Jurnal Kata : Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya

Jurnal Kata: Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya

Jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian bidang pendidikan bahasa dan sastra, meliputi linguistik teoritis, linguistik terapan, linguistik lintas disiplin, tradisi lisan, filologi, analisis wacana kritis, semiotika, sastra murni, sastra terapan, sastra lintas disiplin, serta sastra, dan politik identitas.

Jurnal Kata: Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya

Diterbitkan dua kali dalam satu tahun, pada April dan ... Readmore

Jurnal Kata: Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya

Jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian bidang pendidikan bahasa dan sastra, meliputi linguistik teoritis, linguistik terapan, linguistik lintas disiplin, tradisi lisan, filologi, analisis wacana kritis, semiotika, sastra murni, sastra terapan, sastra lintas disiplin, serta sastra, dan politik identitas.

Jurnal Kata: Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya

Diterbitkan dua kali dalam satu tahun, pada April dan September. Semua artikel yang diterbitkan telah melalui proses tinjauan oleh mitra bestari dan editor.

Jurnal Kata: Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya

Menerima kiriman artikel asli yang belum p... Readmore

ISSN
2338-8153 (printed) | 2798-1665 (online)
Diterbitkan
2024-09-05
sinta-6

Articles

ANALISIS KESALAHAN BAHASA INDONESIA DI ARTIKEL JURNAL TAEHAO PBSI

This study aims to determine Indonesian language errors in Taehao PBSI journal article number 2 volume 3 (2023) which includes the use of spelling, diction, sentences. This research is a qualitative research with descriptive approach. Data source in this research is Taehao PBSI journal article number 2 volume 3 (2023). Data collection in this research is by reviewing the articles of Taehao PBSI journal number 2 volume 3 (2023) and sorting out Indonesian language errors that are not in accordance with the general guidelines for Indonesian spelling (PUEBI).  The method used in this research is descriptive qualitative method. The analysis technique used by researchers is data reduction, data presentation, and conclusion/verification.  Based on the research results in the Taehao PBSI journal article number 2 volume 3 (2023) there are still Indonesian language errors that are not in accordance with the general guidelines for Indonesian spelling (PUEBI) as many as 164 errors which include 86 word errors, 7 capital letters, 4 non-capital letters, 6 prepositions, 50 punctuation marks, 7 diction, and 4 sentences.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan bahasa Indonesia dalam artikel jurnal Taehao PBSI  nomor 2 volume 3 (2023) yang meliputi penggunaan ejaan, diksi, Kalimat. Penelitian ini merupakan penelitian  kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber Data dalam penelitian ini adalah artikel jurnal Taehao PBSI nomor 2 volume 3 (2023). Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menelaah artikel-artikel jurnal Taehao PBSI nomor 2 volume 3 (2023) dan memilah kesalahan-kesalahan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI).  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik analisis yang di gunakan peneliti yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dalam artikel jurnal Taehao PBSI nomor 2 volume 3  (2023 ) masih terdapat kesalahan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) sebanyak  164 kesalahan yang meliputi kesalahan kata sebanyak 86, huruf kapital sebanyak 7, huruf non kapital sebanyak 4, kata depan sebanyak 6, tanda baca 50, diksi 7, dan kalimat 4.

ANALISIS MAKNA SYAIR MAENA ZOWATÖ PADA PESTA PERNIKAHAN DI KABUPATEN NIAS UTARA

Maena zowatö is a maena performed by the bride's party including all invited guests from the zowatö party (sipangkalan). The formulation of how the denotative and connotative meanings contained in the maena zowatö poem at a wedding party in Umbubalödanö village, North Nias Regency. The purpose of this research is to describe the denotative and connotative meanings contained in maena zowatö poems at weddings in Umbalödanö village, North Nias Regency. The type of research used by researchers is kuliatative research using an ethnographic approach. Data collection techniques are interviews and observations. Data analysis techniques in this study are data reduction, data explanation and conclusion. The results of the research on maena zowatö verses are that maena zowatö verses are not only sung by the younger generation and also the community when there is a wedding party, but in some types of maena zowatö verses have denotative and connotative meanings contained in the verses. It is suggested to the younger generation and the entire Nias community that maena zowatö poems are not just sung, but know the meaning contained in them.   Maena zowatö merupakan maena yang dipentaskan oleh pihak pengantin perempuan termasuk seluruh tamu undangan dari pihak zowatö (sipangkalan). Rumusan bagaimana makna denotatif dan konotatif yang terkandung dalam syair maena zowatö pada pesta pernikahan di desa Umbubalödanö, Kabupaten Nias Utara. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mendekskripsikan makna denotatif dan mana konotatif yang terkandung dalam syair maena zowatö pada pesta pernikahan di desa Umbalödanö Kabupaten Nias Utara. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian kuliatatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penjelas data dan kesimpulan. Hasil penelitian  pada syair maena zowatö adalah syair maena zowatö tidak hanya sekedar dinyanyikan oleh generasi muda dan juga masyarakat ketika adanya pesta pernikahan, namun dalam beberapa jenis syair maena zowatö memiliki makna denotatif dan konotatif yang terdapat di dalam syair tersebut. Disarankan kepada generasi muda dan seluruh masyarakat Nias bahwa syair maena zowatö tidak hanya sekedar dinyanyikan, tetapi mengetahui makna yang terkandung dalamnya.

ANALISIS PEMAKAIAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN DALAM SURAT-SURAT RESMI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

further, especially in relation to the use of refined Indonesian spelling contained therein (EYD). The purpose of this study is to describe the use of letters and the use of punctuation marks in outgoing letters and incoming letters in the Indonesian Language and Literature Education Study Program. The type of research is qualitative which uses a descriptive approach. The research instrument is documentation. The results of this study obtained several discrepancies in the use of letters (capital letters, italics, bold letters) and the use of punctuation marks contained in the letter, (dot marks, comma marks, semicolon marks, colon marks and slash marks) for the use of capital letters there are (12), discrepancies, the use of italics there are (19) in the use of bold letters there are (43). In the use of punctuation marks there are (20. Namely the discrepancy in the use of full stops. (20), comma sign (-), semicolon sign (-), colon sign (-), and slash sign (-). From the results of the researcher's analysis for the use of semicolons, semicolons, colons, and slash marks, no discrepancies were found.   Surat resmi sebagai salah satu bentuk karya tulis yang patut dicermati lebih jauh khususnya dalam kaitan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) yang terdapat didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk Pemakaian huruf dan pemakaian tanda baca pada surat keluar dan surat masuk  di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jenis Penelitian adalah    kualitatif yang  menggunakan  pendekatan deskriptif. Instrumen penelitian  adalah dokumentasi. Hasil penelitian ini mendapatkan beberapa ketidaksesuaian  dalam pemakaian huruf  (huruf kapital, huruf miring , huruf tebal) dan pemakaian  tanda baca yang terdapat dalam surat, (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua dan tanda garis miring) untuk  pemakaian huruf  kapital ada (12), ketidakasesuaian, pemakaian huruf miring ada (19) di pemakaian huruf tebal ada (43) . Pada pemakaian tanda baca ada (20. Yakni  ketidaksesuaian pemakaian tanda titik. (20), tanda koma (-), tanda titik koma(-), tanda titik dua (-), dan tanda garis miring (-). Dari hasil analisis peneliti untuk pemakaian tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, dan tanda  garis miring tidak ditemukan ketidaksesuaian.

