai moral yang ada dalam famotu ono nihalö (nasihat kepada pengantin perempuan). Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan etnografi, dan yang menjadi objek dalam penelitian ini dilakukan pada objek yang alami  yang beradat laraga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, simak, catat dan rekam serta  dokumentasi, selanjutnya peneliti mengidentifikasi baru mengelompokkan dan mencatat data yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa nilaimoral dalam famotu ono nihalö (nasihat kepada pengantin perempuan) di Pesta Pernikahan Adat Nias, nilai moral yang dari 6 (enam) nilai moral, yaitu: pertama nilai kejujuran  yaitu tindakan untuk mengesampingkan kebohongan yang dianggap tidak pantas, dan juga bahwa orang jujur melekukan segala sesuatu yang dapat membantu mereka merasa sulit. Kedua nilai keberanian yaitu suatu keyakinan yang ditunjukan pada suatu yang tidak mengenal rasa takut untuk mempertahankan sikap dan membela kebenaran yang merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang harus dijalankan, ketiga nilai keyakinan diri, keempat nilai displin diri sebuah sikap kebiaasaan, patuh kepada waktu dan peraturan yang ada, kelima nilai tidak egois yaitu sikap atau perilaku seseorang yang tidak didasarkan pada kepetingan diri sendiri, keenam bersikap adil yaitu perlakuan yang tidak memihak terhadap semua orang.   This research aims to analyze the procedures for carrying the bride and groom and the meaning of carrying the bride. This research aims to describe the moral values ​​contained in famotu ono nihalö (advice to the bride). This research uses qualitative research with an ethnographic type of approach, and the object of this research is carried out on natural objects that are in the laraga tradition. The data collection techniques used in this research are observation, interviews, listening, note-taking and recording as well as documentation techniques, then the researcher identifies and then groups and records the data obtained. Based on the research results, it was concluded that the moral values ​​in the famotu ono nihalö (advice to the bride) at the Nias Traditional Wedding Party, the moral values ​​are from 6 (six) moral values, namely: first, the value of honesty, namely the action to put aside lies that are considered inappropriate, and also that honest people do everything that can help them find it difficult. The second value of courage is a belief shown in someone who does not know fear to maintain one's attitude and defend the truth which is an obligation and responsibility that must be carried out, the third value of self-confidence, the fourth value of self-discipline is an attitude of habit, obeying the time and regulations Yes, the fifth value is not being selfish, namely a person's attitude or behavior that is not based on one's own interests, the sixth is being fair, namely impartial treatment of everyone.

STILISTIKA KUMPULAN PUISI MENGULUM KISAH DALAM TUBUH YANG TERJARAH KARYA AKHMAD TAUFIQ

This research has a focus on the language style of the poem Telling the Story of a Polished Body by Akhmad Taufiq. Poetry is part of feelings conveyed through writing using words and sentences, thus producing signs in the form of sources of analysis. Researchers used Kutha Ratna theoretical studies and used qualitative descriptive methods. Researchers use four data classifications to achieve research objectives, including: reading, listening, grouping or classifying data, and compiling data. It is based on an analysis of the stylistic approach carried out as a theoretical study of style that expresses maximum meaning, taking into account aspects of beauty and social background. The results of this research found (1) figures of speech for affirmation, namely, anticlimax type, anadiplosis type, anaphora type, and rhetorical type; (2) comparative figures of speech, namely, hyperbole type, tropen type, and personification type; (3) conflicting figures of speech, namely, the prolepsis type and the paradox type; and (4) satirical figures of speech, namely, types of irony and types of sarcasm.   Penelitian ini memiliki fokus terhadap gaya bahasa puisi Mengulum Kisah dalam Tubuh yang Terjarah karya Akhmad Taufiq. Puisi bagian dari perasaan yang disampaikan melalui tulisan menggunakan kata-kata dan kalimat, sehingga menghasilkan tanda berupa sumber analisis. Peneliti memakai kajian teori Kutha Ratna dan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan empat klasifikasi data untuk mencapai tujuan penelitian antara lain: membaca, menyimak, mengelompokkan atau mengklasifikasi data, dan menyusun data. Ini didasarkan pada analisis pendekatan stilistika yang dilakukan sebagai studi teoretis tentang gaya yang mengungkapkan makna secara maksimal, dengan mempertimbangkan aspek-aspek keindahan dan latar belakang sosialnya. Hasil dari penelitian ini ditemukan (1) majas penegasan yaitu, jenis antiklimaks, jenis anadiplosis, jenis anafora, dan jenis retoris; (2) majas perbandingan yaitu, jenis hiperbola jenis tropen dan jenis personifikasi; (3) majas pertentangan yaitu, jenis prolepsis dan jenis paradoks; serta (4) majas sindiran yaitu, jenis ironi dan jenis sarkasme.

ANALISIS JENIS DAN FUNGSI ILOKUSI KOMISIF DALAM ALBUM MUSIK BERBAHASA PRANCIS NAKAMURA

Penelitian ini membahas tentang analisis lirik lagu dari album Aya Nakamura berdasarkan studi pragmatik, khususnya mengenai ilokusi komisif. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan dan mengidentifikasi jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi komisif pada lirik lagu. Ditinjau dari beberapa penelitian sebelumnya tidak menggunakan lagu sebagai objek penelitian serta tidak ada penelitian terkait dalam Bahasa Perancis. Metode yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif. Data yang berupa kutipan lirik lagu dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan teori tindak tutur ilokusi Searle (1969) serta teori jenis dan fungsi ilokusi komisif oleh Ibrahim (1993). Hasil menunjukan bahwa jenis dan fungsi komisif yang terdapat dalam album “Nakamura” ini banyak ditemukan jenis kalimat menjanjikan yaitu sebanyak 19 kalimat, kemudian jenis mengancam sebanyak 14 kalimat dan jenis kalimat menawarkan sebanyak 9 kalimat. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lirik lagu dapat menjadi media untuk mengekspresikan perasaan melalui tuturan dengan bentuk ilokusi komisif.   This research discusses the analysis of song lyrics from Aya Nakamura's album based on the study of pragmatics, especially regarding commissive illocution. This study aims to describe and identify the types and functions of commissive illocutionary speech acts in song lyrics. It is observed that some previous studies did not use songs as the object of research, and there is no related research in French. The method used is descriptive qualitative. Data in the form of excerpts of song lyrics were collected using documentation techniques, which were then analyzed using Searle's (1969) theory of illocutionary speech acts and Ibrahim's (1993) theory of types and functions of commissive illocution. The results show that the types and functions of the commissive contained in the album "Nakamura" are found in 19 promising sentences, 14 threatening sentences and nine offering sentences. Based on these results, song lyrics can be a medium to express feelings through speech with commissive illocutionary forms.

