Saka Bahasa merupakan jurnal kajian dan penelitian yang berfokus pada pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya. Setiap artikel di Saka Bahasa telah melewati proses telaah pustaka dan penyuntingan sehingga memenuhi standar publikasi ilmiah. Saka Bahasa terbit pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya.
Published
2024-12-03
This study aims to determine the form of struggle of female characters in the three-paragraph short story anthology, So Many Roads to the Market by Kampung Pentigraf Indonesia. This study uses a descriptive qualitative method with a feminist literary approach. In general, feminism is a women's liberation movement. Feminism has several schools of thought, including radical feminism, liberal feminism, Marxist feminism, and socialist feminism. In accordance with the problem to be studied, the theory used is the theory of socialist feminism. Data collection in this study uses documentation techniques and library techniques. The data analysis techniques in this study are as follows: reading the entire collection of short stories in the three-paragraph short story anthology So Many Roads to the Market by Kampung Pentigraf Indonesia, marking the titles of short stories related to the problem in the study, Rereading selected short stories, marking quotes that contain the meaning of a woman's struggle in the family. After that, draw conclusions. The results of this study are as follows: the form of the character's struggle.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perjuangan tokoh perempuan dalam antologi cerpen tiga paragraf Sekian Jalan Menuju Pasar karya Kampung Pentigraf Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan sastra feminis. Secara garis besar feminisme adalah gerakan pembebasan perempuan. Feminisme memiliki beberapa aliran, antara lain, feminisme radikal, feminisme liberal, feminisme marxis, dan feminisme sosialis. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka teori yang digunakan adalah teori feminisme sosialis. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan teknik pustaka. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: membaca seluruh kumpulan cerpen dalam antologi cerpen tiga paragraf Sekian Jalan Menuju Pasar karya Kampung Pentigraf Indonesia, menandai judul-judul cerpen yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian, Membaca ulang cerpencepen pilihan, menandai kutipan-kutipan yang mengandung makna perjuangan soerang perempuan dalam keluarga. Setelah itu menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: bentuk perjuangan tokoh.
The author's experiences are expressed in the literary works he creates. This research aims to analyze the expressive approach in the novel Rahasia Salinem by examining the relationship between the author's personal experience and the expressive elements that appear in the work. The expressive approach emphasizes the role of the author as a creator of literary works that reflects his thoughts, emotions and personal experiences in the text. This research uses qualitative methods with library study data collection techniques and document analysis. Meanwhile, content and biographical analysis techniques as well as hermeneutic analysis are used to understand the meaning contained in the novel. The results of this research show that the author's life experiences significantly influence the development of characters, plot and themes in this novel.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan ekspresif dalam novel Rahasia Salinem dengan menelaah hubungan antara pengalaman pribadi pengarang dan unsur-unsur ekspresif yang muncul dalam karya tersebut. Pendekatan ekspresif menekankan peran pengarang sebagai pencipta karya sastra yang mencerminkan pemikiran, emosi dan pengalaman pribadinya dalam teks. Penelitian ini menggunakan metode kualitatid dengan teknik pengumpulan data studi pustaka dan analisis dokumen. Sedangkan untuk teknik analisis isi dan analisis biografi serta hermeneutik untuk memahami makna yang terkandung dalam novel. Hasil penelitian ini menunjukkan pengalaman hidup pengarang memengaruhi secara signifikan terhadap perkembangan karakter, alur, dan tema dalam novel ini.