ANALISIS PENGGUNAAN BENTUK KATA SAPAAN BAHASA NIAS DI DESA AMBUKHA

This study aims to describe what forms of Nias greeting words are and what factors influence the use of Nias greeting words. This research uses qualitative research and the data analysis techniques used include three stages: reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the results of the research, it can be concluded that Fangowai (greeting) is an honor or greeting to someone or everyone. Fangowai (greeting) is not only used in everyday life, but greetings also have other forms such as greetings at traditional events, religious greetings, and greetings in kinship or family. Fangowai (greeting) in Nias language can be divided into two forms, namely first, kinship greeting which is a form of greeting to parents, siblings and other family members. Second, non-kinship greetings include four forms, namely general greetings, greetings in the field of custom, greetings in the field of religion, and greetings in the field of office. The factors that can influence the use of Nias greetings include situation, age, position, and kinship/family relations.   Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa saja bentuk-bentuk kata sapaan bahasa Nias dan apa faktor yang mempengaruhi penggunaan kata sapaan Nias. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan teknik analisis data yang digunakan meliputi tiga tahap: reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Fangowai (sapaan) merupakan penghormatan atau pemberian salam kepada seseorang atau kesemua orang. Fangowai (sapaan) tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun sapaan juga memiliki bentuk lain seperti sapaan di acara adat, sapaan keagamaan, dan sapaan dalam kekerabatan atau keluarga. Fangowai (sapaan) Bahasa Nias dibedakan atas dua bentuk yaitu pertama, bentuk kata sapaan kekerabatan yang merupakan bentuk sapaan kepada orang tua, saudara dan keluarga lainnya. Kedua, bentuk kata sapaan nonkekerabatan yang meliputi emapat bentuk, yaitu sapaan umum, sapaan di bidang adat, sapaan bidang agama, dan sapaan di bidang jabatan. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan sapaan bahasa Nias, diantaranya faktor situasi, umur, jabatan, dan hubungan kekerabatan/keluarga.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA PADA TEKS PROSEDUR MELALUI PERMAINAN RACE READING KELAS VII SMP NEGERI 1 MANDREHE

Based on the results of observations at SMP Negeri 1 Mandrehe, it shows that the ability to write procedural texts is still below the KKM 70. The problem faced by students is that they still have difficulty following the stages or steps in writing procedural texts. The purpose of this research is to find out whether the Race reading game is able to improve the ability to write procedural texts.This type of research is classroom action research (PTK) through the Race reading game. The results showed an increase in learning to write procedure text structure through Race reading game. The results of teacher observation of researchers in cycle I first meeting 66.66%, second meeting 70.37%. The results of the researcher's observation of students in cycle II, the first meeting was 86.24%, the second meeting was 98.05%.  Suggestions; 1) it is hoped that students can increase their enthusiasm for learning, especially procedural texts in Indonesian language learning; 2) it is hoped that researchers will apply learning models in teaching and learning activities; 3) further researchers should use this research as an additional insight into carrying out research.   Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Mandrehe, menunjukkan bahwa kemampuan dalam menulis teks prosedur  masih dibawah KKM 70. Masalah yang dihadapi siswa adalah masih kesulitan untuk menurutkan tahap atau langkah pada penulisan teks prosedur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah permainan Race reading mampu meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK) melalui permainan Race reading. Hasil penelitian menunjukan peningkatan dalam pembelajaran menulis struktur teks prosedur melalui permainan Race reading. Hasil observasi guru terhadap peneliti siklus I pertemuan pertama 66,66%, pertemuan kedua  70,37%. Hasil observasi peneliti terhadap siswa siklus II pertemuan pertama 86,24%, pertemuan kedua 98,05%.  Saran; 1) diharapkan kepada siswa dapat menambah semangat belajar khususnya teks prosedur dalam pembelajaran bahasa Indonesia; 2) diharapkan kepada peneliti untuk menerapkan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar; 3) hendaknya peneliti selanjutnya menggunakan penelitian ini sebagai tambahan wawasan untuk melaksanakan penelitian.

Analisis Tindak Tutur Lokusi Ilokusi dan perlokusi pada Novel Layangan Putus karya Mommy ASF

Language in general is a system of speech sound symbols used to communicate by the people who use it. Good language develops based on a system, namely a set of rules that its users obey. The next problem behind this research is that there is still miscommunication between speakers and speech partners. Miscommunication always occurs in an inappropriate conversation. Miscommunication occurs because the interlocutor does not understand the speech expressed by the speaker. This research aims to describe the locution, illocution and perlocution in the novel Layangan Putus by Mommy ASF. This research uses qualitative research with a descriptive approach. The data collection technique in this research is reading and listening to the novel Layangan Putus. Furthermore, the techniques for analyzing data in this research are data reduction, data presentation, and conclusions.   Bahasa secara umum adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Permasalahan selanjutnya yang melatarbelakangi penelitian ini yakni masih terjadinya miskomunikasi antara penutur dan mitra tutur. Miskomunikasi selalu terjadi dalam sebuah percakapan yang tidak sesuai. Miskomunikasi terjadi karena mitra tutur kurang memahami mengenai tuturan yang diungkapkan oleh penutur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Lokusi, Ilokusi Dan Perlokusi Pada Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu membaca dan menyimak novel Layangan Putus. Selanjutnya teknik menganalisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