FENOMENA CAMPUR KODE DAN ALIH KODE DALAM PODCAST BKR BROTHER YANG BERJUDUL GIRLS SLEEP OVER

This study focuses on identifying code-mixing and code-switching in the BKR Brother Podcast episode titled Girls Sleepover. The study examines how the phenomena of word-level code-mixing, phrase-level code-mixing, and code-switching occur in the Girls Sleepover episode of the BKR Brother Podcast. Therefore, this study employs a qualitative method with observation and note-taking techniques to analyze and identify conversations in the Podcast. The findings of this study reveal 40 instances of code-mixing and code-switching in the Podcast episode, consisting of 19 instances of word-level code-mixing, 26 instances of phrase-level code-mixing, and 3 instances of code-switching. Among the total of 40 instances, it was found that in some cases, word-level and phrase-level code-mixing occurred together in the same data point. This study is expected to serve as a reference for future linguistic research, particularly on code-mixing and code-switching in Podcasts.   Pada kajian ini berfokus pada indentifikasi campur kode dan alih kode dalam Podcast BKR Brother yang berjudul Girls Sleepover. Pada kajian ini adalah berfokus pada identifikasi fenomena campur kode kata, frasa, dan alih kode dalam Podcast BKR Brother yang berjudul Girls Sleepover ini terjadi. Oleh karena itu, kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik simak dan catat ini dapat menganalisis sekaligus mengidentifikasi percakapan dalam Podcast BKR Brother yang berjudul Girls Sleepover. Dalam hasil kajian ini telah menunjukkan 40 data campur kode dan alih kode dalam Podcast BKR Brother yang berjudul Girls Sleepover yang diantaranya terdapat 19 data campur kode kata, 26 data campur kode frasa, dan 3 data alih kode diantara data tersebut keseluruhan 40 data tersebut, ditemukan bahwa dalam beberapa kasus, campur kode kata dan frasa tercampur dalam satu data yang sama. Kajian ini diharapkan menjadi sumber referensi kajian linguistik selanutnya terutama alih kode dan campur kode dalam Podcast.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI KELAS X UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA SMA

The learning model known as Project Based Learning, often abbreviated as PjBL, has attracted significant attention in the context of its application in the world of education, especially related to increasing student participation in the learning process. This study will explore the PjBL learning model using examples of observation reporting tasks. This study uses a classroom action research design in 3 cycles, namely pre-cycle, cycle I, and cycle II. Based on the results of the study and discussion, it can be concluded that the use of the Project Based Learning (PjBL) learning model can improve student learning outcomes and activity. In student learning outcomes increased significantly by 80%. This can be seen in the categories of very good, good, sufficient, and less. In cycle II, student learning outcomes increased. Based on the increase in student activity, namely in the pre-cycle, student activity obtained a presentation of 25%, in cycle I the first meeting and the second meeting increased by 28% and in cycle II increased to 30%.   Model pembelajaran yang dikenal sebagai Project Based Learning, sering disingkat PjBL, telah menarik perhatian yang cukup signifikan dalam konteks penerapannya dalam dunia pendidikan, khususnya terkait dengan peningkatan partisipasi siswa dalam proses belajar. Penelitian ini akan mengeksplorasi model pembelajaran PjBL dengan menggunakan contoh dari tugas pelaporan hasil pengamatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Tindakan kelas dalam 3 siklus, yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. Dalam hasil belajar siswa meningkat secara signifikan sebanyak 80% Hal ini terlihat dalam kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Pada siklus II hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan peningkatan keaktifan siswa yakni pada pra siklus keaktifan siswa memperoleh presentasi 25%, pada siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua meningkat sebanyak 28% dan pada siklus II meningkat menjadi 30%.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS APLIKASI CANVA UNTUK MENGIDENFIKASI ISI, SISTEMATIKA, DAN KEBAHASAAN TEKS PROPOSAL PADA SISWA KELAS XI MA SYEKH SUBAKIR NGLEGOK

Although it may seem trivial, many students still do not fully understand the material on proposal texts. In fact, proposal texts are an important subject due to their utility in activities related to school and beyond. Field observations revealed that students often exhibit low motivation in learning proposal text materials because the subject is considered ordinary, compounded by the use of limited learning media, such as worksheets, and lecture-based teaching methods. Consequently, students frequently show low enthusiasm and engagement during the learning process, particularly when studying proposal texts.To address these challenges, enhancing students' learning motivation requires the use of adequate and supportive learning media. This study aims to: (1) analyze the results of developing Canva-based audio-visual learning media for examining the content, structure, and language of proposal texts among 11th-grade students at MA Syekh Subakir Nglegok, and (2) evaluate the feasibility of the learning media for the same purpose. The research methodology employed is Research and Development (R&D), following the steps outlined by Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. Semmel (1974). These steps include needs analysis, product design, product testing, and product revision. Based on the research findings, evaluations by subject matter experts yielded a score of 95.8% (highly feasible), media experts 95.8% (highly feasible), practitioners or teachers 89.4% (highly feasible), and students 84% (feasible). These results demonstrate that the developed learning media can serve as a motivator for improving students' learning outcomes and are considered highly feasible for implementation as an alternative solution for Indonesian language learning media, particularly in proposal text materials   Meskipun terlihat sepele, ternyata masih banyak siswa belum memahami dengan betul materi teks proposal. Padahal teks proposal merupakan materi yang penting mengenai manfaatnya yang dapat digunakan ketika dalam berkegiatan yang kaitannya dengan sekolah maupun di luar sekolah. Setelah observasi di lapangan, hasil yang ditemukan peneliti yaitu masih adanya motivasi siswa yang rendah dalam mempelajari materi teks proposal, karena materi ini dianggap biasa, ditambah dengan inovasi media pembelajaran hanya menggunakan buku LKS dan dengan menggunakan metode ceramah. Oleh karena itu seringkali siswa memiliki semangat yang rendah atau kurang dalam mengikuti proses pembelajaran, khususnya pada materi teks proposal. Mengatasi kendala tersebut, peningkatan motivasi belajar siswa diperlukan dengan memakai media pembelajaran yang mumpuni sekaligus mendukung proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini untuk: (1) mengetahui hasil pengembangan media pembelajaran audio-visual berbasis aplikasi Canva dalam menganalisis isi, penataan, dan kebahasaan teks proposal pada siswa/i kelas XI MA Syekh Subakir Nglegok, dan (2) menilai kelayakan media pembelajaran tersebut untuk tujuan yang sama. Pemakaian metode penelitian ini yaitu metode Research and Development (R&D) yang mengacu pada langkah menurut Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974), dengan cakupan tahapan analisis kebutuhan, perancangan produk, uji coba produk, serta revisi produk. Mengacu pada hasil penelitian, penilaian dari ahli materi menunjukkan skor 95,8% (sangat layak), ahli media 95,8% (sangat layak), praktisi atau guru 89,4% (sangat layak), dan siswa 84% (layak). Hasil ini memperlihatkan bahwa pengembangan media pembelajaran yang dilakukan bisa mennjadi pendorong dalam peningktan belajar siswa dan dinilai sangat layak untuk diimplementasikan sebagai solusi alternatif media dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam materi teks proposal.

PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK DAN APLIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

This research aims to study and know the use of software and applications in learning Arabic. This research is a type of library research. The data in this study are journals, articles, websites and books that discuss the definition, differences, purpose of software and also various applications in learning Arabic. This research is a literature study research, so the data analysis technique used in this research is content analysis technique and the data is presented descriptively qualitative. The result of this research is that software in language learning is a set of electronic data in the form of computer programs or instructions that follow commands according to what the user wants to help the process of language learning activities while the application is a computer device that is ready to use for users. The purpose of software and applications is divided into two, namely general goals and specific goals. The general objectives are (a) language comprehension (b) language teaching and (c) language practice. Specific objectives include (a) Improving and practicing language skills (b) Expanding and using vocabulary (c) Understanding grammar and sentence structure (d) Language practice in real contexts (e) Language-specific training (f) Learning with gamification methods (g) Language exam training (h) Online classes and tutorials (i) Language corpus and analysis tools.   Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui penggunaan dari perangkat lunak dan aplikasi dalam pembelajaran bahasa arab. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Data dalam penelitian ini adalah jurnal, artikel, website dan buku-buku yang membahas definisi, perbedaan, tujuan perangkat lunak dan juga ragam aplikasi dalam pembelajaran bahasa arab. Penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan, sehingga teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi dan data disajikan secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah perangkat lunak dalam pembelajaran bahasa adalah sekumpulan data elektronik dalam bentuk program komputer atau instruksi yang mengikuti perintah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penggunanya untuk membantu proses kegiatan pembelajaran bahasa sedangkan aplikasi merupakan suatu perangkat komputer yang siap pakai bagi user. Tujuan dari perangkat lunak dan aplikasi dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum berupa (a) pemahaman bahasa (b) pengajaran bahasa dan (c) latihan bahasa. Sedangkan tujuan khusus berupa (a) Meningkatkan dan melatih keterampilan bahasa (b) Memperluas dan menggunakan kosakata (c) Pemahaman tata bahasa dan struktur kalimat (d) Latihan bahasa dalam konteks nyata (e) Pelatihan khusus bahasa (f) Pembelajaran dengan metode gamifikasi (g) Pelatihan ujian bahasa (h) Kelas online dan tutorial (i) Korpus dan perangkat analisis Bahasa.

ANALISIS FIGURE DE STYLE DALAM IKLAN PARFUM PERANCIS DAN PEMBELAJARANNYA

This research aims to identify the suitability between the language style and the meaning conveyed in the perfume advertisement and its learning in French. This research uses a descriptive qualitative method with note taking technique. The data in this study are 12 advertisements from 8 famous perfume brands from France, namely Azzaro, Cacharel, Chanel, Guerlain, Hermès, Kenzo, Lancôme, and Mauboussin. The results of this study found 32 language styles in 12 French perfume advertisement data. The language styles found are metaphorical language style deepens understanding and emotional for the reader, hyperbole the meaning to be conveyed becomes more prominent and attracts the reader's attention, personification of perfume products becomes closer to life, and epithet adds description and helps characterize the perfume. Related to the language style found to affect the denotation and connotation meaning of French perfume advertisements. Learning about figure de style in French perfume advertisements, learners can know how the meaning of the advertisement is conveyed and can be understood well through figure de style theories.   Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian antara gaya bahasa dengan makna yang disampaikan pada iklan parfum tersebut dan pembelajarannya pada bahasa Perancis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik simak catat. Data dalam penelitian ini adalah 12 iklan dari 8 merek parfum terkenal asal Perancis, yaitu Azzaro, Cacharel, Chanel, Guerlain, Hermès, Kenzo, Lancôme, dan Mauboussin. Hasil penelitian ini ditemukan sebanyak 32 gaya bahasa dalam 12 data iklan parfum Perancis. Gaya bahasa yang ditemukan adalah gaya bahasa metafora memperdalam pemahaman dan emosional bagi pembaca, hiperbol makna yang ingin disampaikan menjadi lebih menonjol dan menarik perhatian pembaca, personifikasi produk parfum menjadi lebih dekat dengan kehidupan, dan epitet menambah deskripsi serta membantu karakteristik pada parfum. Berkaitan dengan gaya bahasa yang ditemukan mempengaruhi makna denotasi dan konotasi pada iklan parfum Perancis. Dengan mempelajari Figure de Style dalam iklan parfum Perancis, pembelajar dapat mengetahui bagaimana makna iklan tersebut disampaikan dapat dipahami dengan baik melalui teori-teori figure de style.

CERMINAN MASYARAKAT DALAM TERJEMAHAN KAKAWIN SUTASOMA KARYA MPU TANTULAR

This article discusses Kakawin Sutasoma by Mpu Tantular as a reflection of the social and cultural life of the multicultural Majapahit society, using Ian Watt’s literary sociology approach. Within the context of religious and cultural plurality, Kakawin Sutasoma presents the concept of Bhinneka Tunggal Ika, emphasizing the importance of tolerance, harmony, and unity amidst diversity. This study employs a qualitative descriptive method to illustrate the social phenomena reflected in the text of Kakawin Sutasoma. Data collection techniques include literature review, reading and noting relevant texts, and analyzing data using an interactive analysis technique. The research focuses on narratives within the text that depict social dynamics, critiques of leadership, and the moral and spiritual values it conveys. The findings reveal that Kakawin Sutasoma not only reflects the social conditions of the Majapahit society but also critiques social injustice and leadership that does not prioritize the people's welfare. In addition, this text offers an ideal view of leadership based on moral and religious values, such as Buddhist dharma and pancasila, as the basis for social harmony. This study confirms that literature can function as a tool for social transformation, providing insight into how a society can survive and thrive through respect for differences and shared solidarity.   Artikel ini membahas Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular sebagai cerminan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Majapahit yang multikultural, dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra Ian Watt. Dalam konteks pluralitas agama dan budaya, Kakawin Sutasoma menghadirkan konsep Bhinneka Tunggal Ika yang menekankan pentingnya toleransi, harmoni, dan persatuan di tengah keberagaman. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan fenomena sosial yang tercermin dalam teks Kakawin Sutasoma. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kajian pustaka, dengan membaca dan mencatat teks yang relevan, serta menganalisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Fokus penelitian adalah pada narasi-narasi dalam teks yang menggambarkan dinamika sosial, kritik terhadap kepemimpinan, dan nilai-nilai moral serta spiritual yang dikandungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kakawin Sutasoma tidak hanya merefleksikan kondisi sosial masyarakat Majapahit, tetapi juga menyampaikan kritik terhadap ketidakadilan sosial dan kepemimpinan yang tidak berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Selain itu, teks ini menawarkan pandangan ideal tentang kepemimpinan berbasis nilai-nilai moral dan religius, seperti dharma dan pancasila Buddhis, sebagai landasan harmoni sosial. Penelitian ini menegaskan bahwa sastra dapat berfungsi sebagai alat transformasi sosial, memberikan wawasan tentang bagaimana sebuah masyarakat dapat bertahan dan berkembang melalui penghormatan terhadap perbedaan dan solidaritas bersama.

