PENGLAKU : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Penglaku merupakan jurnal ilmiah yang menjadi wadah bagi akademisi dan praktisi dalam mempublikasikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan, bahasa, dan humaniora. Penglaku diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung. Penglaku terbit dua kali setahun yaitu Bulan Juni dan November.

Readmore

Current Issue

Penglaku merupakan jurnal ilmiah yang menjadi wadah bagi akademisi dan praktisi dalam mempublikasikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan, bahasa, dan humaniora. Penglaku diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung. Penglaku terbit dua kali setahun yaitu Bulan Juni dan November.

Published
2023-11-17

Articles

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN MODUL AJAR GURU BAHASA INGGRIS DI LAMPUNG DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

In Lampung province ,  many schools have implemented  the new curriculum, called  “Kurikulum Merdeka”. However, based on the discussion of some senior English teachers,  most of teachers still have problems in understanding the components or concepts found in this curriculum, especially on the  lesson plan (modul ajar).  The objectives of this training  are: (1) to improve the teachers’ knowledge in understanding the concepts of the components found  in a modul ajar, and (2) to enable the teachers to create a modul ajar. The methods used in this training are; lecturing, demonstration , group work, and individual task.  Based on the training process and individual task, it shows that the teachers’ knowledge in understanding the concepts of the components in the modul ajar is better because the teachers were given chance to analyse each concept provided in the model.   Kegiatan pelatihan peningkatan profesi guru bahasa Inggris tingkat sekolah menengah dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar  bertujuan untuk ;  (1) meningkatkan pengetahuan guru Bahasa Inggris tentang modul ajar Bahasa Inggris sekolah menengah sesuai Panduan Kurikulum Merdeka, dan (2),  meningkatkan ketrampilan dalam merancang modul ajar pembelajaran bahasa Inggris yang selaras dengan Kurikulum Merdeka Belajar. Metode  dalam pelatihan ini adalah, ceramah, demonstrasi berupa pemodelan, workshop dan tugas individu. Dari proses pelatihan dan tugas individu dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta pelatihan memiliki pemahaman yang sangat baik dan baik dalam pengetahuan tentang konsep kurikulum merdeka  dan keterampilan terkait modul ajar dalam kurikulum merdeka. Pengetahuan peserta tentang konsep kurikulum 2013  dan proses pelatihan membantu peserta memahami dan merancang komponen-komponen yang ada pada modul ajar.

Strategi Kesantunan Berbahasa Bagi Tenaga Kependidikan Menuju Peningkatan Kualitas Pelayanan di Fkip Universitas Lampung

The introduction of politeness to educators engaged in education is one of the educator service activities carried out by the Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung on date. This activity was conducted by Dr. I Wayan Ardi Sumarta, M. Pd. and attended by participants of University of Lampung educators. The activity stage begins with giving quizzes to participants to get stimulus, then the introduction of language politeness is carried out with the presentation stage of material studies related to language politeness for educators. Questions and answers and discussions to clarify and sharpen participants' mastery and understanding of the material presented. This activity aims to improve the interpersonal skills of educators related to the ability to apply language politeness and maintain students' feelings or faces as speech partners.   Pengenalan kesantunan berbahaasa pada tenaga pendidik yang bergerak di bidang pendidikan  merupakan salah satu kegiatan pengabdian tenaga pendidik yang dilakukan oleh Program Studi Pemdidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung pada tanggal. Kegiatan ini dilakukan oleh Dr. I Wayan Ardi Sumarta, M. Pd. dan dihadiri oleh peserta tenaga pendidik Universitas Lampung. Tahap kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh Dekan FKIP dan penenalan tim pengabdian. Selanjutnya, kuis kepada peserta untuk mendapatkan stimulus, selanjutnya pengenalan kesantunan berbahasa dilakukan dengan tahap presentasi kajian materi yang berkaitan dengan kesantunan berbahasa bagi tenaga pendidik. Tanya jawab dan diskusi untuk  memperjelas dan mempertajam penguasaan dan pemahaman peserta tentang materi yang disampaikan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal tenaga pendidik terkait kemampuan menerapkan kesantunan berbahasa serta menjaga perasaan atau muka mahasiswa sebagai mitra bicara dalam tuturan.