Analisis pengaruh budaya bӧwӧ (Mahar) terhadap generasi Nias

Nias Island is one of the many islands in Indonesia, the island of Nias has an area of 5,121 km parallel and is located in the west of the island of Sumatra, and is inhabited by the majority of the Nias tribe. In ancient times, the people of Nias tribe upheld customs as a foundation in carrying out daily life activities and were very obedient. For the people of Nias, the essence of marriage is not only an alliance of life between the bride and groom, but also a kinship alliance (fambambatӧsa) between the extended families of the bride and groom. In establishing kinship and kinship, (famakhai sitenga bo'ӧ). In addition, marriage becomes a means to realize mutual empathy, mutual cooperation, help, and mutual responsibility. This research aims to analyze the influence of böwö (dowry) culture on the generation of Nias. This research uses qualitative research methods and the data source used is primary data generated from interviews with informants. Data analysis is done through four stages, namely, data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. Based on the results of research analyzing the influence of böwö (dowry) culture on the generation of Nias shows that in Nias customary law the meaning of bӧwӧ (dowry) is an expression of love, or an offering given by the bridegroom to the parents of the woman he is going to marry.   Pulau Nias adalah salah satu dari banyaknya pulau di Indonesia, pulau Nias memiliki luas 5.121 km sejajar dan terletak disebelah barat pulau sumatera, serta dihuni oleh mayoritas suku Nias. Pada zaman dahulu, masyarakat suku Nias menjunjung tinggi adat sebagai landasan dalam menjalani aktifitas hidup sehari-hari dan sangat di patuhi. Nias yang salah satunya adalah adat dalam pesta pernikahan. Bagi masyarakat Nias, hakikat pernikahan bukan hanya persekutuan seluruh hidup antara mempelai lelaki dan perempuan, melainkan juga pesekutuan kekeluargaan (fambambatӧsa) antara keluarga besar pihak laki-laki dan pihak perempuan. Dalam menjalin kekerabatan dan kekeluargaan, (famakhai sitenga bo’ӧ). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan sumber data yang digunakan adalah data primer yang dihasikan dari hasil wawancara kepada informan. Analisis data dilakukan melalui empat tahap yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian analisis pengaruh budaya böwö (mahar) terhadap generasi nias menunjukan bahwa Dalam hukum adat Nias arti dari bӧwӧ (mahar) ialah ungkapan kasih, atau jujuran yang diberikan oleh mempelai laki-laki kepada orangtua perempuan yang akan dinikahinya.

ANALISIS MAKNA UNGKAPAN FAMOTU ONO NIHALÖ (NASIHAT KEPADA PENGANTIN PEREMPUAN) PADA PESTA PERNIKAHAN ADAT NIAS

This study aims to describe the meaning and expressions that contain affective meaning and figurative meaning in famotu ono nihalö (advice to the bride) at a traditional Nias wedding in Hilimbuasi village, Lolofitu Moi sub-district, West Nias Regency. This research uses qualitative research with a descriptive approach. In this study, researchers used supporting research instruments, such as cellphones to take documentation and record interviews with mothers who carry out famotu ono nihalö (advice to the bride). The data analysis method used includes three stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the results of the research, it can be concluded that the meaning of the expression famotu ono nihalo (advice to the bride) is not just advice, but also a cultural inheritance, encouragement, and guidance to live a meaningful married life for the Nias community. The meaning of this advice reflects the complexity and depth of cultural values upheld in the daily lives of Nias people.   Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna dan ungkapan yang mengandung makna afektif dan makna kiasan dalam famotu ono nihalö (nasihat  kepada pengantin perempuan) pada pesta pernikahan adat Nias di desa Hilimbuasi Kecamatan Lolofitu Moi Kabupaten Nias Barat. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian pendukung, seperti handphone untuk mengambil dokumentasi dan merekam hasil wawancara dengan para ibu yang melaksanakan famotu ono nihalö (nasihat  kepada pengantin perempuan). Metode analisis data yang digunakan meliputi tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa makna ungkapan famotu ono nihalo (nasihat kepada pengantin perempuan) bukan hanya sekedar nasihat, tetapi juga merupakan pewarisan budaya, penyemangat, dan panduan untuk menjalani kehidupan pernikahan yang berarti bagi masyarakat Nias. Makna nasihat ini mencerminkan kompleksitas dan kedalaman nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Nias.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS ULASAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION KELAS VIII SMP NEGERI 8 GUNUNGSITOLI TAHUN AJARAN 2023/2024

Berdasarkan hasil observasi di  SMP Negeri 8 Gunungsitoli, menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan masih kurang memahami dan mengetahui sturktur dan kebahasaan yang terdapat dalam teks ulasan.         Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan model pembelajaran Group Investigation dalam kemampuan  menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan pada peserta didik serta mengetahui model pembelajaran Group Investigation dalam meningkatkan  minat dan efektifan belajar  pada peserta didik  kelas VIII – C SMP Negeri 8 Gunungsitoli .Jenis Penelitian yang digunakan Peneliti adalah  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Menggunakan 4 Tahapan yakni 1) Perencanaan, 2)Tindakan, 3)Observasi, dan  4)Reflekksi. Pada penelitian ini di laksanakan sebanyak 2 siklus, dan pengumpulan data yang di peroleh dengan menggunakan lembar observasi, lembar penilaian, catatan lapangan,dan dokumentasi.Berdasarkan pelaksanaan penelitian hasil yang di peroleh pada siklus I dengan nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 75 dengan nilai rata-rata 38,9%. Sedangkkan  pada siklus II adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan dengan hasil yang diperoleh yakni nilai terendah 75 dan yang sangat baik dengan nilai 99 rata-rata nilai yang di peroleh 93,28%. Dapat disimpulkan: a) Penggunaan Model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan di kelas VIII-C SMP Negeri 8 Gunungsitoli.  b) Model pembelajaran Group Investigation dalam menigkatkan kemampuan siswa dalam menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan dapat memberikan dampak yang akan berpengaruh pada diri siswa dalam termotivasi untuk belajar.Saran: a) diharapkan kepda siswa agar lebih meningkatkan kefektifan dalam proses pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan deangan menggunakan model Group Investigation; b) dan sebagai bahan referensi di program studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia di masa yang akan datang.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN MORFOLOGI PADA TEKS ULASAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LOTU