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENULIS TEKS CERITA FANTASI SISWA KELAS VII SMP DARUSSALAM KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR

The problem statements in this research are: 1) To identify the results of the development process and the quality of serial picture media for writing fantasy story texts among VII students of SMP Darussalam Kademangan, and 2) To determine the feasibility of the product, including its appeal in using serial picture media to support the learning of writing fantasy story texts among these students. This research is based on the 4D research model by Thiagarajan, Semmel (1974), which consists of four steps: (1) Define, (2) Design, (3) Development, and (4) Dissemination. The data collection techniques in this research include interview guidelines for teachers, distributing questionnaires, conducting observations, and administering tests. Questionnaires were distributed to media experts and material experts to obtain product validation feasibility scores, to practitioners to assess practicality, and to students to evaluate their interest levels. The results showed that material experts gave a score of 95.47%, media experts 87.5%, practitioners/teachers 87.5%, and students 91.05%. The conclusion indicates that the implementation of serial picture media for writing fantasy story texts falls under the "highly feasible" category and is suitable for practical application, by considering feedback and suggestions from respondents. The developed media is expected to serve as an alternative learning tool, particularly for teaching fantasy story writing to VII SMP students.   Rumusan masalah pada riset ini adalah 1) Mengetahui hasil proses pengembangan dan kualitas media gambar berseri untuk menulis teks cerita fantasi pada siswa kelas VII SMP Darussalam Kademangan?, 2) Bagaimana kelayakan produk meliputi aspek daya tarik dalam penggunaan media gambar berseri untuk mendukung pembelajaran menulis teks cerita fantasi pada siswa kelas VII SMP Darussalam Kademangan?. Dasar riset ini yaitu riset 4D oleh Thiagarajan, Semmel (1974) yang terdiri dari 4 langkah, yaitu (1) define, (2) design, (3) development, dan (4) dissaminate. Teknik pengambilan data pada riset ini adalah dengan pedoman wawancara pada guru, menyebar angket,  observasi dan tes. Angket disebar kepada ahli media dan ahli materi untuk memperoleh nilai kelayakan validasi produk, kepada praktisi untuk memperoleh nilai kepraktisan, dan kepada siswa untuk memperoleh nilai kemenarikan siswa. Hasil yang diperoleh dari ahli materi mendapat skor 95,47%, dari ahli media 87,5%, dari praktisi/guru mendapat skor 87,5%, dan dari siswa mendapat skor 91,05%. Kesimpulan tersebut menjelaskan bahwa produk penerapan media gambar berseri untuk menulis teks cerita fantasi masuk pada kriteria “sangat layak” dengan tindak lanjut dapat diterapkan, dengan memerhatikan saran dan komentar dari responden. Media yang dikembangkan diharapkan dijadikan sebagai alternatif pembelajaran, khususnya materi menulis teks cerita fantasi pada siswa kelas VII.

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN BODY IMAGE PADA ANGGOTA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH DI UMSIDA

This study aims to identify the relationship between social media usage and body image among members of the Muhammadiyah Student Association (IMM) at the University of Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). The research employed a quantitative approach with a correlational design. Data were collected using a body image scale and a social media usage scale adapted from previous studies, with reliability coefficients of 0.880 and 0.788, respectively. The sample consisted of 170 female respondents aged 18–25 years selected through simple random sampling. Correlation analysis revealed a significant positive relationship between social media usage and body image (r = 0.631; p = 0.01). Most respondents fell into the moderate categories for both social media usage (81%) and body image (69%). These findings indicate that higher social media usage correlates with a more positive body image, and vice versa. This research highlights the importance of media literacy to help individuals critically evaluate the social media content they consume. Additionally, promoting content that supports positive body image can be an effective strategy to mitigate the negative impacts of social media on body image.   Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara penggunaan media sosial dan body image pada anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Data diperoleh melalui skala body image dan skala media sosial yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya, dengan reliabilitas masing-masing 0,880 dan 0,788. Sampel terdiri dari 170 responden perempuan berusia 18–25 tahun yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Hasil analisis korelasi menunjukkan hubungan positif signifikan antara penggunaan media sosial dan body image (r = 0,631; p = 0,01). Sebagian besar responden berada dalam kategori penggunaan media sosial sedang (81%) dan body image sedang (69%). Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi penggunaan media sosial, semakin positif body image yang dimiliki individu, dan sebaliknya. Penelitian ini menyoroti pentingnya literasi media untuk membantu individu lebih kritis terhadap konten media sosial yang dikonsumsi. Selain itu, promosi konten yang mendukung citra tubuh positif dapat menjadi strategi untuk meminimalkan dampak negatif media sosial terhadap body image.

ARKETIPE PADA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 24 JAM BERSAMA GASPAR: KAJIAN PSIKOANALITIS CARL GUSTAV JUNG

This research aims to identify the form of archetypes in the character Gaspar as the main character in the novel 24 Jam Bersama Gaspar. The method used in this research is descriptive qualitative with Carl Gustav Jung's psychoanalytical approach. The data collection technique in this research is reading where the researcher will repeatedly read the data source of this research, namely the novel 24 Hours with Gaspar, and record and mark the data found in the data source that has a relationship with Jung's archetype concept. Based on this, the researcher found that there are four archetypes in Gaspar, namely the Persona, Shadow, Anima, and Self archetypes. The persona form of Gaspar in this novel is when he displays a figure full of ambition for the black box and his desire to rob. The shadow form that researchers found in this study is when Gaspar starts inciting people to commit a robbery of Wan Ali's shop. The form of anima archetype shown by Gaspar's character is when he shows his soft side by helping a grandmother he found confused on the side of the road, and another form of anima is shown by him expressing when he could not see his friend who was a woman crying so that made Gaspar buy a gift so that his friend cried. The last thing that researchers found was the archetype of the self, shown when Gaspar began to decide to become a man.   Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk arketipe pada tokoh Gaspar selaku tokoh utama dalam novel 24 Jam Bersama Gaspar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikoanalitis Carl Gustav Jung. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah baca catat dimana peneliti akan membaca berulang sumber data penelitian ini, yaitu novel 24 Jam Bersama Gaspar, dan mencata serta memberikan tanda pada data-data yang ditemukan pada sumber data tersebut yang memeiliki keterkaitannya dengan konsep arketipe Jung. Berdasarkan hal tersebut peneliti menemukan terdapat keempat arketipe pada diri Gaspar, yaitu arketipe Persona, Shadow, Anima, dan Diri. Bentuk persona pada Gaspar dalam novel ini ketika ia menampilkan sosok yang penuh ambisi pada kotak hitam dan keinginannya untuk merampok. Bentuk shadow yang peneliti temukan pada penelitian ini, yaitu ketika Gaspar mulai menghasut orang-orang untuk melakukan sebuah perampokan toko Wan Ali. Bentuk arketipe anima yang ditunjukkan oleh tokoh Gaspar adalah ketika ia menunjukkan sisi lembutnya dengan menolong seorang nenek yang ditemukannya sedang kebingungan di pinggir jalan, dan bentuk anima lain ditunjukkan dengan Gaspar mengungkapkan ketika tidak bisa melihat temannya yang seorang wanita menangis sehingga membuat Gaspar membelikan sebuah hadiah agar temannya terserbut menangis. Terakhir yang peneliti temukan bentuk arketipe diri ditunjukkan ketika Gaspar mulai memutuskan untuk menjadi seorang detektif, dan menuntaskan keinginannya mengungkapkan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Wan Ali.