Pelatihan Pemanfaatan Aplikasi Rubba pada Guru SMA S YP Unila Bandar Lampung

PKM ini bertujuan untuk membantu guru di SMA S YP Unila Bandarlampung dalam pemanfaatan aplikasi sebagai media pembelajaran yang menarik. Permasalahn yang dihadapi mitra adalah kurangnya pengetahuan dan kemampuan menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi dalam proses pembelajaran. Solusi yang ditawarkan adalah pemberian materi tentang cara pengenalan tentang aplikasi Rubba (Ruang Belajar Bahasa Indonesia) yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu juga akan diberikan pelatihan terkait aplikasi Rubba (Ruang Belajar Bahasa Indonesia). Metode yang digunakan adalah metode explanatory, demonstrasi dan praktek tanya jawab. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara menjelaskan kepada peserta pelatihan mengenai aplikasi (Rubba) Ruang Belajar Bahasa Indonesia, diskusi-informasi membahas cara mengatasi kesulitan pemanfaatan aplikasi (Rubba) Ruang Belajar Bahasa Indonesia, dan praktik penggunaan aplikasi (Rubba) Ruang Belajar Bahasa Indonesia Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara luring dengan mengundang guru-guru SMA S YP Unila Bandarlampung. Hasil kegiatan ini akan diseminarkan dan diterbitkan dalam jurnal ELA yang terbit pada tahun 2023.   This Community Service Program (PKM) aims to assist teachers at SMA S YP Unila Bandarlampung in utilizing applications as engaging learning media. The issue faced by the partners is the lack of knowledge and skills in using application-based learning media in the teaching process. The proposed solution involves providing materials on introducing the Rubba application (Indonesian Language Learning Room) that can be used as a learning media for Indonesian language and literature. Additionally, training related to the Rubba application (Indonesian Language Learning Room) will be provided. The methods employed include explanatory, demonstration, and question-and-answer practices. The implementation of these activities involves explaining the application (Rubba) Indonesian Language Learning Room to training participants, engaging in discussions to address difficulties in utilizing the application (Rubba) Indonesian Language Learning Room, and practical use of the application (Rubba) Indonesian Language Learning Room. The activities are conducted offline by inviting high school teachers from SMA S YP Unila Bandarlampung. The outcomes of this project will be disseminated and published in the ELA journal, scheduled for release in 2023.

PENDAMPINGAN CALON GURU BAHASA LAMPUNG MENUJU KINERJA YANG PROFESIONAL

Pelatihan pendampingan untuk calon guru bahasa Lampung menjadi fokus dalam kegiatan ini.  Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, wawasan, dan pemahaman kepada para calon guru bahasa Lampung tentang  pelaksanaan model pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Lampung yang perlu mengikuti karakteristik pembelajaran abad 21 salah satunya adalah berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.  Metode yang digunakan adalah metode tatap muka langsung dengan sifat terbimbing dalam memberikan pelatihan kepada para peserta.  Teknis pelaksanaan terdiri atas beberapa tahapan dimulai dari pemberian tes awal, pemberian konsep dasar materi pelatihan, praktik menyusun sintax dari model-model pembelajaran abad 21, dan pemberian post-tes. Luaran yang diharapkan melalui pelatihan ini adalah tersusunnya dokumen dalam pelaksanaan setiap model pembelajaran yang dipilih berisi sintax-sintax dari berbagai model pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.  Penyusunan sintax dari model pembelajaran tersebut disesuaikan dengan KD yang dipilih.   The focus of this activity is the mentoring training for prospective Lampung language teachers. The aim of this training is to provide knowledge, insights, and understanding to these prospective teachers about implementing learning models for Lampung language subjects that need to align with the characteristics of 21st-century learning, one of which is being oriented towards Higher-Order Thinking Skills. The method employed involves face-to-face sessions with guided aspects to train the participants. The technical implementation comprises several stages starting from an initial test, providing basic concepts of the training material, practicing the arrangement of syntax from various 21st-century learning models, and concluding with a post-test. The expected outcome of this training is the development of documents for each selected learning model containing syntaxes oriented towards higher-order thinking skills. The arrangement of syntaxes from these learning models is adjusted according to the selected learning outcomes.