This research aims to identify, analyze and reveal the meaning of language styles in the lyrics of the song "Cak Culay Nabuy Nabuy" by Muhammad Yusuf using a stylistic approach. The research data used by the author are the lyrics of the song Cak Culay Nabuy Nabuy" by Muhammad Yusuf. The main focus of this research is analyzing language styles which include metaphor, hyperbole, symbolism, repetition, pleonasm, tautology, climax, irony, cynicism and innuendo. Method The research used was descriptive qualitative with a case study design, where data was collected through documentation techniques and analyzed using note-taking and content analysis techniques. The results of this research showed that there were 3 linguistic style findings and 8 figures of speech in the song's lyrics found include: 1) comparative language style with metaphor, hyperbole and symbolic figures of speech, 2) affirmative language style with repetition and pleonasm, 3) satirical language style with irony, cynicism and innuendo. These findings consist of comparative language styles found 3 findings equivalent to 37.5%, affirmative language style 2 findings equivalent to 25%, satirical language style 3 findings equivalent to 37.5%. The total number of findings is 8 or equivalent to 100%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengungkap makna dari gaya bahasa dalam lirik lagu "Cak Culay Nabuy Nabuy" karya Muhammad Yusuf” menggunakan pendekatan stilistika. Data penelitian yang digunakan penulis adalah lirik lagu Cak Culay Nabuy Nabuy" karya Muhammad Yusuf”. Fokus utama penelitian ini adalah menganalisis gaya bahasa dan majasnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan rancangan studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan dianalisis menggunakan teknik simak-catat dan analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukan bahawa terdapat 3 temuan gaya bahasa dan 8 majas dalam lirik lagu tersebut. Gaya bahasa yang ditemukan meliputi: 1) gaya bahasa perbandingan dengan majas metafora, hiperbola, dan simbolik, 2) gaya bahasa penegasan dengan majas repetisi dan pleonasme, 3) gaya bahasa sindiran dengan majas ironi,sinisme, dan innuendo. Temuan ini terdiri dari Gaya bahasa perbandingan ditemukan sebanyak 3 temuan, gaya bahasa penegasan sebanyak 2 temuan, gaya bahasa sindiran sebanyak 3 temuan. Jumlah total hasil temuan sebanyak 8 temuan data.
This study aims to analyze the representation of migratory culture in the song Kembali Pulang by Feby Putri with an anthropolinguistic approach. This song was chosen because the lyrics describe emotional expe(Evayani, n.d.)riences and cultural values related to the tradition of migrating in Indonesian society. This study uses a qualitative descriptive method with content analysis of song lyrics and tracing the cultural context that surrounds it. The results of the study show that the lyrics of the song Kembali Pulang reflect the dimensions of the migratory culture, such as longing for family, the struggle to face challenges overseas, and social values such as responsibility to parents. In addition, it was found that there are local values that synergize with the universal view of migration and emotional attachment to the homeland. This research contributes to understanding the relationship between language, culture, and human experience, as well as enriching anthropolinguistic studies with musical art perspectives.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi budaya merantau dalam lagu Kembali Pulang karya Feby Putri dengan pendekatan antropolinguistik. Lagu ini dipilih karena liriknya menggambarkan pengalaman emosional dan nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan tradisi merantau dalam masyarakat Indonesia. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis isi terhadap lirik lagu serta penelusuran konteks budaya yang melingkupinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu Kembali Pulang mencerminkan dimensi-dimensi budaya merantau, seperti kerinduan terhadap keluarga, perjuangan menghadapi tantangan di perantauan, dan nilai sosial seperti tanggung jawab terhadap orang tua. Selain itu, ditemukan adanya nilai-nilai lokal yang bersinergi dengan pandangan universal tentang migrasi dan keterikatan emosional dengan kampung halaman. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami hubungan antara bahasa, budaya, dan pengalaman manusia, serta memperkaya kajian antropolinguistik dengan perspektif seni musik.
The terms embargo and off the record in the world of journalist are familiar things to hear. An embargo is information obtained from a source that is not directly broadcast or reported according to the request of the source. Meanwhile, off the record is information obtained but not approved by the source to be reported or broadcast. The goal achieved in this research is to understand and describe off the record and embargo. The research method used by the author is a qualitative type using descriptive analysis. The research data collection technique was carried out by searching for articles using Google Scholar. From the research conducted, the results show that the embargo refers to requests for postponement of reporting from sources. Off the record refers to information that is confidential. Both of these things can happen if journalists and sources mutually agree.