Morphology is a branch of linguistics that studies the internal structure of words in a language that includes word forms, such as root words, affixes and other word forms. This study aims to analyze errors in the use of morphology in student review texts, especially in the prefix, confix, sunfix and infix sections. The subjects of this study were students of class VIII SMP Negeri 2 Lotu. The data collected amounted to seventeen review texts. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The data obtained were analyzed qualitatively to identify errors in the form of writing. The analysis technique used was the test technique. The test was given when students were asked to write a review text according to what had been analyzed about a work, be it drama, film, novel, short story and song. The results of this study indicate that from the seventeen review texts analyzed, errors in the use of morphemes were obtained. The most common errors made by students in the use of prefixes were 28 wrong words, errors in the use of confixes were 25 wrong words, errors in the use of suffixes and infixes were not found.   Morfologi adalah cabang ilmu linguistic yang mempelajari struktur internal kata dalam suatu bahasa yang mencangkup bentu-bentuk kata, seperti akar kata, imbuhan dan bentuk kata lainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan morfologi pada teks ulasan siswa, khususnya pada bagian prefiks, konfiks, sunfiks dan infiks. Subjek penelitian ini adalah siswa kelsa VIII SMP Negeri 2 Lotu. Data yang terkumpul berjumlah tujuh belas teks ulasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi kesalahan dalam bentuk tulisan. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik tes. Pemberian tes dilakukan ketika siswa diminta untuk menulis teks ulasan sesuai dengan apa yang telah dianalisis mengenai sebuah karya baik itu drama, film, novel, cerpen dan lagu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tujuh belas teks ulasan dianalisis, diperoleh kesalahan penggunaan morfem. Kesalahan yang banyak dilakukan  oleh siswa pada penggunaan prefiks sebanyak 28 kata yang salah, Kesalahan penggunaan konfiks sebanyak 25 kata yang salah, kesalahan penggunaan sufiks dan infiks tidak ditemukan.

ANALISIS KESALAHAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 1 TUHEMBERUA TAHUN PELAJARAN 2023/2024

The purpose of this study was to analyze students' speech skills errors in Indonesian speaking at SMP Negeri 1 Tuhemberua. The method used in this study is qualitative descriptive research with the data source of this study i.e. primary data resulting from the results of documentation, observations and interviews collected by the researcher from several samples that the researcher has determined. The results found by researchers are that there are factors and forms of error in students' speech skills consisting of pronunciation of words, there are 8 students who are still lacking in terms of speaking in Indonesian, intonation there are 7 students, fluency there are 5 students in terms of factors impeding speech skills, in terms of factors affecting speech skills there are 8 students, vocabulary use there are 3 students in terms of coherence vocabulary formation, in terms of coherence vocabulary formation. aspects of vocabulary formation are absent in opening sentences, contents, There were 5 students, facial expression there were 3 students in terms of gestures and gestures, in terms of facial expression there were 11 students, and in terms of psychiatry there was 1 student in answering questions posed by researchers.   Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesalahan keterampilan berbicara siswa dalam berbahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Tuhemberua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data penelitian ini yaitu data primer yang dihasilkan dari hasil dokumentsi, observasi dan wawancara yang dikumpulkan oleh peneliti dari beberapa sampel yang telah peneliti tentukan. Hasil yang ditemukan oleh peneliti yaitu terdapat faktor dan bentuk kesalahan keterampilan berbicara siswa yang terdiri dari  pelafalan pengucapan kata terdapat 8 siswa yang masih kurang dalam segi berbicara dalam berbahasa Indonesia, intonasi terdapat 7 siswa, kelancaran  terdapat 5 siswa dari segi faktor menghambat keterampilan berbicara, dari segi faktor mempengaruhi keterampilan berbicara terdapat 8 siswa,  penggunaan kosakata terdapat 3 siswa dari segi aspek pembentukan kosakata koherensi, dari segi aspek pembentukan kosakata tidak terdapat kalimat pembuka, isi, penutup terdapat 5 siswa, ekspresi mimik terdapat 3 siswa dari segi aspek gestur dan gerak tubuh, dari segi aspek ekspresi wajah terdapat 11 siswa, dan dari segi penjiwaan terdapat 1 siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACATEKS PERSUASIF DENGAN MODEL PEMBELAJARANCIRC(COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND COMPOSITION) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GUNUNGSITOLI UTARA

The purpose of this study is to improve the ability to read persuasive texts by using the CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, And Composition) learning model for class VIII students of SMP Negeri 2 Gunungsitoli Utara in the 2023/2024 Academic Year. To achieve the objectives of this study, Classroom Action Research (CAR) was used with the following implementation procedures: (1) planning, (2) action, (3) observation, (4) reflection. The subjects of this study were class VIII-C students of SMP Negeri 2 Gunungsitoli Utara in the 2023/2024 Academic Year with a total of 21 students consisting of 12 males and 9 females. The results of observations that have been carried out by researchers are 5.88%, and those that have not been carried out by researchers are 0%. Based on the explanation above, it can be concluded that using the CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, And Composition) learning model can improve students' ability to read persuasive texts by paying attention to the structure and language rules, in class VIII-C of SMP Negeri 2 Gunungsitoli Utara.   Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca teks persuasif dengan menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, And Composition) siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gunungsitoli Utara Tahun Pembelajaran 2023/2024. Untuk mencapai tujuan penelitin ini maka digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan prosedur pelaksanaannya adalah: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-C SMP Negeri 2 Gunungsitoli Utara Tahun Pembelajaran 2023/2024 dengan jumlah 21 orang yang terdiri dari Laki-laki 12 orang dan perempuan 9 orang. Hasil observasi yang sudah dilakukan peneliti 5.88%, dan yang belum dilakukan peneliti0 %. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, And Composition) dapat meningkatan kemampuan siswa membaca teks persuasif dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya, di kelas VIII-C SMP Negeri 2 Gunungsitoli Utara.

ANALISIS NILAI BUDAYA NIAS FAME’E FANGASI SETELAH ACARA PEMAKAMAN DI DESA EHOSAKHOZI

This study aims to analyze the Cultural Values ​​of Nias Fame'e Fangasi After the Funeral Event in Ehosakhozi Village. The study is a qualitative descriptive study. The research data results are interviews with 3 traditional leaders. In the event there are values ​​contained in it, namely Religious values ​​are something related to God which is a form of gratitude from the family in carrying out the burial event because it has been carried out from start to finish. The moral values ​​contained in fame'e fangasi are in the form of rules that must be implemented by the family after carrying out the burial event, one of which is holding a thanksgiving event or thanking the extended family and the surrounding environment for the assistance provided during the burial event. The social values ​​contained in the fame'e fangasi event are the participation and concern of the family and surrounding community towards what is experienced by the grieving family.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Nilai Budaya Nias Fame’e Fangasi setelah Acara Pemakaman di Desa Ehosakhozi. Penelitian merupakan peneltian deskriptif kualitatif. Data penelitian hasil yaitu wawancara kepada tokoh adat sebanyak 3 orang. Dalam acara tersebut tedapat nilai-nilai yang terkandung didalamnya yaitu Nilai religus adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan ke Tuhanan yang merupakan bentuk rasa bersyukur keluarga dalam melaksanakan acara penguburan karena telah dilancarkan dari awal hingga selesai. Nilai moral yang terdapat pada fame’e fangasi yaitu berupa aturan yang harus dilaksanakan oleh pihak keluarga setelah melaksanakan acara penguburan salah satunya melakukan acara syukuran atau berterima kasih kepada keluarga besar dan lingkungan sekitar atas bantuan yang diberikan selama melaksanakan acara penguburan. Nilai sosial yang terdapat pada acara fame’e fangasi merupakan keikut sertaan dan rasa peduli keluarga dan masyarakat sekitar terhadap apa yang dialami oleh keluarga yang sedang berduka. 