PELATIHAN PEMBELAJARAN KECAKAPAN ABAD 21 BAGI GURU-GURU BAHASA INDONESIA DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Pelatihan Model Pembelajaran Berorientasi Pada Pembelajaran Abad 21 Bagi Guru-Guru Bahasa Indonesia Kota Bandar Lampung menjadi fokus dalam kegiatan ini. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, wawasan, dan pemahaman kepada para guru tentang pelaksanaan model pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yang perlu mengikuti karakteristik pembelajaran abad 21 salah satunya adalah berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Metode yang digunakan adalah metode tatap muka langsung dengan sifat terbimbing dalam memberikan pelatihan kepada para peserta. Teknis pelaksanaan terdiri atas beberapa tahapan dimulai dari pemberian tes awal, pemberian konsep dasar materi pelatihan, praktik menyusun sintax dari model-model pembelajaran abad 21, dan pemberian post-tes. Luaran yang diharapkan melalui pelatihan ini adalah tersusunnya dokumen dalam pelaksanaan setiap model pembelajaran yang dipilih berisi sintax-sintax dari berbagai model pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penyusunan sintax dari model pembelajaran tersebut disesuaikan dengan KD yang dipilih. Akhir dari kegiatan ini, para peserta memiliki dokumen utuh berdasarkan KD selama satu tahun yang telah dikembangkan berdasarkan model pembelajaran berorientasi pada pembelajaran abad ke-21 Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.   The focus of this activity is the Training of 21st Century Learning-Oriented Models for Indonesian Language Teachers in the city of Bandar Lampung. This training aims to provide knowledge, insights, and understanding to teachers about implementing learning models for the Indonesian Language subject that need to align with the characteristics of 21st-century learning, one of which is being oriented towards Higher-Order Thinking Skills. The method used is face-to-face sessions with guided training for the participants. The technical implementation consists of several stages, starting from an initial test, providing the basic concepts of training material, practicing the composition of syntax from various 21st-century learning models, and concluding with a post-test. The expected outcome of this training is the development of documents for each selected learning model containing syntaxes focused on higher-order thinking skills. The creation of syntaxes from these learning models is tailored to the chosen curriculum objectives. By the end of this activity, participants will possess comprehensive documents based on the curriculum objectives developed over one year, centered around 21st-century learning models emphasizing Higher-Order Thinking Skills for the Indonesian Language subject.

Pelatihan Angklung Bagi Siswa Madrasah Aliyah Muhamadiyah 1 Desa Batuliman Kabupaten Lampung Selatan

Pemahaman yang utuh dan komprehensif tentang budaya lokal diperlukan bagi siswa Madrasah Aliyah, sehingga mereka tidak hanya memiliki keterampilan dasar ilmu pengetahuan umum, tetapi juga dalam memainkan alat musik seperti angklung. Pelatihan alat musik angklung bertujuan mengarahkan dan menciptakan pengalaman pertunjukan ansambel bagi siswa. Sebagai siswa sekolah yang berlatar belakang pendidikan Islam, siswa harus mampu mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dan mentransformasikan nilai-nilai budaya lokal. Selain mengamalkan nilai-nilai budaya tersebut, siswa sekolah menengah juga masih berkembang dan diharapkan mampu menunjukkan kreativitas dan bakat alamnya. Pelatihan dilakukan dengan menyampaikan materi dan praktik alat musik angklung. Metode praktik pembelajaran angklung dilakukan menggunakan metode hand sign (Kodály). Alat musik angklung juga dipadukan dengan alat musik lokal Lampung, seperti gamolan pekhing. Kegiatan pre-test dan post-test dilakukan dengan metode gamifikasi berupa aplikasi “plickers.” Hasil pelatihan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan musik 96% (set 1) dan 89% (set 2). Pelatihan musik angklung memberikan pengalaman musikal bagi siswa untuk menstimulus minatnya dalam berkesenian.   A complete and comprehensive understanding of local culture is needed for Madrasah Aliyah students, so that they do not only have basic skills in general science, but also in playing musical instruments such as angklung. Angklung musical instrument training aims to direct and create an ensemble performance experience for students. As school students with an Islamic educational background, students must be able to practice religious values in their daily lives and transform local cultural values. Apart from practicing these cultural values, high school students are also still developing and are expected to be able to show their creativity and natural talents. The training is carried out by delivering material and practicing the angklung musical instrument. The angklung learning practice method is carried out using the hand sign (Kodály) method. The angklung musical instrument is also combined with local Lampung musical instruments, such as the gamolan pekhing. The pre-test and post-test activities were carried out using the gamification method in the form of the “plickers” application. The results of the training showed an increase in music knowledge of 96% (set 1) and 89% (set 2). Angklung music training provides a musical experience for students to stimulate their interest in art.

