This study aims to examine the role of content creators in enhancing the branding of tie-dye fabric products on the Instagram and TikTok accounts @jumputan_rumahdaun (PT. Rumah Daun Kreatif). The research uses a qualitative method, focusing on the collection and analysis of descriptive and non-numeric data through in-depth interviews, observations, and documents. The qualitative approach allows the researcher to gain a deeper understanding of the social phenomena related to the behaviors, experiences, and interactions between content creators, consumers, and the brand. This study identifies how content creators influence the branding of tie-dye fabric products through the content they create, as well as how their interactions with consumers play a role in introducing and strengthening the brand image. The findings show that through creativity and tailored content strategies for social media audiences, content creators can raise brand awareness, increase consumer engagement, and expand market reach. This research provides insights into the important role of content creators in digital marketing and its impact on brand strengthening.   Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran aktivitas content creator dalam meningkatkan branding produk kain jumputan pada akun Instagram dan TikTok @jumputan_rumahdaun (PT. Rumah Daun Kreatif). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data deskriptif serta non-numerik melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumen. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk memahami secara mendalam fenomena sosial yang terkait dengan perilaku, pengalaman, dan interaksi yang terjadi antara content creator, konsumen, serta merek produk. Penelitian ini mengidentifikasi bagaimana content creator mempengaruhi branding produk kain jumputan melalui konten yang mereka buat, serta bagaimana interaksi mereka dengan konsumen berperan dalam memperkenalkan dan memperkuat citra merek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kreativitas dan strategi konten yang disesuaikan dengan audiens di media sosial, content creator dapat membangun kesadaran merek yang lebih tinggi, meningkatkan keterlibatan konsumen, dan memperluas jangkauan pasar. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya peran content creator dalam dunia digital marketing serta dampaknya terhadap penguatan branding produk.

Kegiatan pembersihan makam ulama sesepuh desa di Kelurahan Pekauman, Sidoarjo, merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan menjelang bulan Ramadan. Pembersihan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan makam sebagai bentuk penghormatan terhadap para ulama yang berperan dalam penyebaran ajaran Islam. Metodologi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Participatory Action Research (PAR), di mana masyarakat terlibat aktif dalam musyawarah untuk merencanakan dan membagi tugas pembersihan. Hasil dari kegiatan menunjukkan partisipasi yang bermakna dari warga, yang tidak hanya membersihkan lingkungan pemakaman tetapi juga memperkuat hubungan sosial antarwarga. Kegiatan ini berfungsi sebagai refleksi spiritual menjelang Ramadan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan penghormatan kepada leluhur. Secara keseluruhan, pembersihan makam ini tidak hanya memberikan dampak positif pada kebersihan lingkungan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai sosial dan keagamaan di komunitas Pekauman dalam persiapan menyambut bulan suci Ramadan.   The cleaning of the graves of village elders in Pekauman Village, Sidoarjo, is an annual tradition carried out before the month of Ramadan. This cleaning aims to maintain the cleanliness of the graves as a form of respect for the scholars who played a role in spreading Islamic teachings. The methodology used in this activity is Participatory Action Research (PAR), where the community is actively involved in deliberations to plan and divide cleaning tasks. The results of the activity showed meaningful participation from residents, who not only cleaned the cemetery environment but also strengthened social relations between residents. This activity serves as a spiritual reflection before Ramadan, raising awareness of the importance of cleanliness and respect for ancestors. Overall, this tomb cleaning not only has a positive impact on environmental cleanliness but also strengthens social and religious values ​​in the Pekauman community in preparation for welcoming the holy month of Ramadan.

This study aims to analyze communication strategies implemented in human resource (HR) development to improve performance at the Qfah_Vintage MSME. The research employs a qualitative approach with three data collection techniques: observation, interviews, and documentation. Observations were conducted by directly observing operational activities at Qfah_Vintage, including HR training, knitting production processes, and interactions between employees and mentors to identify challenges encountered during training and production. Semi-structured interviews with the owner and several employees explored in-depth information regarding obstacles such as difficulties in understanding instructions, time constraints, and production management. The interviews also identified desired solutions from the MSME perspective. Documentation, including training records, production notes, and employee performance evaluations, was analyzed to provide a comprehensive overview of the challenges faced and the training outcomes. The results show that effective communication strategies, including the use of personalized and adaptive approaches, play a crucial role in enhancing instruction comprehension, training efficiency, and productivity. The recommendations from this study can serve as a reference for similar MSMEs to optimize their HR management.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan kinerja di UMKM Qfah_Vintage. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tiga teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung kegiatan operasional di Qfah_Vintage, termasuk pelatihan SDM, proses produksi rajutan, serta interaksi antara karyawan dan mentor, guna mengidentifikasi kendala yang terjadi selama pelatihan dan produksi. Wawancara semi terstruktur dengan pemilik dan beberapa karyawan digunakan untuk menggali informasi mendalam tentang hambatan, seperti kesulitan memahami instruksi, keterbatasan waktu, dan manajemen produksi. Selain itu, wawancara juga digunakan untuk mengeksplorasi solusi yang diinginkan oleh UMKM. Dokumentasi yang mencakup catatan pelatihan, produksi, dan evaluasi kinerja karyawan dianalisis untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai tantangan yang dihadapi dan hasil pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang efektif, termasuk penggunaan pendekatan personal dan adaptif, memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman instruksi, efisiensi pelatihan, dan produktivitas. Rekomendasi dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi UMKM serupa untuk mengoptimalkan pengelolaan SDM mereka.