ANALISIS MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM HENDRI-HENDRI PADA TRADISI PERNIKAHAN ADAT NIAS (KAJIAN PRAGMATIK)

This research aims to analyze the meaning contained in hendri-hendri in the Nias traditional wedding tradition. This research uses qualitative research methods with an ethnographic approach. Researchers used research instruments in the form of question sheets, documentation, as well as research evidence in the form of video recordings and photographs during interviews. Based on the results of this study, the implementation of hendri-hendri in the Nias traditional wedding tradition explains that hendri-hendri is a speech that is delivered subtly and as an addition / complement to the event. The speech is more like a poem that is sung and has a tone (note). There are 2 meanings contained in this hendri-hendri, namely: 1) Exalting the Opponent of speech performed by the Speaker or Sowatὂ. 2) Humbling oneself which is done by the Opponent or Tome. The principle of politeness contained in hendri-hendri includes the maxim of generosity, seen from the respect of the speaker or sowatὂ who respects every gift given by the interlocutor, then the maxim of appreciation on the part of the speaker in this case uses good and polite language towards the interlocutor or the tome.   Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis makna yang terkandung dalam hendri-hendri pada tradisi pernikahan adat Nias. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pertanyaan, dokumentasi, juga bukti penelitian berupa rekaman vidio dan foto-foto pada saat wawancara. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, pelaksanaan hendri-hendri pada tradisi pernikahan adat Nias menjelaskan bahwa hendri-hendri merupakan tuturan yang disampaikan secara halus dan sebagai tambahan/pelengkap acara. Tuturannya lebih ke syair yang di nyanyikan dan memiliki nada (note). Ada 2 makna yang terkandung dalam hendri-hendri ini yaitu: 1) Meninggikan Lawan tutur yang dilakukan oleh Penutur atau Sowatὂ. Makna ini terlihat dari syair Hendri-hendri dalam tindak tutur yang dilakukan Sowato (Penutur), 2) Merendahkan diri yang dilakukan oleh Lawan tutur atau Tome. Prinsip kesopanan yang terdapat dalam hendri-hendri meliputi Maksim kedermawanan, terlihat dari rasa hormat penutur atau sowatὂ yang menghormati setiap pemberian yang diberikan lawan tutur, selanjutnya maksim penghargaan pihak penutur dalam hal ini menggunakan bahasa yang baik dan santun terhadap lawan tutur atau pihak tome.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MENGGUNAKAN MEDIA YOUTUBE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TUHEMBERUA TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024

The purpose of this study is to improve students' ability to listen to review texts in learning Indonesian using YouTube media. This study will be conducted and implemented using Classroom Action Research. The research subjects were 32 students in class VIII-2 of SMP Negeri 1 Tuhemberua, 12 male students and 20 female students. The results of this study indicate that the lowest score was 40.3 and the highest score was 74.5 with a classical completion percentage of 34.37%. Cycle II, the lowest score was 74 and the highest score was 95.9 with a classical percentage of 99.5%, reaching the target of classical completion that had been determined at 77.25%. The results of the observation of the research cycle I at the first meeting were 27.2% and the second meeting was 66.6%. The results of the observation of the research cycle II, the first meeting was 77.25% and the second meeting was 90.9%. It is concluded that the use of YouTube media in Indonesian language learning can improve good listening skills in class VIII-2.   Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan siswa menyimak teks ulasan dalam pembelajaran bahasa indoensia dengan menggunakan media YouTobe. Penelitian dilakukan dan dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Tuhemberua yang berjumlah 32 siswa, laki-laki 12 orang siswa dan perempuan 20 orang siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai terendah 40,3 dan nilai tertinggi 74,5 dengan persentase ketuntasan klasikal 34,37 %. Siklus II nilai terendah 74 dan nilai tertinggi 95,9 dengan persentase klasikal 99,5 % telah mencapai target ketuntasan klasikal yang telah ditentukan 77,25%. Hasil observasi penelitian siklus I pada pertemuan pertama 27,2 % dan pertemuan kedua 66,6%. Hasil observasi penelitian siklus II pertemuan pertama 77,25% dan pertemuan kedua 90,9%. Disimpulkan bahwa penggunaan media YouTobe dalam pembelajaran bahasa indonesia dapat meningkatkan ketrampilan menyimak yang baik terhadap kelas VIII-2.

ANALISIS NILAI BUDAYA TARI FARITIA HALU DI UPTD SMP NEGERI 1 ULU MORO’O

The purpose of this research is to analyze what is contained in Faritia Halu dance related to the cultural values of human relations with God, cultural values of human relations with nature, cultural values of human relations with society, cultural values of human relations with themselves, and to find out the development process of Faritia Halu dance on the island of Nias. The method used in this research is qualitative research with an ethnographic approach. To analyze the data there are three stages, namely reduction, presentation of data and conclusions. While the results and discussion in this study obtained the cultural value of human relations with God, faritia halu dance is not just a routine activity carried out during the harvest but faritia halu dance has religious elements. Cultural values of human relations with society, including: social care, togetherness, mutual cooperation, and hard work. The cultural value of human relations with themselves, faritia halu dance teaches them to themselves to remain grateful, and live by prioritizing honesty and responsibility.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengalisis apa saja yang terkandung di dalam tari faritia halu yang berkaitan dengan nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan, nilai budaya hubungan manusia dengan alam, nilai budaya hubungan manusia dengan masyarakat, nilai budaya hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta untuk mengetahui proses perkembangan tari Faritia Halu di pulau Nias. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Untuk menganalisis data ada tiga tahap yaitu reduksi, penyajian data dan kesimpulan. Sementara hasil dan pembahasan dalam penelitian ini di dapat nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan, tari faritia halu bukan hanya sekedar kegiatan rutinitas yang dilakukan ketika panen akan tetapi tari faritia halu terdapat unsur keagamaan. Nilai budaya hubungan manusia dengan masyarakat, meliputi: peduli sosial, kebersamaan, gotong-royong, dan kerja keras. Nilai budaya hubungan manusia dengan dirinya sendiri, tari faritia halu ini mengajarnya kepada diri sendri untuk tetap mengucap syukur, dan hidup dengan mengutamakan kejujuran serta tanggung jawab.