ANALISIS PEMAKNAAN PADA TARIAN THENGUL MASYARAKAT BOJONEGORO

Thengul dance is a dance art that originates from Bojonegoro district, East Java Province. Thengul Dance art was created from Thengul Wayang art. The meaning of the Thengul Dance movements resembles the movements of a Thengul Puppet, namely humans dancing on wood, which has no hinges, the movements are broken like wood. The aim of this research is to describe the value of mutual cooperation, the meaning contained in the Thengul Dance in depth. The research method in this study uses a qualitative descriptive method. Data collection was carried out using literature study, observation, documentation and interviews. Data analysis is carried out by collecting data, then grouping the data according to the main topic of discussion. The results of this research include the Thengul Dance, the meaning of mutual cooperation, the Thengul Dance performed in groups. Each dancer has an equally important role and responsibility in making the performance a success. This reflects the spirit of mutual cooperation, where each individual works together to achieve common goals. The movements in Thengul Dance are very synchronous and harmonious. Each dancer must move in rhythm with the other dancers. This shows the importance of cooperation and coordination in achieving harmony. The meaning of Thengul dance includes the symbolic movements of Thengul Dance, the meaning of Thengul Dance make-up as well as changes and adaptations to Thengul Dance.   Tari merupakan eskpresi jiwa manusia yang dituangkan melalui gerak yang ritmis dan indah . Tari Thengul merupkan seni tari yang berasal dari kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Seni Tari Thengul tercipta dari kesenian Wayang Thengul. Gerakan Tari Thengul menyerupai gerakan sebuah Wayang Thengul, yaitu manusia yang manari kayu, yang tidak ada engselnya, geraknya patah-patah seperti kayu. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna dan simbol yang terkandung dalam Tari Thengul secara mendalam. Adapun metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, kemudian mengelompokkan data tersebut sesuai dengan pokok pembahasan. Hasil penelitian ini mencakup tentang Tari Thengul, Tari Thengul dibawakan secara berkelompok. Setiap penari memiliki peran dan tanggung jawab yang sama pentingnya dalam menyukseskan pertunjukan. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong, di mana setiap individu saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Gerakan-gerakan dalam Tari Thengul sangat sinkron dan harmonis. Setiap penari harus bergerak seirama dengan penari lainnya. Ini menunjukkan pentingnya kerjasama dan koordinasi dalam mencapai keselarasan. Pemaknaan dalam tari thengul meliputi simbolis gerakan Tari Thengul, makna tata rias Tari Thengul serta perubahan dan adaptasi Tari Thengul.

EKSPLORASI PEMBELAJARAN BERBASIS MINDFULNESS DALAM MENINGKATKAN FOKUS DAN SIKAP RELIGIUS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB DI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

This study aims to explore the application of mindfulness-based learning in enhancing learning focus and religious attitudes among students of the Arabic Language Education Program at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. The research employed a qualitative method with a case study approach. Data were collected through observations, interviews, and documentation involving lecturers and students participating in the implementation of mindfulness methods. The findings reveal that mindfulness-based learning helps students improve concentration, reduce distractions, and cultivate deeper spiritual awareness. This process also fosters the internalization of Islamic values, reflected in students' religious attitudes, such as discipline in worship and better emotional management. These findings recommend the integration of mindfulness methods into the Arabic language curriculum to optimize academic achievements while shaping students' religiouscharacter.   Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan pembelajaran berbasis mindfulness dalam meningkatkan fokus belajar dan sikap religius mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam implementasi metode mindfulness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis mindfulness membantu mahasiswa meningkatkan konsentrasi dalam belajar, mengurangi distraksi, dan membangun kesadaran spiritual yang lebih mendalam. Proses ini juga mendorong penghayatan nilai-nilai keislaman yang tercermin dalam sikap religius mahasiswa, seperti kedisiplinan dalam ibadah dan pengelolaan emosi yang lebih baik. Temuan ini merekomendasikan integrasi metode mindfulness dalam kurikulum pembelajaran bahasa Arab untuk mengoptimalkan capaian akademik sekaligus membentuk karakter religius mahasiswa.

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ANJING MENGEONG, KUCING MENGGONGGONG KARYA EKA KURNIAWAN

The purpose of this study is to investigate the inner conflict of Sato Reang, the main character in the novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong by Eka Kurniawan, and identify the actions he takes to resolve the conflict. Eka Kurniawan's Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong is a psychological novel with a strong inner conflict in the story. The main character is a child who is forced to submit to the demands that burden him, which then triggers a prolonged inner conflict. This research uses a literary psychology approach with Kurt Lewin's theory of inner conflict, which is considered appropriate in analyzing the problems faced by the main character in the novel. The method used in this research is descriptive qualitative. The data source in this research is the novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong by Eka Kurniawan, with the data collection technique of simak catat. Based on the findings in the study, the conclusion explains that the internal conflict most often experienced by the main character of the novel is the away-from conflict, while the action most often taken is negative valence.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki konflik batin Sato Reang, tokoh utama dalam novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong karya Eka Kurniawan, dan mengidentifikasi tindakan yang diambilnya untuk menyelesaikan konflik tersebut. Novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong karya Eka Kurniawan merupakan novel yang mengangkat tema psikologi dengan konflik batin yang kuat di dalam ceritanya. Tokoh utama adalah seorang anak yang dipaksa untuk tunduk pada tuntutan yang membebani dirinya, yang kemudian hal tersebut menjadi memicu konflik batin berkepanjangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan teori konflik batin Kurt Lewin, yang dianggap sesuai dalam menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh tokoh utama dalam novel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong karya Eka Kurniawan, dengan teknik pengumpulan data simak catat. Berdasarkan temuan dalam penelitian, kesimpulan menerangkan bahwa konflik internal yang paling sering dialami oleh tokoh utama  novel  adalah konflik menjauh-menjauh, sedangkan tindakan yang paling sering diambil  adalah valensi negatif.