This study aims to analyze the use of voice-over techniques in news delivery on the Sriwijayapost YouTube channel and its impact on the quality of information and audience engagement. A qualitative method was employed, incorporating data collection techniques such as observation, interviews, documentation, and questionnaires. Observations focused on recording the narrator's delivery style, intonation, and emotions, as well as audience reactions through video comments. Interviews were conducted with video editors and voice-over narrators to understand the integration process of voice-over. Documentation included collecting data from published news videos and their scripts, while questionnaires explored audience perceptions of the use of voice-over in news. The findings indicate that voice-over techniques play a vital role in building effective narratives, enhancing content appeal, and strengthening connections with the audience. In terms of news delivery quality, the use of precise intonation and background sound effects provides a more professional and informative experience. Furthermore, this technique offers flexibility in news presentation, allowing for tailored narratives depending on the content type, such as formal voice-over styles for political or economic news and casual styles for lighter or entertainment news. This adaptability influences how the audience receives and understands the information, ultimately improving engagement in the highly competitive digital era. This study highlights the strategic importance of voice-over techniques in managing digital news content effectively.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan teknik voice over dalam penyampaian berita di channel YouTube Sriwijayapost, serta dampaknya terhadap kualitas informasi dan engagement audiens. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Observasi dilakukan dengan mencatat gaya penyampaian, intonasi, dan emosi narator, serta reaksi audiens melalui komentar video. Wawancara melibatkan editor video dan pengisi suara untuk memahami proses pengintegrasian voice over. Dokumentasi mengumpulkan data dari video yang dipublikasikan dan skrip berita, sementara kuesioner digunakan untuk menggali pandangan audiens terhadap penggunaan voice over. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik voice over memiliki peran penting dalam membangun narasi yang efektif, meningkatkan daya tarik konten, dan memperkuat hubungan dengan audiens. Dari segi kualitas penyampaian berita, penggunaan intonasi yang tepat dan sound effect sebagai latar belakang menghasilkan pengalaman yang lebih profesional dan informatif. Selain itu, teknik ini memungkinkan fleksibilitas dalam penyampaian berita, dengan gaya voice over yang disesuaikan dengan jenis konten, seperti gaya formal untuk berita politik atau ekonomi dan gaya kasual untuk berita hiburan. Penyesuaian ini memengaruhi cara audiens menerima dan memahami informasi, sehingga meningkatkan engagement di era digital yang kompetitif. Penelitian ini menegaskan pentingnya teknik voice over sebagai elemen strategis dalam pengelolaan konten berita digital.

This study discusses the socialization of Customs in efforts to eradicate the circulation of illegal cigarettes in Palembang City. The methods used include literature studies and field studies. The literature study was conducted by reviewing books and regulations related to the supervision of illegal cigarettes, while the field study included interviews with the Directorate General of Taxes and Customs as well as observations of direct socialization activities by KPPBC Palembang. The data obtained were analyzed using the SWOT method to evaluate internal and external factors in the design of explainer animation as a socialization medium. The results show that the Directorate General of Customs and the Palembang City Government still face challenges in eradicating the circulation of illegal cigarettes, one of which is the lack of effective and communicative media for conveying information to the public with low reading interest. The informants emphasized the need for innovation in information packaging to make it easier to be accepted and understood by the public. One proposed solution is the use of explainer animation media as an effective socialization tool, which has been proven in several other government agencies in Palembang, such as the Sematang Borang District Office with the SAntri RS Android application. This media is expected to be an innovative and easily accessible alternative in delivering information related to tax socialization and illegal cigarette eradication.   Penelitian ini membahas sosialisasi Bea Cukai dalam upaya pemberantasan peredaran rokok ilegal di Kota Palembang. Metode yang digunakan meliputi studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dilakukan dengan menelaah buku serta peraturan terkait pengawasan rokok ilegal, sementara studi lapangan mencakup wawancara dengan Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai serta observasi pada kegiatan sosialisasi langsung oleh KPPBC Palembang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode SWOT untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal dalam perancangan animasi explainer sebagai media sosialisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Pemerintah Kota Palembang masih menghadapi tantangan dalam memberantas peredaran rokok ilegal, salah satunya adalah kurangnya media penyampaian informasi yang efektif dan komunikatif kepada masyarakat dengan tingkat minat baca yang rendah. Narasumber menekankan perlunya inovasi dalam pengemasan informasi agar lebih mudah diterima dan dimengerti oleh masyarakat. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penggunaan media animasi explainer sebagai alat bantu sosialisasi yang telah terbukti efektif di beberapa instansi pemerintahan lainnya di Palembang, seperti Kantor Camat Sematang Borang dengan aplikasi SAntri RS Android. Media ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang inovatif dan mudah diakses dalam penyampaian informasi terkait sosialisasi cukai dan pemberantasan rokok ilegal.