ANALISIS ACARA FANGOTOME’Ö SATUA PADA BUDAYA NIAS DI ÖRI LARAGA KOTA GUNUNGSITOLI

This research aims to analyze the fangotome'ö satua event on Nias culture in Öri Laraga Gunungsitoli City. This research uses qualitative research methods with an ethnographic approach. This research uses research instruments such as question sheets and documentation during the interview. Data analysis was carried out through four stages, namely data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the results of the study, it can be concluded that the fangotome;ö satua event is carried out for elderly parents and for parents who have serious illnesses. This culture is carried out as a respect for parents who have contributed to the lives of their children. The stages of implementing this fangotome'ö satua culture are that all relatives gather to discuss plans for their people, then notify the invitees. On the day of implementation, the parents who are invited sit in front of the crowd with a meal of one cooked pig as a sign of respect, the children convey thanks as well as apologies, the parents convey the mandate / advice. After that all the children feed their parents with the food they have served.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis acara fangotome’ö satua pada budaya Nias di Öri Laraga Kota Gunungsitoli. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini  menggunakan instrumen penelitian seperti lembar pertanyaan dan dokumentasi saat wawancara berlangsung. Analisis data dilakukan melalui empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa acara  fangotome;ö satua dilakukan untuk orang tua yang sudah lanjut usia dan untuk orang tua yang memiliki penyakit yang serius. Budaya ini dilakukan sebagai hormat untuk orang tua yang sudah berjasa di dalam kehidupan anak-anaknya. Tahapan pelaksanaan budaya fangotome’ö satua  ini yaitu semua sanak saudara berkumpul membicarakan rencana untuk orang mereka, kemudian memberitahukan kepada para undangan. Pada hari pelaksanaanya, orang tua duduk di depan orang banyak dengan jamuan satu ekor babi yang telah dimasak sebagai tanda hormat, anak-anak menyampaikan ucapan terimakasih juga permintaan maaf, orang tua menyampaikan amanat/nasehat. Setelah itu semua anak-anak menyuapi orang tuanya dengan makanan yang telah mereka suguhkan.

POLA SUKU KATA BENDA BAHASA NIAS DI PEKAN BOTOMBAWÖ KECAMATAN HILISERANGKAI : KAJIAN FONOLOGI

The purpose of this research is to describe the noun syllable pattern of Nias language which is obtained in the conversation of the people in the village, especially in Botombawӧ week, Hiliserangkai sub-district. This research used descriptive qualitative approach with qualitative research type. The subjects in this research are the people of dahadanӧ botombawӧ village, Hiliserangkai sub-district, Nias Regency. the data in this research is obtained from conversations containing nouns and spoken directly by the community. Data collection techniques used in this research are observation techniques, listening techniques, note-taking techniques, and then data analysis techniques. Based on the results of the research, it is concluded that the research has been realized and the people of Botombawӧ village, Hiliserangkai sub-district, Nias Regency use open syllables. The number of nouns that researchers got was 84 nouns.   Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola suku kata benda bahasa nias yang di dapatkan dalam percakapan masyarakat yang ada di desa khususnya di pekan Botombawӧ Kecamatan Hiliserangkai. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat desa dahadanӧ botombawӧ Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias. data dalam penelitian ini di dapatkan dari percakapan yang mengandung kata benda dan ditutur langsung oleh masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi,  teknik simak, teknik catat, selanjutnya teknik analisis data. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa penelitian telah terealisasi dan masyarakat desa Botombawӧ Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias menggunakan suku kata terbuka. Jumlah kata benda yang peneliti dapatkan adalah sebanyak 84 kata benda.

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM DIALOG FILM SEJUTA SAYANG UNTUKNYA KARYA WIRAPUTRA BASRI

The purpose of this study is to examine the extent to which the use of language styles in the dialogue of the film "A Million Loves for Him" ​​can improve the aesthetic quality and appeal of the film. This study uses qualitative research with a descriptive approach. The use of language styles in the dialogue of the film "A Million Loves for Him" ​​is comparative language style, repetitive language style, affirmative language style, and satirical language style. Comparative language styles include (metaphor (2), hyperbole (3), allegory (2), euphemism (1). Repetitive language styles include (repetition (2), parallelism (2) epizaukis (2). Affirmative language styles (climax (1), pleonasm (1). Satire language styles include (Cynicism (1), irony (1). The results of the study are expected to contribute to the study of film linguistics and become a reference for filmmakers in creating more effective and meaningful dialogues.   Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sejauh mana penggunaan gaya bahasa dalam dialog film "Sejuta Sayang Untuknya" dapat meningkatkan kualitas estetika dan daya tarik film. penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Penggunaan gaya bahasa dalam dialog film sejuta sayang untuknya yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa perulangan, gaya bahasa penegasan, dan gaya bahasa sindiran. Gaya bahasa perbandingan meliputi (metafora (2), hiperbola (3), alegori (2), eufinisme (1). Gaya bahasa perulangan meliputi (repetisi (2), paralelisme (2) epizaukis (2). Gaya bahasa penegasan (klimaks (1), pleonasme (1). Gaya bahasa sindiran meliputi (Sinisme (1), ironi (1). Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada kajian linguistik film dan menjadi referensi bagi para sineas dalam menciptakan dialog yang lebih efektif dan bermakna.

BENTUK TUTURAN EKSPRESIF DALAM KONTESTASI POLITIK DEBAT CALON PRESIDEN (CAPRES) RI 2024

This study aims to determine the form of expressive speech in the political contestation of the 2024 RI presidential candidate debate. This study is a qualitative study with a descriptive approach. The data for this study comes from the 2024 RI presidential candidate debate on the KPU RI YouTube channel. Data collection in this study was carried out using the listening and recording method. The analysis techniques used by the researcher are data reduction, data presentation, conclusions/verification. The results of this study are the discovery of 6 forms of speech in the 2024 RI presidential candidate debate political contest, namely, gratitude, apology, sarcasm, agreement, criticism, and anger. The most dominant form of expressive speech that emerged during the presidential debate was the form of expressive speech that was satirical. This was because each presidential candidate made statements indirectly or indirectly and attacked each other accompanied by satirical body movements. The form of expressive speech that was satirical during the debate was used in the context of satirizing the answers or responses delivered by one of the presidential candidates or the debate opponent.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk tuturan ekspresif dalam kontestasi politik debat calon presiden (capres) RI 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari debat capres RI 2024 pada youtube channel KPU RI. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan metode simak-catat. Teknik analisis yang digunakan peneliti yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya 6 bentuk tuturan dalam kontestasi politik debat capres RI 2024 yaitu, ucapan terima kasih, permintaan maaf, menyindir, menyetujui, mengkritik, dan rasa marah. Bentuk tuturan ekspresif paling dominan yang muncul saat debat capres adalah bentuk tuturan ekspresif menyindir. Hal ini dikarenakan setiap capres memberikan pernyataan secara tidak langsung atau tidak terus terang dan saling menyerang disertai dengan gerakan-gerakan tubuh menyindir. Bentuk tuturan ekspresif menyindir selama debat digunakan pada konteks menyindir jawaban atau tanggapan yang disampaikan oleh salah satu capres atau lawan debat.