Istilah embargo dan off the record dalam dunia wartawan merupakan hal yang bukan asing lagi untuk didengar. Embargo adalah informasi yang di dapat dari narasumber tidak langsung ditayangkan atau diberitakan sesuai permitaan narasumber. Sementara, off the record merupakan informasi yang didapat tetapi tidak disetujui oleh narasumber untu diberitakan atau ditayangkan. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan off the record dan embargo. Metode penelitian yg dipakai penulis merupakan jenis kualitatif menggunakan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan mencari artikel menggunakan Google Scholar. Dari penelitian yang dilakukan ini, menunjukan hasil bahwa embargo merujuk pada permintaan penundaan pemberitaan dari narasumber. Off the recorcd merujuk pada informasi yang dirahasiakan. Kedua hal tersebut dapat terjadi apabila wartawan dan narasumber saling menyetujui.
In the eyes of the law (equality before the law) Indonesia guarantees that everyone is equal. This is very clear in the existing law, which states that the state of Indonesia is the right of the state and is fully regulated by law. Print mass communication is a way to realize the public’s right to information and build public opinion through adequate, equal, accurate and TRUE information. The role of a journalist is very important to meet the right people and of course in carrying out this work or profession one must be given legal protection as stated in Article 8 of the Press Law No. 40 of 1999. Where journalists really need legal protection for their work, so that they do not carry out their work or are not overshadowed by intimidation, terror and violence.
Di mata hukum (equality before the law) Indonesia menjamin bahwa setiap orang sama. Hal ini amat tegas di dalam undang – undang yang ada , yang menyatakan negara Indonesia adalah hak negara dan diatur sepenuhnya oleh undang-undang. Komunikasi massa cetak adalah cara untuk mewujudkan hak publik atas informasi dan membangun opini publik melalui informasi yang memadai, setara, akurat, dan benar. Peran seorang jurnalis sangat penting untuk bertemu dengan orang-orang yang tepat dan tentunya dalam melakukan pekerjaan atau profesi tersebut harus diberikan perlindungan hukum yang disebutkan dalam Pasal 8 Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999. Hal tersebut disebabkan bahwa jurnalis sangat membutuhkan perlindungan hukum terhadap pekerjaan, agar mereka tidak melakukan pekerjaannya atau tidak dibayangi oleh intimidasi, teror dan kekerasan.
This research study is used as a forum for instilling values in society. The aim of the research entitled "pisaan as a forum for instilling moral in wedding ceremonies in the Pakuan Ratu community" describes the function and role of pisaan in a society. Apart from being entertainment, Pisaan can also be used as a fun place for moral cultivation and of course has a different impression. This research uses qualitative descriptive research. Apart from being used as entertainment, it is also a place to instill moral values in society. Because pisaan is a form of poetry which always contains advice for the bride. This advice will become a guide or guideline for the bride to make her family harmonious and happy. This piasaan is conveyed by singing. Usually at the intar bright event the pisaan is sung by the grandfather or grandmother from the girl's side as a farewell greeting and to give advice to the bride. Pisaan also serves as an accompaniment to the bride's release to the bridal car to go to the groom's house together with the entourage.
Kajian penelitian ini ialah pisaan sebagai wadah penanaman nilai pada masyarakat. Tujuan penelitian yang berjudul “Pisaan sebagai Wadah Penanaman Moral dalam Acara Intar Terang Pamasyarakat Pakuan Ratu” mendeskripsikan fungsi dan peran pisaan dalam suatu masyarakat. Selain sebagai hiburan pisaan juga dapat digunakan sebagai wadah penanaman moral yang menyenagkan dan tentunya memiliki kesan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Selain digunakan sebagai sebuah hiburan pisaan menjadi wadah penanaman niali moral pada masyarakat. Sebab pisaan merupakan bentuk puisi yang isi di dalamnya selalu mengandung nasehat untuk mempelai wanita. Nasihat itulah yang akan menjadi sebuah pegangan atau titian bagi mempelai wanita agar menjadikan keluarganya harmonis dan bahagia. Piasaan ini disampaikan dengan cara bernyanyi. Biasanya dalam acara intar terang pisaan dilantunkan oleh bakas atau atu dari pihak gadis sebagai ucapakn perpisahan serta memberikan nasihat kepada mempelai wanita. Pisaan juga sebagai pengiring pelepasan mempelai wanita menuju mobil pengantin untuk menuju ke rumah pihak laki-laki bersama di dengan rombongan.