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SERIAL FILM NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI PADA YOUTUBE KANAL TOYOTA INDONESIA: KAJIAN PRAGMATIK

This research aims to describe and analyse expressive speech acts in the film series Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) by Marchella Febritrisia. This research uses descriptive qualitative method with data collection techniques, namely recording or transcribing, listening, data classification, and entering data in the data collection table. The object of the research is expressive speech acts in NKCTHI film series. The result of this research shows that there are: fifteen forms of expressive speech acts and thirty expressive speech data from NKCTHI film series. The expressive speech act data in the film series that has been researched is divided into: one expressive speech act of complaining, four expressive speech acts of anger, four expressive speech acts of annoyance, one expressive speech act of joking, one expressive speech act of doubt, one expressive speech act of confidence, three expressive speech acts of giving advice, one expressive speech act of receiving advice, one expressive speech act of curiosity, two expressive speech acts of praise, three expressive speech acts of apologising, one expressive speech act of receiving forgiveness, one expressive speech act of request, three expressive speech acts of congratulation, and three expressive speech acts of thanks.   Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis tindak tutur ekspresif dalam serial film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) karya Marchella Febritrisia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data, yaitu mencatat atau mentranskip, menyimak, klasifikasi data, dan memasukkan data pada tabel pengumpulan data. Objek penelitian yaitu tindak tutur ekspresif dalam serial film NKCTHI. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya: lima belas bentuk tindak tutur ekspresif dan ditemukan tiga puluh data tuturan ekspresif dari serial film NKCTHI. Data tindak tutur ekspresif dalam serial film yang telah diteliti terbagi menjadi: satu tindak tutur ekspresif mengeluh, empat tindak tutur ekspresif kemarahan, empat  tindak tutur ekspresif kekesalan, satu tindak tutur ekspresif bercanda, satu tindak tutur ekspresif keraguan, satu tindak tutur ekspresif percaya diri, tiga tindak tutur ekspresif memberi saran, satu tindak tutur ekspresif menerima saran, satu tindak tutur ekspresif penasaran, dua tindak tutur ekspresif pujian, tiga tindak tutur ekspresif meminta maaf, satu tindak tutur ekspresif menerima maaf, satu tindak tutur ekspresif permintaan, tiga tindak tutur ekspresif ucapan selamat, dan tiga tindak tutur ekspresif terima kasih.  

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DIFERENSIASI TEKS PROSEDUR MELALUI APLIKASI KELAS PINTAR KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA

The lack of understanding of procedural text material among students and the limited facilities available to several grade VII students at SMP Muhammadiyah 3 Surabaya provide the context for this study, implementing differentiated learning of procedural texts using the Kelas Pintar application. This quantitative descriptive using 17 students as subjects. Data were collected through cognitive diagnostic tests and evaluations of learning outcomes. The results indicated that differentiated learning effectively enhanced students' understanding by providing tasks tailored to their individual ability levels. Students in the advanced category successfully created creative videos, while those with partial understanding produced interactive posters. The Kelas Pintar application has proven to be effective in fostering an innovative learning environment and supporting the development of student skills.   Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi teks prosedur dan keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh beberapa siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Surabaya menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini dengan mengimplementasikan pembelajaran diferensiasi teks prosedur menggunakan aplikasi Kelas Pintar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan subjek sebanyak 17 siswa. Data dikumpulkan melalui tes diagnostik kognitif dan evaluasi hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran diferensiasi mampu meningkatkan pemahaman siswa melalui tugas yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka. Siswa dalam kategori mahir berhasil membuat video kreatif, sedangkan siswa kategori paham sebagian menghasilkan poster interaktif. Aplikasi Kelas Pintar terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan mendukung perkembangan keterampilan siswa.

KARAKTER GOTONG ROYONG DALAM NOVEL ELEGI HAEKAL KARYA DHIA'AN FARAH

This study aims to identify and analyze the representation of mutual cooperation values ​​in the novel Elegi Haekal by Dhia'an Farah, with a focus on the character of Haekal and his interactions that reflect collaboration, empathy, and sharing. This study uses a qualitative descriptive method with content analysis techniques to explore the characteristics of mutual cooperation in the novel. The results of the study indicate that the value of mutual cooperation in this novel is manifested in three main aspects, namely collaboration, caring, and sharing. Collaboration is reflected in cooperation between characters to achieve common goals, caring is seen from the actions of empathy between characters, while sharing is manifested through an attitude of helping each other. The novel Elegi Haekal not only presents an interesting story, but also provides a strong moral message about the importance of mutual cooperation in social life. Thus, this novel has the potential to be a relevant literary teaching material in strengthening the character of Pancasila Students in High Schools.   Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis representasi nilai gotong royong dalam novel Elegi Haekal karya Dhia’an Farah, dengan fokus pada karakter Haekal dan interaksinya yang mencerminkan kolaborasi, empati, dan berbagi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi untuk menggali karakteristik gotong royong dalam novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai gotong royong dalam novel ini terwujud dalam tiga aspek utama, yaitu kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Kolaborasi tercermin dalam kerja sama antar tokoh untuk mencapai tujuan bersama, kepedulian terlihat dari tindakan empati antar karakter, sedangkan berbagi diwujudkan melalui sikap saling membantu. Novel Elegi Haekal tidak hanya menyajikan kisah yang menarik, tetapi juga memberikan pesan moral yang kuat mengenai pentingnya gotong royong dalam kehidupan sosial. Dengan demikian, novel ini berpotensi menjadi bahan ajar sastra yang relevan dalam penguatan karakter profil Pelajar Pancasila di Sekolah Menengah Atas.

PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KARTUN CINDERELLA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA FANTASI KELAS VII B MTS MA’ARIF NU KOTA BLITAR

This research is based on observations conducted in the VII grade class at MTS Maarif NU, Kota Blitar. The researcher found that the lack of innovation in learning media caused students to remain passive, merely listening, paying attention, and following the teacher's instructions. Therefore, engaging learning media that can facilitate the learning process is needed to achieve the learning objectives and criteria.Based on these issues, this study developed a learning medium called "Cinderella Manga Puzzle" to improve students' skills in writing fantasy stories. The research problems addressed include: 1) How is the development process of the "Cinderella Manga Puzzle" media? 2) What is the feasibility level of the media?. Developing the "Cinderella Manga Puzzle" learning media and testing its feasibility became the main objectives of this study. Data collection was conducted through interviews with teachers, distributing questionnaires, and observations. The development test results showed that this media achieved a score of 85%, categorized as "high feasibility." These results indicate that the "Cinderella Manga Puzzle" media is suitable for use, with some follow-up improvements based on respondent feedback. This media is expected to serve as an alternative teaching material, especially to assist VII-grade students in writing fantasy stories.   Penelitian ini didasari oleh hasil pengamatan di kelas VII MTS Maarif NU Kota Blitar. Peneliti menemukan bahwa kurangnya inovasi dalam media pembelajaran membuat siswa hanya pasif, yakni mendengarkan, memperhatikan, dan mengikuti instruksi guru. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang menarik dan dapat memfasilitasi proses belajar agar tujuan dan kriteria pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini mengembangkan media pembelajaran “Cinderella Manga Puzzle” untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita fantasi siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup: 1) Bagaimana proses pengembangan media “Cinderella Manga Puzzle”? 2) Bagaimana tingkat kelayakan media tersebut?. Dan mengembangkan media pembelajaran “Cinderella Manga Puzzle” menjadi tujuan penelitian ini serta menguji kelayakannya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan guru, penyebaran angket, dan observasi. Hasil uji pengembangan memperlihatkan bahwa media ini mendapatkan nilai sebesar 85%, yang tergolong dalam kategori "feasibility tinggi." Hasil ini memperlihatkan bahwa media “Cinderella Manga Puzzle” layak digunakan dengan beberapa tindak lanjut berdasarkan masukan dari responden. Media ini diharapkan dapat menjadi alternatif bahan ajar, khususnya untuk membantu siswa kelas VII dalam menulis cerita fantasi.

REPRESENTASI FEAR OF MISSING OUT (FOMO) DALAM SERIAL MADROSAH AL-RAWABI LIL BANAT SEASON 2 KARYA TIMA SHOMALI

The phenomenon of Fear of Missing Out (FoMO) is increasingly prevalent in the digital age. FoMO is defined as a feeling of anxiety or fear of missing out on social experiences that are considered fun or important, especially due to the use of social media.  This study aims to analyze the representation of FoMO in the context of Sigmund Freud's psychoanalysis in the Madrosah Al-Rawabi Lil Banat Season 2 series by Tima Shomali. The method used in this research is qualitative with descriptive analysis techniques. The data sources used are quotes in the Madrosah Al-Rawabi Lil Banat Season 2 series that represent the FoMO phenomenon. The data collection technique is done by watching the series repeatedly to gain a deep understanding and followed by the formulation of the problem and the search for the right theory. This research found that FoMO is closely related to id, ego, and superego. FoMO arises as a result of the id's drive for instant gratification and social validation. Meanwhile, the ego helps to help balance between desires and social reality owned by individuals. In addition, the superego helps individuals to limit behavior based on social values and norms.   Fenomena Fear of Missing Out (FoMO) semakin marak terjadi di era digital. FoMO diartikan sebagai perasaan cemas atau takut ketinggalan dari pengalaman sosial yang dianggap menyenangkan atau penting, terutama akibat penggunaan media sosial.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi FoMO dalam konteks psikoanalisis Sigmund Freud dalam serial Madrosah Al-Rawabi Lil Banat Season 2 karya Tima Shomali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa kutipan-kutipan dalam serial Madrosah Al-Rawabi Lil Banat Season 2 yang merepresentasikan fenomena FoMO. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menonton serial tersebut secara berulang-ulang untuk memperoleh pemahaman mendalam serta diikuti penyusunan rumusan masalah dan pencarian teori yang tepat. Dari penelitian ini ditemukan bahwa FoMO sangat erat kaitannya dengan id, ego, dan superego. FoMO muncul akibat dari dorongan id yang menginginkan kepuasan instan dan validasi sosial. Sedangkan ego membantu membantu menyeimbangkan diantara keinginan dengan realitas sosial yang dimiliki oleh individu. Selain itu, superego membantu individu untuk membatasi perilaku berdasarkan nilai-nilai dan norma sosial.

THE ROLE OF DIGITAL TEACHING MATERIALS IN IMPROVING STUDENT ECONOMIC LEARNING OUTCOMES

An abstract is Learning economics through digital teaching materials is an innovation that utilizes advances in information and communication technology to improve the effectiveness of the teaching and learning process. Data were collected through a literature study with a qualitative descriptive approach, involving sources such as journals, books, and articles related to the application of digital media in economics learning. The analysis shows that the use of digital media such as videos, simulations, and online platforms contributes to improving students' understanding of concepts, material retention, and learning motivation. Despite facing obstacles such as limited infrastructure and teacher readiness, the application of digital teaching materials has great potential to improve the quality of economics learning in the digital era.

TRADISI BEBACO SELAMATAN MARHABAN PADA MASYARAKAT ABUNG TERBANGGI ILIR DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA LAMPUNG

This research aims to describe the series of Bebaco Selamatan Marhaban Traditions carried out by the Abung community in Terbanggi Ilir Village, Central Lampung Regency. This tradition is a cultural manifestation of local wisdom that has distinctiveness and deep meaning in each stage of its implementation. Using an ethnographic approach, this research involved direct observation and in-depth interviews to capture the essence of the tradition. Data analysis was carried out descriptively qualitatively, revealing that the series of events of the Bebaco Selamatan Marhaban Tradition consists of three stages, namely: the preparation stage, the core stage, and the closing stage. The preparation stage involves six crucial sequences, the core stage also includes six crucial sequences, while the closing stage has only one sequence. This research seeks to integrate these findings into Lampung Language learning, with the aim of enriching students' understanding of cultural manifestations in the Bebaco Selamatan Marhaban tradition. It is hoped that this article can provide a deeper insight into how this tradition has become an integral part of the lives of the Abung people in Terbanggi Ilir Village, Central Lampung Regency.   Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan rangkaian Tradisi Bebaco Selamatan Marhaban yang dilaksanakan oleh masyarakat Abung di Desa Terbanggi Ilir, Kabupaten Lampung Tengah. Tradisi ini sebagai manifestasi budaya kearifan lokal yang memiliki kekhasan dan makna mendalam di setiap tahapan pelaksanaannya. Dengan menggunakan pendekatan etnografi, penelitian ini melibatkan pengamatan langsung dan wawancara mendalam untuk menangkap esensi tradisi tersebut. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif, mengungkapkan bahwa rangkaian acara Tradisi Bebaco Selamatan Marhaban terdiri dari tiga tahapan, yaitu: tahap persiapan, tahap inti, dan tahap penutup. Tahap persiapan melibatkan enam rangkaian penting, tahap inti juga mencakup enam rangkaian krusial, sementara tahap penutup memiliki satu rangkaian saja. Penelitian ini berupaya mengintegrasikan temuan ini ke dalam pembelajaran Bahasa Lampung, dengan tujuan untuk memperkaya pemahaman siswa tentang wujud kebudayaan pada tradisi Bebaco Selamatan Marhaban. Diharapkan, artikel ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Abung di Desa Terbanggi Ilir, Kabupaten Lampung Tengah.