Coaching Clinic Pembinaan English Club di Tingkat Sekolah Menengah di Bandar Lampung

Setiap kali program studi atau himpunan mahasiswa menyeleggarakan lomba atau kompetisi speech contest, masalah yang berulang terjadi adalah minimnya keterampilan peserta lomba melakukan performa speech/pidato. Guru pendamping lomba tidak semuanya memiliki ketrampilan untuk melatih siswa berpidato. Keterampilan berbicara di depan publik memang bias menjadi kompetensi wajib atau pilihan bagi guru saat mereka masih kuliah. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dari universitas dan alumni yang memiliki sertifikat pelatih speech dan debate untuk memperbaiki kondisi ini. Pengabdian ini bertujuan untuk mengadakan pelatihan intensif selama 3 bulan untuk meningkatkan kemampuan tersebut.  Dengan menawarkan kepada mitra dan diterimanya tawaran tersebut, tim PkM menyiapkan modul dan melaksanakan training untuk para guru agar lebih menguasai konsep dan praktik pelaksanaan pidato dan debat. Di akhir pelatihan, peserta wajib mengirimkan video hasil latihan mereka.   Every time a study program or student association holds a speech contest or competition, a problem that recurs is the lack of skills of the competition participants in performing speeches. Not all teachers accompanying the competition have the skills to train students to give speeches. Public speaking skills can indeed be a mandatory or optional competency for teachers when they are still in college. Therefore, training from university students and alumni who have speech and debate trainer certificates is needed to improve this condition. This service aims to provide intensive training for 3 months to improve these abilities. By offering it to partners and accepting the offer, the PkM team prepared modules and carried out training for teachers to better master the concepts and practices of conducting speeches and debates. At the end of the training, participants are required to send a video of their training results.

Pelatihan Penggunaan Had Lampung Digital Bagi Guru Bahasa Lampung di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

The purpose of this community service is to provide insight and understanding to teachers teaching Regional Language subjects in Natar sub-district, South Lampung Regency on the use of digital had Lampung. The benefits obtained through this service are that teachers are expected to improve their abilities and skills in using digital had Lampung so that teachers become the baton of the leading generation in the context of preserving and preserving Lampung akasara so that it can be passed on to students. This service activity was carried out in Natar, South Lampung Regency, involving all teachers of Regional Language subjects in Natar sub-district. The expected result through this service is the achievement of optimizing the competence and ability of Regional Language Subject Teachers in using digital Lampung had. The method used in this training is the work instruction training method. The number of participants in this training is targeted at 25 teachers who are members of the Lampung Regional Language MGMP. The success of this activity is measured by the assessment of results and processes. The success of the results was measured by assessing the performance of using digital Lampung had by the participants individually. Furthermore, the process assessment is measured through a questionnaire instrument that focuses on the aspects of the usefulness and success of the training implementation, both covering training materials and training facilities and infrastructure.   Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini ialah memberikan wawasan dan pemahaman kepada guru pengampu mata pelajaran Bahasa Daerah kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan penggunaan had Lampung digital. Manfaat yang diperoleh melalui pengabdian ini yakni guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan penggunaan had Lampung digital sehingga guru menjadi tongkat esftafet generasi terdepan dalam rangka pemertahanan dan pelestarian akasara Lampung sehingga dapat diteruskan kepada para siswa. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, melibatkan seluruh guru mata pelajaran Bahasa Daerah kecamatan Natar. Hasil yang diharapkan melalui pengabdian ini adalah tecapainya optimalisasi kompetensi dan kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Daerah dalam penggunaan had Lampung digital. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu metode latihan instruksi kerja. Jumlah peserta pelatihan ini ditargetkan sebanyak 25 orang guru yang tergabung dalam MGMP Bahasa Daerah Lampung. Keberhasilan kegiatan ini diukur dari penilaian hasil maupun proses. Keberhasilan hasil diukur dengan melakukan penilaian terhadap unjuk kerja penggunaan had Lampung digital yang dilakukan peserta pelatihan secara individu. Selanjutnya, penilaian proses diukur melalui instrumen berbentuk angket yang menitikberatkan pada aspek kebermanfaatan dan keberhasilan penyelenggaraan pelatihan baik yang meliputi materi pelatihan maupun sarana dan prasarana pelatihan.

Indexer Sites