ANALISIS SEMIOTIKA BARTHES PADA SAMPUL MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA EDISI KUBURAN FESYEN DUNIA

In April 2024, the National Geographic Indonesia Edition raised the theme “The World's Fashion Graveyard” as the headline on its cover. The cover visualization is not only a form of criticism towards the fashion industry, but also an invitation to rethink excessive fashion consumption in modern society. The cover of National Geographic Indonesia magazine's World Fashion Graveyard edition depicts a pile of fashion clothing that has been forgotten and no longer used as fashion waste that has piled up and filled the desert in Chile. The purpose of this study is to provide an in-depth understanding and find out the meaning that depends on the cover of the National Geographic Indonesia magazine edition of the World Fashion Graveyard with the Roland Barthes semiotic approach. Using a descriptive qualitative approach method that focuses on analyzing the interpretation of the deep meaning of the visual text and its social context. The cover of National Geographic Indonesia magazine's World Fashion Graveyard edition depicts the waste of the fashion industry that gives the impression of damage to the environment.    Pada April 2024, Edisi Nasional Geographic Indonesia mengangkat tema "Kuburan Fesyen Dunia" sebagai tajuk utama di sampulnya. Visualisasi sampul tidak hanya menjadi sebuah bentuk kritik terhadap industri fesyen, tetapi juga sebuah ajakan untuk berpikir ulang mengenai konsumsi fesyen berlebihan dalam masyarakat modern. Sampul majalah Nasional Geographic Indonesia edisi Kuburan Fesyen Dunia memberikan gambaran tumpukan busana fesyen yang mulai terlupakan tidak terpakai lagi menjadi limbah fesyen yang menggunung dan menumpuk memenuhi gurun di Cili. Tujuan penelitian ini untuk  memberikan pemahaman mendalam serta mengetahui makna yang tergantung dalam sampul majalah National Geographic Indonesia edisi Kuburan Fesyen Dunia dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif yang berfokus pada analisis interpretasi makna mendalam dari teks visual dan konteks sosialnya. Sampul majalah Nasional Geographic Indonesia edisi Kuburan Fesyen Dunia menggambarkan limbah industri fesyen yang memberikan kesan kerusakan pada lingkungan.

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PRAMUKA DAN PASKIBRA DI SMA DARUNNAJAH JAKARTA

The implementation of extracurricular programs plays a pivotal role in maximizing students' potential, particularly in fostering character and moral development. This qualitative study, conducted through field research, aims to delineate the principal's strategies in enhancing extracurricular programs at SMA Darunnajah Jakarta. Data were collected via direct observation of program execution, interviews with the principal and program coordinators, and analysis of relevant documentation. Findings revealed that the principal's approach encompasses meticulous annual program planning, a well-defined organizational management structure, and the assignment of supervisors based on their expertise. Program activities are executed according to a predefined schedule, subject to the principal's direct oversight and periodic assessments to gauge program efficacy. The ramifications of this strategy culminate in a more structured extracurricular management framework that is centered on cultivating students' character. This research offers valuable insights for other educational institutions seeking to elevate the quality of their extracurricular offerings.   Pengembangan program ekstrakurikuler sangat penting untuk memaksimalkan potensi siswa, khususnya dalam pendidikan karakter dan moral. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi kepala sekolah dalam mengembangkan program ekstrakurikuler di SMA Darunnajah Jakarta dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi langsung terhadap pelaksanaan kegiatan, wawancara dengan kepala sekolah dan pembina program, serta analisis dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kepala sekolah melibatkan perencanaan program tahunan yang rinci, pengorganisasian struktur pengelolaan yang jelas, dan penunjukan pembina sesuai kompetensi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, dengan pengawasan langsung oleh kepala sekolah dan evaluasi berkala untuk menilai efektivitas program. Implikasi dari strategi ini menciptakan pengelolaan ekstrakurikuler yang lebih terstruktur dan berorientasi pada pencapaian pendidikan karakter siswa. Penelitian ini juga memberikan wawasan bagi sekolah lain dalam menerapkan strategi serupa untuk meningkatkan kualitas program ekstrakurikuler mereka.

Penerapan Metode Penerjemahan Komunikatif Pada Teks Eksplanasi “Some Mice May Owe Their Monogamy to a Newly Evolved Type of Cell”

This research examines the efficacy of the communicative translation method in preserving the meaning and scientific nuances of explanatory scientific texts. Taking the case study of the article "Some Mice May Owe Their Monogamy to a Newly Evolved Type of Cell" from Nature journal, this study employs a qualitative approach grounded in translation theory and explanatory text concepts. In-depth analysis of techniques such as modulation, compensation, and amplification reveals that this method successfully balances the accuracy of scientific terms with target text readability. This innovative finding affirms the crucial role of translation method selection in bridging the complexity of scientific language with the cognitive needs of general readers, pioneering new paths to enhance the dissemination and understanding of cutting-edge scientific developments in society.   Penelitian ini mengkaji efektivitas metode penerjemahan komunikatif dalam mempertahankan makna dan nuansa keilmiahan teks eksplanasi ilmiah. Mengambil studi kasus artikel "Some Mice May Owe Their Monogamy to a Newly Evolved Type of Cell" dari jurnal Nature, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis teori penerjemahan dan konsep teks eksplanasi. Analisis mendalam terhadap penggunaan teknik-teknik seperti modulasi, kompensasi, dan amplifikasi mengungkapkan bahwa metode ini berhasil menyeimbangkan keakuratan istilah ilmiah dengan keterbacaan teks sasaran. Temuan inovatif ini menegaskan peran krusial pemilihan metode penerjemahan dalam menjembatani kompleksitas bahasa ilmiah dengan kebutuhan kognitif pembaca umum, membuka jalan baru untuk meningkatkan diseminasi dan pemahaman perkembangan ilmiah terkini di masyarakat.