ANALISIS POLA KALIMAT BAHASA LAMPUNG CERITA ANAK "SI UNIK BEKASAM": KAJIAN SINTAKSIS

This study aims to analyze the basic sentence patterns in the Lampung language through a syntactic approach, using data from the children’s storybook titled “Si Unik Bekasem.” The qualitative method with content analysis was employed to examine the sentences within the text. The findings reveal that Lampung language has a limited set of basic sentence patterns, including subject-predicate (S-P), subject-predicate-object (S-P-O), subject-predicate-complement (S-P-Pel), and subject-predicate-adverbial (S-P-K) patterns, as well as more complex combinations such as subject-predicate-object-adverbial (S-P-O-K). The S-P pattern dominates simple sentences, while other patterns appear in more complex sentences. These results deepen the understanding of Lampung grammatical structure and provide significant contributions to the preservation and development of Lampung language learning. This research also supports documentation efforts for this endangered language and enriches Indonesia’s cultural heritage through its language.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kalimat dasar dalam bahasa Lampung melalui kajian sintaksis menggunakan data dari buku cerita anak berjudul “Si Unik Bekasem”. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan analisis konten pada kalimat-kalimat dalam teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Lampung memiliki pola kalimat dasar yang terbatas, meliputi pola subjek-predikat (S-P), subjek-predikat-objek (S-P-O), subjek-predikat-pelengkap (S-P-Pel), dan subjek-predikat-keterangan (S-P-K), serta kombinasi pola yang lebih kompleks seperti subjek-predikat-objek-keterangan (S-P-O-K). Pola S-P mendominasi kalimat sederhana, sedangkan pola lain muncul pada kalimat yang lebih kompleks. Temuan ini memperdalam pemahaman struktur tata bahasa Lampung serta memberikan kontribusi penting dalam pelestarian bahasa dan pengembangan pembelajaran bahasa Lampung. Penelitian ini juga mendukung upaya dokumentasi bahasa yang terancam punah dan memperkaya kekayaan budaya Indonesia melalui bahasa.

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMA

This study examines the use of deixis in Indonesian language learning in grade X of SMA Negeri 14 Bandar Lampung. Language plays a vital role in everyday communication, allowing individuals to convey ideas and feelings. In the context of learning, understanding pragmatics is very important to help students understand the meaning of communication that depends on context. One aspect of pragmatics that is interesting to study is deixis, namely words whose referents depend on context such as speakers, interlocutors, time, and place. This study aims to analyze how the use of deixis, both personal deixis and time deixis, affects the communication process in learning. Data were obtained through qualitative descriptive methods with direct observation and recording of speech in the classroom. The personal deixis found included the first singular, first plural, second singular, second plural, and third singular forms. Meanwhile, time deixis is divided into three categories: past, present, and future. The results of the study indicate that understanding the use of contextual deixis can facilitate communication between educators and students.   Penelitian ini mengkaji penggunaan deiksis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung. Bahasa memiliki peran vital dalam komunikasi sehari-hari, memungkinkan individu untuk menyampaikan ide dan perasaan. Dalam konteks pembelajaran, pemahaman pragmatik sangat penting untuk membantu peserta didik memahami makna komunikasi yang bergantung pada konteks. Salah satu aspek pragmatik yang menarik untuk diteliti adalah deiksis, yaitu kata-kata yang referennya bergantung pada konteks seperti penutur, mitra tutur, waktu, dan tempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penggunaan deiksis, memengaruhi proses komunikasi dalam pembelajaran. Data diperoleh melalui metode deskriptif kualitatif dengan observasi langsung dan pencatatan tuturan dalam kelas. Deiksis persona yang ditemukan meliputi bentuk pertama tunggal, pertama jamak, kedua tunggal, kedua jamak, dan ketiga tunggal. Sementara itu, deiksis waktu terbagi dalam tiga kategori: lampau, kini, dan mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang penggunaan deiksis yang kontekstual dapat memperlancar komunikasi antara pendidik dan peserta didik.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA LAMPUNG BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

This study aims to produce and develop learning media products in the form of flashcards to improve the mastery of problem-based leaarning-based Lampung language vocabulary in grade 1 SD and describe the feasibility of these learning media products. The method used in this research is the ADDIE development research method. The research procedure consists of five steps, namely analysis, design, development, implement, and evaluate. This research was conducted at UPT SD Negeri 01 Banjar Agung, Way Kanan Regency. Data collection techniques in this study include interviews, observations and questionnaires. Interviews and observations were carried out to find existing problems while questionnaires were carried out to validate the feasibility of the products that had been developed. The results of the research are flashcard media as a medium for learning Lampung language. The flashcard media developed in this study is considered feasible based on the results of validation and revision by material experts with a percentage of 84.4%, 98% learning media experts, 92% Lampung language educators, 96% peer trials and 96% student trials. Flashcard media revisions from experts include improving the appearance of the background. The results of the assessment of experts and educators showed very feasible criteria. The suggestions given have been followed up to improve the development of flashcard media, so it can be concluded that the flashcard media developed is feasible as a medium for learning Lampung language at UPT SD Negeri 01 Banjar Agung.   Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan produk media pembelajaran berupa flashcard untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa lampung berbasis problem based leaarning di kelas 1 SD serta mendeskripsikan kelayakan produk media pembelajaran tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan ADDIE. Prosedur penelitian terdiri atas lima langkah, yaitu analysis, design, development, implement, dan evaluate. Penelitian ini dilaksanakan di UPT SD Negeri 01 Banjar Agung Kabupaten Way Kanan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi dan angket kuisioner. Wawancara dan observasi dilaksanakan untuk menemukan permasalahan yang ada sedangkan angket kuisioner dilaksanakan untuk validasi kelayakan produk yang sudah dikembangkan. Hasil penelitian yaitu media flashcard sebagai media pembelajaran Bahasa lampung. Media flashcard yang dikembangkan dalam penelitian ini dinilai layak berdasarkan hasil validasi dan revisi oleh ahli materi dengan persentase 84,4%, ahli media pembelajaran 98%, pendidik bahasa lampung 92%, uji coba teman sejawat 96% dan uji coba peserta didik 96%. Revisi media flashcard dari para ahli meliputi perbaikan tampilan latar belakang. Hasil penilaian penilaian para ahli dan pendidik menunjukkan kriteria sangat layak. Saran yang diberikan telah ditindaklanjuti untuk menyempurnakan pengembangan media flashcard, sehingga dapat disimpulkan bahwa media flashcard yang dikembangkan layak menjadi media pembelajaran bahasa lampung di UPT SD Negeri 01 Banjar Agung.

Indexer Sites