This study aims to analyze the news framing of Detik.com in reporting the alleged blasphemy case involving Panji Gumilang. A qualitative method was used, applying Pan and Kosicki’s framing analysis model, which includes syntactic, script, thematic, and rhetorical structures. The findings reveal that Detik.com structured its framing progressively—from religious and social perspectives to legal processes and the impact on the pesantren. The media’s use of diction, narrative structure, and authoritative sources plays a role in shaping public perception. The framing presented indicates that media does not merely convey information but actively constructs public opinion on sensitive issues. Thus, media literacy is crucial for readers to critically understand the constructed realities in the news.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana framing pemberitaan media online Detik.com dalam menyampaikan isu dugaan penistaan agama oleh Panji Gumilang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis framing model Pan dan Kosicki, yang mencakup struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Detik.com membingkai kasus ini secara sistematis, mulai dari sudut pandang sosial-keagamaan, proses hukum, hingga dampaknya terhadap lingkungan pesantren. Pemilihan diksi, struktur narasi, serta kutipan dari sumber otoritatif menjadi alat media dalam membentuk persepsi publik. Framing yang ditampilkan menunjukkan bahwa media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi turut berperan dalam membentuk opini masyarakat terhadap suatu isu yang sensitif. Oleh karena itu, penting bagi pembaca untuk memiliki literasi media dalam memahami realitas yang disajikan melalui pemberitaan.

This study aims to explore the implementation of classroom management strategies, such as the physical arrangement of the classroom and behavioral intervention techniques. Employing a descriptive qualitative method, the research investigates key components of classroom management, including the planning phase, implementation during instructional activities, and post-instructional evaluation. Data collection was conducted through an extensive review of literature and relevant documentation to provide a comprehensive understanding of current practices. The findings reveal that effective classroom management not only facilitates increased student engagement and attentiveness but also significantly reduces behavioral disruptions that hinder the learning process. Furthermore, the study emphasizes the necessity of essential teacher competencies, such as strong communication skills, the ability to manage time effectively, and the strategic use of instructional media and technology. These competencies are pivotal in fostering a learning atmosphere that supports both cognitive and character development. This research underscores that the success of the learning process is not solely determined by the instructional content delivered, but largely influenced by how educators organize, regulate, and adapt classroom dynamics to meet diverse student needs.   Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan strategi manajemen kelas, seperti pengaturan fisik ruang kelas dan teknik intervensi perilaku. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini mengkaji komponen-komponen utama dari manajemen kelas, termasuk tahap perencanaan, pelaksanaan selama kegiatan pembelajaran, dan evaluasi setelah pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan melalui kajian literatur yang luas dan dokumentasi relevan guna memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap praktik-praktik saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kelas yang efektif tidak hanya mendorong peningkatan keterlibatan dan perhatian siswa, tetapi juga secara signifikan mengurangi gangguan perilaku yang menghambat proses pembelajaran. Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya kompetensi esensial yang harus dimiliki guru, seperti keterampilan komunikasi yang kuat, kemampuan mengelola waktu dengan efektif, dan penggunaan media serta teknologi pembelajaran secara strategis. Kompetensi-kompetensi ini sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung perkembangan kognitif maupun karakter siswa. Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh materi ajar yang disampaikan, melainkan sangat dipengaruhi oleh bagaimana pendidik mengatur, mengelola, dan menyesuaikan dinamika kelas untuk memenuhi kebutuhan siswa yang beragam.

This study aims to examine the influence of food vlogger reviews on food purchasing decisions of Communication Science students at UIN Raden Fatah Palembang. Through a quantitative approach with linear regression analysis, this study collected data from 67 active respondents on social media using a questionnaire. The results of the analysis show that food vlogger reviews have a positive effect on purchasing decisions with a regression coefficient value of 0.949 (p <0.05) and R² of 0.624, indicating that 62.4% of the variation in purchasing decisions can be explained by these reviews. This study emphasizes the importance of vlogger credibility, delivery quality, and visual content in attracting the attention of young consumers. These findings indicate that food vloggers can function as an effective marketing strategy in the culinary industry which is growing rapidly in the digital era. Thus, this insight provides a significant contribution for culinary industry players in formulating effective marketing strategies in the culinary industry which is growing rapidly in the digital era.   Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ulasan food vlogger terhadap keputusan pembelian makanan mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Melalui pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier, penelitian ini mengumpulkan data dari 67 responden aktif di media sosial dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa ulasan food vlogger berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,949 (p < 0,05) dan R² sebesar 0,624, yang menandakan bahwa 62,4% variasi dalam keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh ulasan ini. Penelitian ini menekankan pentingnya kredibilitas vlogger, kualitas penyampaian, dan konten visual dalam menarik perhatian konsumen muda. Temuan ini menunjukkan bahwa food vlogger dapat berfungsi sebagai strategi pemasaran yang efektif dalam industri kuliner yang semakin berkembang pesat di era digital. Dengan demikian, wawasan ini memberikan kontribusi signifikan bagi pelaku industri kuliner dalam merumuskan strategi pemasaran yang efektif dalam industri kuliner yang semakin berkembang pesat di era digital.