Religiuisitas dalam Kumpulan Cerpen “Konvensi” Karya A. Mustofa Bisri: Kajian Sosiologi Sastra

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) alur dalam kumpulan cerpen Konvensi, (2) tokoh penokohan dalam kumpulan cerpen Konvensi, (3) latar dalam kumpulan cerpen Konvensi, (4) realitas kehidupan masyarakat dalam kumpulan cerpen Konvensi, (5) religuisitas kumpulan cerpen Konvensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dalam penelitian ini, yakni, (1) alur yang digunakan adalah alur maju dan flashback. (2) Tokoh dan penokohan, yakni Rizal: tertutup, tidak pemarah, tegas, Aku: pintar, berani, suka menolong, Kiai Luqni: suka menasihat, tenang, anggun, Kang Maksum: baik, piawai, hebat, mencintai kehidupan, Nyai Sobir: perhatian, pesimis, rajin, setia, main rasa. Sementara itu, terdapat tokoh tambahan, yakni Mbah Hambali, dia, Kiai Sobir. (3) Latar tempat secara geografis melingkupi Pondok Pesantren, kediaman Mbah Hambali, di rumah tokoh aku, di tempat haul, majlis, pengajian, rel kereta api, rumah Kang Maksum, pasar, warung, perkantoran, ndalem Kiai Sobir. Latar sosial meliputi latar sosial masyarakat muslim pedesaan, masyarakat perkotaan, latar sosial kehidupan pesantren. Latar waktu malam hari dan siang hari. (4) Realitas kehidupan pesantren dan kehidupan masyarakat pada umumnya dalam kumpulan cerpen Konvensi terlihat dari interaksi yang terbangun antartokoh. (5) Religiusitas dalam kumpulan cerpen Konvensi terlihat dari kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan ceramah dengan segala penggambaran dalam cerita.   The purpose of this study is to explain (1) the plot in the collection of short story ‘Convention’, (2) characterizations in the collection of short story ‘Convention’, (3) the background in the collection of short story ‘Convention’, (4) the reality of community life in the collection of short story ‘Convention’, (5) religiosity in the collection of short story ‘Convention’. The results obtained from this study are as follows. (1) The plot used in this story is chronological plot and flashback. (2) Figure and characterization, namely Rizal: closed, not bad-tempered, firm, I: smart, brave, helpful, Kiai Luqni: likes to advise, calm, graceful, Kang Maksum: good, skilled, great, loves life, Nyai Sobir : attentive, pessimistic, diligent, loyal, senstive person. Meanwhile, there are additional figures, namely Mbah Hambali, He, Kiai Sobir. (3) The geographical setting covers the Islamic Boarding School, Mbah Hambali's residence, in the house of the character of I, in the ‘haul’ place, majlis, recitation, railroad tracks, Kang Maksum's house, market, stall, office complex, Kiai Sobir’s house. The social backgrounds are the social background of the rural Muslim community, urban society, the social background of the pesantren's life. The time backgrounds are night time and daytime. (4) The reality of pesantren’s life and community life in general in the collection of the short story ‘Convention’ can be seen from the interaction that is built up between people. (5) Religiosity in the collection of short story ‘Convention’ can be seen from religious activities.

RELASI MAKNA DAN MAKNA GRAMATIKAL DALAM LAGU-LAGU KARYA ORKES PENSIL ALIS

In a song, the songwriter’s message is often misinterpreted by the listener due to complex word choice and grammatical processes. In the semantic field, the meaning relation theory refers to the meaning relation between a language unit and another language unit. Grammatical meaning is a new meaning formed after a grammatical process. This study focuses to identify and analyze the result of meaning relation and grammatical meaning in the song lyrics written by Orkes Pensil Alis, famous for using eccentric diction. This study used a content analysis form in the qualitative descriptive method, and note-taking technique. The outcome of this study shows that there are 226 pieces of data which include every aspect of the meaning relation, specifically: synonymy, antonymy, homonymy, hyponym, polysemy, ambiguity, and redundancy. This study also discovered the aspects of grammatical meaning, such as affixation, reduplication, and composition. The result of this research shows that eccentric diction used in songs by Orkes Pensil Alis plays a significant role in the listeners’ interpretation of the songs. This can be studied through the meaning relation and grammatical meaning analysis.   Dalam lagu, pesan yang ingin disampaikan penulis sering kali disalahartikan oleh pendengar akibat pemilihan kata dan proses gramatikal yang kompleks. Dalam ilmu semantik, relasi makna merujuk pada hubungan kemaknaan antara satuan bahasa. Makna gramatikal merupakan makna yang hadir setelah penambahan proses gramatikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memaparkan hasil analisis relasi makna serta makna gramatikal dalam lirik lagu karya Orkes Pensil Alis yang diketahui kerap menggunakan diksi eksentrik. Digunakan metode deskriptif kualitatif yaitu analisis konten serta teknik simak catat. Dalam hasil penelitian, ditemukan 226 data yang mencakup seluruh unsur relasi makna, yaitu: sinonimi, antonimi, homonimi, hiponimi, polisemi, ambiguitas, dan redundansi. Penelitian ini juga menemukan unsur-unsur makna gramatikal, yaitu afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi eksentrik dalam lagu-lagu karya Orkes Pensil Alis memiliki peran yang signifikan terhadap interpretasi makna oleh pendengar lagu. Hal tersebut dapat dikaji melalui analisis relasi makna dan makna gramatikal. 

TEACHER’S CODE-SWITCHING IN LITERASI BAHASA INGGRIS UTBK 2025: A CLASSROOM DISCOURSE ANALYSIS

This study examined the type of code-switching by Poplack (1980) and its function by Mattsson and Burenhult (1999) in Literasi Bahasa Inggris UTBK 2025. This qualitative study explored classroom discourse and code-switching in a video of Miss Marlin teaching using descriptive research methods to analyze her utterances. Data were collected through YouTube video downloads, non-participant observation, and note-taking, with analysis guided by Miles and Huberman’s framework, focusing on data compression, visualization, and synthesis of findings related to code-switching categories. The study identified 103 code-switching data by Miss Marlin in "Literasi Bahasa Inggris UTBK 2025," with 83 intrasentential, 17 intersentential, and 3 tag-switching, primarily used to enhance student understanding. She employed all three functions of code-switching, such as topic switch (46), affective (45), and repetitive (12) demonstrating its effectiveness in clarifying complex concepts and building connections in the learning environment. In online learning, code-switching becomes even more crucial to overcome communication barriers, although reducing its use as students' English proficiency improves is essential for fostering independent language skills.

Situs Pengindeks